Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Lintang Larissya
Aplikasi Surplus (instagram/surplusindonesia)

Food waste atau sampah makanan dari makanan siap konsumsi dan memenuhi gizi seimbang yang terbuang begitu saja. Sampah makanan menjadi penyumbang terbesar sampah, khususnya di Indonesia.

Indonesia dinobatkan sebagai Negara dengan Pembuangan Makanan Terbesar ke-2 di Dunia oleh FAO Indonesia 2016 dan The Economist Intelligence Unit 2016. Data juga menyebutkan 13 juta ton makanan terbuang di Indonesia. Rata-rata mencapai 184 kg sampah makanan perorang. Kontribusi besar terbuangnya makanan berasal dari hotel, restoran, katering, supermarket, dan rumah tangga, termasuk masyarakat yang gemar menyisakan makanan.

Apa itu Food Waste?

Food waste merupakan makanan yang siap atau masih bisa dikonsumsi oleh manusia, tetapi harus masuk ke tempat pembuangan dan menumpuk di TPA.

Food waste berbeda dengan food loss. Food loss adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, atau makanan mentah yang sudah tidak bisa diolah kembali menjadi makanan dan harus dibuang.

Penyebab Food Waste

Mengapa Food waste bisa terjadi? Ada lima kemungkinan kebiasaan masyarakat yang membuat hal ini dapat terjadi.

  • Tidak menghabiskan makanan
  • Makan tidak sesuai dengan porsi
  • Membeli atau masak makanan yang tidak disukai
  • Gaya hidup
  • Rasa gengsi untuk menghabiskan makanan di depan orang

Dampak Food Waste untuk Lingkungan

Fenomena food waste menjadi hal yang paling mengkhawatirkan untuk bumi. Pasalnya dampak yang dihasilkan dari food waste bagi lingkungan sangat berbahaya.

Food waste yang menumpuk di TPA menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Gas-gas tidak sehat untuk bumi tersebut berpotensi merusak lapisan ozon, yang secara tidak langsung akan meningkatkan pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di bumi.

Selain menghasilkan gas yang buruk untuk lingkungan, berikut ini dampak lain dari sampah makanan bagi lingkungan:

  • Ledakan sampah yang bisa menyebabkan longsor.
  • Membentuk air lindi yang berbahaya dan beracun sebab mengandung unsur logam berat, seperti timbal, besi, dan tembaga.
  • Pencemaran air dan lingkungan.
  • Merusak ekosistem.
  • Merusak tanah dan menyia-nyiakan tanah.
  • Melihat dampak yang besar akibat sampah makanan untuk bumi, alangkah baiknya jika masyarakat mulai sadar akan pentingnya mengurangi food waste.

Salah satu langkah untuk membuat perubahan besar yang dapat dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi, lingkungan, dan masyarakat melalui aplikasi Surplus.

Apa Itu Aplikasi Surplus?

Surplus merupakan inovasi karya anak bangsa yang diluncurkan tahun 2020. Platform digital ini menyediakan layanan untuk menyelamatkan makanan berlebih dari toko atau warung makan dengan setengah harga tanpa syarat apapun.

Surplus merupakan aplikasi efektif dan bermanfaat untuk mewujudkan Sustainable Development Goals nomor 2 yaitu Zero Hunger, nomor 12 yaitu Produksi dan Konsumsi yang Bertanggungjawab, dan nomor 13 yaitu Climate Action yang menguntungkan pemilik bisnis, konsumen, maupun masyarakat.

Aplikasi ini tidak jauh beda dengan aplikasi yang memberikan layanan pesan dan antar makanan, tetapi yang membedakan adalah Surplus hanya menyantumkan daftar restoran, cafe, atau toko roti dan makanan yang belum terjual sebelum waktu tutup sehingga tidak terbuang sia-sia dengan diskon minimal 50%.

Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play maupun App Store secara gratis.

Fitur yang Ditawarkan Aplikasi Surplus

Aplikasi yang ramah lingkungan ini bisa membantu pemilik bisnis untuk mendapatkan keuntungan lebih, menarik pelanggan baru, mengurangi biaya pembuangan sampah, sekaligus mampu menjadi green restaurant.

Sementara manfaat yang didapatkan konsumen adalah mendapatkan makanan dengan harga terjangkau dan kelayakan serta rasa tetap berkualitas, konsumen juga akan menjadi pahlawan untuk bumi sebab menjadi bagian untuk mengurangi sampah makanan.

Ada pula fitur yang ditawarkan Surplus, yaitu:

  • Kemudahan untuk menyelamatkan makanan. Surplus memberikan dua metode untuk mengambil pesanan langsung di toko atau menggunakan jasa online pengantaran dari aplikasi.
  • Berkontribusi dalam kegiatan donasi. Surplus memberikan jaminan bagi masyarakat yang mengunduh aplikasinya akan menyumbangkan 50 gram beras kepada masyarakat yang membutuhkan.
  • Tawarkan banyak voucher untuk diklaim. Dari voucher gratis ongkir sampai diskon lainnya akan menambah konsumen semakin berhemat.
  • Bayar pesanan menggunakan e-wallet yang ditawarkan aplikasi Surplus seperti OVO, GOPAY, dan Dana.
  • Sediakan fitur Forum untuk menghubungkan masyarakat bertukar ide dan pikiran sekaligus terhubung dengan aktivis lingkungan yang dapat membantu masyarakat berdiskusi lebih banyak seputar food waste.

Saat ini Surplus sudah berada di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Bali. Serta rekanan Surplus yang sudah bergabung antara lain Bandung Makuta, GAYASOES, CakeDreamer Cakery, ChezMoi, Favehotel, Bandung Kunafe, Manna, dan banyak lagi. 

Lintang Larissya