Menjadi ibu pekerja adalah pekerjaan yang mulia. Bagaimanapun seorang ibu memutuskan untuk bekerja adalah demi tercukupinya kebutuhan keluarga.
Namun dalam beberapa keadaan, ada seorang ibu yang sangat sibuk dengan bekerja dan mencari harta semata. Ia sampai melupakan kewajibannya sebagai seorang istri dari suaminya dan seorang ibu untuk anak-anaknya.
Lalu, hal apa yang akan terjadi jika seorang ibu terlalu sibuk bekerja sampai melupakan kewajibannya?
1. Memicu pertengkaran dalam rumah tangga
Tidak jarang terlalu sibuknya seorang ibu dalam mengurusi pekerjaan, akan membuat suami merasa diabaikan, kurang diperhatikan, bahkan seolah tidak nampak di depan mata.
Ibu mungkin hanya akan berada di rumah dari malam sampai pagi, dan berangkat lagi di pagi hari. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan hubungan dengan pasangan, akan memicu pertengkaran dalam rumah tangga.
Maka dari itu, ketika kita memutuskan untuk menjadi ibu pekerja, maka yang paling diutamakan adalah ridho dari suami, lalu berusaha sebaik mungkin untuk tetap memenuhi kebutuhan suami, memperhatikannya dan menjadi seorang istri yang baik.
Membantu suami mencari uang juga merupakan hal yang baik, namun harus pula diimbangi dengan kebijaksanaan dalam menjalankan keduanya.
2. Anak merindukan sosok ibu dalam hidupnya
Ibu yang terlalu sibuk dan hanya mengandalkan seorang baby sitter untuk memenuhi kebutuhan anaknya, akan berdampak buruk bagi kedekatan ibu dengan anak, bahkan kepada tumbuh kembang anak.
Sebab, kebutuhan utama seorang anak adalah mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya. Anak yang tumbuh dengan kurangnya rasa kasih sayang akan menurunkan rasa percaya diri, membuatnya sulit bergaul, senang dengan kesendirian, dan hal lain semacamnya. Hal tersebut dipengaruhi karena selama ini dia merasakan kesepian dan kurang peran sosok ibu dalam pertumbuhannya.
Ingat, bu. Kita bekerja adalah untuk membahagiakan anak. Jangan sampai yang terjadi adalah sebaliknya, anak tidak bahagia karena ibunya bekerja.
3. Anak akan kurang pengawasan
Karena orang tua yang sibuk bekerja, anak akan kurang pengawasan. Ketika anak tumbuh menjadi seorang remaja bahkan beranjak dewasa, lalu dia tidak bisa menjaga pergaulannya, akan sangat mudah baginya untuk terjebak dalam pergaulan yang salah.
Apalagi mengingat kini perkembangan zaman sudah sangat memudahkan berbagai macam hal, baik dan buruk. Ketika anak kita sudah merasa kurang kasih sayang, tidak mendapat pengawasan, lalu terjebak dalam lingkungan yang salah, tidak mustahil baginya untuk ikut terjebak di dalamnya.
Apalagi, jika dia selalu diberi kemudahan dalam menggunakan uang. Sekali minta, diberikan, dan seterusnya. Tidak pernah ditanya untuk apa bahkan kenapa cepat habis, apa saja kebutuhannya, dan hal yang lainnya tidak mendapat perhatian dari orang tua, bisa pula dia dimanfaatkan oleh teman-temannya sebagai sumber keuangan.
4. Hubungan antar anggota keluarga menjadi dingin dan kacau
Penyatu dalam keluarga adalah seorang ibu. Ketika satu anak dengan kakak maupun adiknya mendapati sebuah masalah, yang seharusnya menjadi penengah adalah ibunya.
Ketika seorang anak dan anak lainnya bertengkar hebat, tidak lain dan tidak bukan yang dibutuhkan adalah ibunya.
Tanpa adanya peran ibu dalam keluarga, akan sangat mudah bagi setiap orang dalam keluarga tersebut untuk terpecah belah, saling bermusuhan dan tidak akur. Lambat laun satu anak dengan anak lain seolah menjadi orang lain.
5. Ibu akan sulit fokus melakukan segala hal
Ketika satu persatu masalah dalam rumah tangga muncul karena kesibukan bekerja, akan ada masa yang membuat ibu menjadi tidak fokus baik itu ketika bekerja maupun ketika berada di rumah.
Ibu yang menyadari diri bahwa dia memiliki waktu yang kurang untuk keluarganya, mungkin akan mencoba memperbaiki dengan meluangkan waktu untuk keluarga. Sayangnya, ketika dia mencoba hal itu, dia tidak akan bisa fokus dengan keluarga dan tetap memikirkan keadaan.
Begitu juga ketika setelahnya mencoba untuk bekerja lagi, maka tidak bisa fokus karena memikirkan permasalahan yang ada di rumah. Keadaan ini membuat ibu pekerja akan merasa serba salah dan berada pada situasi yang sulit.
Itu 5 akibat jika ibu pekerja terlalu sibuk sampai melupakan keluarga. Menjadi perempuan yang mandiri itu sangat bagus dan diperlukan. Tapi kita juga tidak boleh sampai melupakan dan menyepelekan kewajiban kita terhadap keluarga.
Semoga kita bisa menjadi ibu yang bijaksana dan memberikan kebutuhan anak dengan seimbang, baik itu kebutuhan yang harus dibeli menggunakan uang maupun kebutuhan secara emosional. Semoga tulisan ini bermanfaat!
Baca Juga
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
-
5 Strategi Keuangan di Bulan Ramadan yang Harus Kamu Kuasai
Artikel Terkait
-
Siap Lawan Kim Soo-hyun, Keluarga Klaim Kim Sae-ron Punya 5 HP dan 4 Laptop
-
Cara Download Kartu Keluarga (KK) Online Lewat Ponsel
-
Jika Terbukti Ridwan Kamil Ayah Biologisnya, Anak Lisa Mariana Bisa Dapat Jatah Warisan
-
Ucapan Karyawan Saat Dapat THR dari Anak-Anak Nikita Mirzani Disorot
-
Perjuangan Sarwendah Demi Anak: Tutup Telinga Soal Ruben Onsu Mualaf Hingga Bawa ke Psikolog
Lifestyle
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
4 Moisturizer dengan Cooling Effect, Segarkan Wajah di Cuaca Panas!
-
Gaya Street Style ala Moon Sua Billlie, Ini 4 Ide OOTD yang Bisa Kamu Coba!
-
4 OOTD Minimalis ala Yerin GFRIEND, Cocok untuk Gaya Harian yang Effortless
-
Penalaran Kata 'Mundhut': Sama-sama Predikat Kalimat, tapi Dilarang Ambigu!
Terkini
-
Tembus 1 Juta Penonton, 'Jumbo' Resmi Jadi Film Animasi Indonesia Terlaris
-
Sinopsis Generation to Generation, Drama Zhou Yi Ran dan Bao Shang En
-
Siap Lawan Kim Soo-hyun, Keluarga Klaim Kim Sae-ron Punya 5 HP dan 4 Laptop
-
Judi Online, Lebaran, dan Daya Beli yang Tergerus: Tanggung Jawab Siapa?
-
Penuh Misteri! Ini 3 Novel Berlatar Sekolah Asrama yang Bikin Merinding