Tawuran merupakan bentuk tindakan kekerasan yang dapat menyakiti orang lain dan mengganggu ketertiban masyarakat. Tawuran ini sering sekali dilakukan oleh anak-anak remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Oleh karena itu tawuran masuk kategori kenakalan remaja yang sudah seharusnya dicegah karena tak sesuai dengan norma hukum dan norma di masyarakat. Untuk orangtua, penting melakukan pencegahan anak ikut dalam tawuran. Berikut 4 caranya.
1. Ingatkan untuk pulang sekolah tepat waktu
Cara pertama yang patut dilakukan adalah ingatkan anak untuk pulang sekolah tepat waktu. Kalau kita melihat di lapangan, tawuran antar pelajar sering terjadi setelah pulang sekolah. Alasan tawuran itupun sangatlah sepele, ada karena menyenggol orang lain, karena pacaran dan saling ejek. Hal itu sering terjadi, sehingga harus dicegah dengan orangtua ingatkan anak pulang tepat waktu.
2. Beri sanksi
Selanjutnya, beri sanksi kepada anak yang tidak menuruti perintah orangtua. Sanksi yang diberikan dapat berupa tidak diberikan uang saku atau jajan, tidak diberi waktu bermain dan dijewer telinganya.
Banyak sanksi yang dapat diberikan kepada anak yang membangkang. Apalagi sampai terlibat tawuran maka orangtua harus memberi sanksi yang tegas agar ada efek jera. Jika tidak, maka si anak akan mengulanginya.
3. Awasi setiap hari
Cara ketiga dapat ditempuh juga dengan mengawasi kegiatan anak setiap harinya. Misalnya, anak diantarkan ke sekolah pagi hari dan dijemput ketika sudah selesai pulang sekolah. Awasi terus gerak gerik anak. Jangan sampai anak beralasan ingin kerja kelompok kerumah temannya tetapi ingin ikut dalam tawuran. Harus dicegah.
4. Mengajarkan anak bahaya tawuran
Keempat adalah mengajarkan anak bahaya dari tawuran tersebut. Anak harus tahu bahwa tawuran itu tindakan terlarang karena berunsur kekerasan dan dapat mengakibatkan nyawa melayang.
Anak harus tahu bahaya tersebut. Bukan itu saja, seorang anak juga harus tahu bahwa tawuran dapat mengakibatkan dirinya ditangkap atau diproses hukum oleh polisi sehingga tak bisa pulang ke rumah sampai berminggu-minggu. Dengan begitu anak menjadi takut dan menolak untuk ikut tawuran.
Keempat cara tersebut sangat layak diterapkan agar tidak ada lagi tawuran antar pelajar yang merusak fasilitas dan menimbulkan korban nyawa. Kita harus lebih aktif dalam mengawasi aktivitas anak.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Sering Hadapi Hujatan, Ayu Ting Ting Yakin Rezekinya Tak Akan Putus karena Orangtua
-
Tawuran Brutal di Kereta Paris: Remaja Bersenjata Kapak, Pedang, & Tongkat Baseball
-
Jasad 7 ABG Tewas di Kali Bekasi Positif Etanol Plus Bahan Kimia Jenis Ini
-
Misteri 7 Mayat ABG di Kali Bekasi Terungkap: Tawuran Gagal Berujung Tewas Mengambang
-
Stop Tawuran! Ridwan Kamil: Pemuda Jakarta Akan Jadi Tuan Rumah Car Free Night
Lifestyle
-
Bikin Makeup Flawless dan Terlindungi! 3 Produk Primer yang Mengandung SPF
-
4 Gaya Feminin untuk Hangout ala Marsha Aruan dengan Padu Padan Rok
-
3 Konsep Unik Jepang yang Bisa Mengubah Hidupmu Jadi Lebih Positif
-
Fashionable Setiap Hari dengan 4 Padu Padan Daily OOTD ala Lee Yoo-mi
-
3 Rekomendasi Cleanser Mengandung Amino Acid untuk Menjaga Kelembapan Kulit
Terkini
-
3 Film Korea Bertema Sejarah yang Hadirkan Beragam Kisah Menggugah
-
Ada Pop Ballad, Irene Red Velvet Usung Beragam Genre di Album Like A Flower
-
Kenang Mendiang Aktor Song Jae Rim, Aktris Kim So Eun Tulis Pesan Menyentuh
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
ILLIT Rasakan Debaran Jantung yang Kencang di MV Lagu Terbaru 'Tick-Tack'