Media sosial merupakan wadah atau tempat seseorang berinteraksi dengan orang lain secara daring yang banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Di dalam media sosial, kita bisa menemukan teman baru, keluarga yang jauh, mencari teman lama, berbincang dengan secara real time, berdiskusi, saling berbagi momen, dan lain sebagainya. Bedanya, semua itu dilakukan secara online dan terhubung melalui jaringan internet.
Saat ini, ada beragam jenis media sosial yang bisa kamu gunakan. Sebut saja Facebook yang mengedepankan fitur pertemanan, Instagram yang merupakan tempat berekspresi serta berbagi foto dan video, atau Twitter dengan tweet-nya yang populer, bisa juga digunakan untuk mengikuti tokoh/artis terkenal, mengetahui perkembangan dunia saat ini dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan di dunia nyata, media sosial juga memiliki segudang ketentuan dan aturan yang harus kamu patuhi dan pahami saat menggunakannya. Di samping itu dalam menggunakan media sosial juga kamu harus benar-benar bisa memperhatikan etika berkomunikasi. Tujuannya, agar kita bisa bermedia sosial dengan baik dan menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan.
Tips Menggunakan Media sosial dengan Bijak
Banyak dari pengguna media sosial saat ini yang belum bisa menggunakannya dengan bijak, baik, dan benar. Ditambah banyaknya pengguna yang masih di bawah umur, mereka aktif menggunakan media sosial tanpa tahu etika dalam menggunakannya. Padahal media sosial memiliki dampak yang buruk jika tidak digunakan dengan bijak.
Berikut tips untuk kamu, agar dapat bermedia sosial dengan bijak dan benar.
1. Jaga Privasi Kamu di Media Sosial
Diantara fungsi media sosial memang untuk mengekspresikan diri, berbagi pengalaman dan momen indah, mengenalkan diri pada seluruh pengguna sosial media. Namun tetap saja hal itu ada batasan-batasannya.
Jangan sampai hal-hal yang termasuk ke dalam privasi kamu ikut disebar juga di media sosial. Tidak semua orang di media sosial itu memiliki sifat dan karakter yang baik, bisa saja orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan privasi kamu untuk melakukan tindak kejahatan.
Maka dari itu kamu harus waspada dan berhati-hati terhadap privasi dan identitas yang kamu miliki.
Saat menggunakan media sosial, semua orang bisa mengikuti, melihat, dan memantau kamu. Baik itu dari foto profil, unggahan, status, aktivitas, dan semuanya tentang apa yang kamu posting di dalamnya. Maka dari itu, penting untuk menjaga privasi kamu, agar tidak sembarangan mengumbar privasi.
Sebagai contoh, foto profil yang kamu gunakan bisa saja dipakai untuk tindak kejahatan oleh pengguna lainya. Seperti membuat akun cloning (palsu) yang mengatasnamakan diri kamu, atau hal buruk lainya. Maka dari itu, coba setting agar foto profil kamu tidak bisa diakses secara publik.
Jika masih ragu, gunakan foto profil dari gambar hewan/kartun. Namun hal ini memang memiliki kekurangan, yaitu teman kamu akan sedikit kesulitan mengenali dan menemukan akun kamu, tapi untuk keamanan dan kesalahan tidak ada salahnya.
Data diri yang kamu gunakan saat mendaftar juga berisiko disalahgunakan. Untuk itu, saya sarankan agar data pribadi seperti alamat, tanggal lahir, nomor telepon, atau email disetting menjadi private. Disarankan juga agar memberikan informasi pribadi seperlunya dan jangan berlebihan.
2. Berpikir sebelum Membuat Postingan
Hal menyenangkan dari media sosial adalah kita dapat membuat postingan/status dan orang lain dapat memberi tanggapan, menyukai, atau mengomentari hal tersebut. Namun, perlu diingat bahwa kita tidak bisa seenaknya dalam membuat postingan. Pastikan bahwa postingan yang kita buat tidak menyinggung orang lain, atau mengandung unsur SARA. Karena, jika demikian bisa saja kamu diproses secara hukum.
Saat membuat postingan, pastikan juga kamu tidak mengekspos diri dan keluarga secara berlebihan. Apalagi sampai memamerkan kekayaan dan menampilkan lokasi kamu saat itu. Karena, hal tersebut bisa saja mengundang penjahat dan menimbulkan tindak kejahatan.
Hati-hati saat membagikan postingan dalam bermedia sosial, selain membuat postingan, kita juga dapat membagikan postingan orang lain. Dalam hal ini, kita sebagai pengguna tetap harus berhati-hati. Karena, ada postingan yang berupa berita/hal bohong atau yang sering disebut hoax. Jangan sembarangan membagikan postingan orang lain sebelum mengetahui sumber beritanya dan kebenaran dari sebuah informasi yang kamu bagikan.
Hoax sendiri dibuat oleh pihak tidak bertanggungjawab untuk menjatuhkan seseorang atau membuat suasana menjadi kacau. Maka dari itu, berhati-hatilah saat hendak membagikan postingan. Pastikan sumbernya kredibel dan dapat dipercaya.
Jika kita menyebarkan informasi palsu (HOAX), itu akan membuat hoax menyebar tanpa henti. Bayangkan saja, saat kamu membagikannya, dilihat oleh orang lain dan memicu orang tersebut menyebarkannya. Lalu, begitu seterusnya hingga hoax tidak terhentikan.
3. Selektif saat Menerima Informasi
Saat sedang bermedia sosial, pasti banyak berita dan informasi bermunculan di timeline media sosial kamu. Namun, tidak semua berita ditulis berdasarkan fakta dan tingkat kebenarannya belum tentu sudah terverifikasi. Maka dari itu, perlu kesadaran kita untuk memilih dan menilai berita tersebut.
Jangan sampai kita mudah terprovokasi oleh sebuah berita. Cari tahu terlebih dahulu sumber dan kebenarannya. Jika meragukan, abaikan saja, jangan malah ikut terpancing dan membagikannya kepada orang lain, padahal kita sendiri belum tahu dari mana sumber berita itu berasal dan apakah berita itu benar atau tidak.
Di sinilah kamu perlu bersikap selektif dan bijak dalam menerima informasi yang bertebaran di media sosial.
Pengguna media sosial juga tidak seluruhnya baik, ada beberapa yang menggunakan media sosial untuk kejahatan. Seperti penipuan, atau kejahatan lain. Maka dari itu, berhati-hatilah memilih teman di media sosial, jangan terlalu percaya pada orang yang baru kamu kenal.
Semoga dengan beberapa tips di atas, kamu bisa menggunakan meida sosial lebih bijak, baik, benar, dan selektif dalam menerima informasi serta dapat mempertimbangkan baik buruknya sebuah tindakan secara bijak.
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Deep Work': Cara Berhasil Fokus di Dunia yang Penuh Gangguan
-
10 Tips Praktis Menjadi Penulis Non-Fiksi, Gak Susah Kok!
-
Ulasan Buku 'Human Kind': Sejarah Penuh Harapan karya Rutger Bregman
-
Ulasan Novel 'Rumah Kaca': Politik Arsip sebagai Mata Radar Hindia Belanda
-
Menciptakan Demokrasi Ideal melalui Penyelenggaran Pemilu di Indonesia
Artikel Terkait
-
Australia Bikin RUU Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Jika Dilanggar Dendanya Mencapai Rp500 Miliar
-
Jadi Tren Lagi di Medsos, Apa Itu Independent Women?
-
Program Digital Access Inggris Perluas Pelatihan di Indonesia Timur untuk Memberdayakan Komunitas Marginal
-
Media Sosial TikTok: Ancaman atau Hiburan bagi Generasi Muda?
-
Awasi Judi Online, Disdikpora Cianjur Razia HP Siswa & Guru di Sekolah
Lifestyle
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
-
3 Pelembab Panthenol untuk Redness dengan Harga Terjangkau, Cuma Rp48 Ribu
-
Rentan Harapan Palsu, Mengapa Praktik Ghosting Marak di Aplikasi Kencan?
-
Tampil Elegan dan Chic, Yuk Sontek 4 Gaya Mid-Formal ala Honey Lee!
Terkini
-
Netflix Umumkan Serial XO Kitty Season 2 yang Siap Tayang pada Januari 2025
-
Ulasan Komik Three Mas Getir, Tingkah Random Mahasiswa yang Bikin Ngakak
-
Rilis 2025, Ji Chang Wook dan Doh Kyung Soo Bintangi Drama The Manipulated
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan