Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi mendampingi anak belajar.[Freepik.com]

Mendampingi si kecil belajar tidak sama dengan mendampingi anak remaja belajar. Si kecil membutuhkan ruang dan waktu yang lebih leluasa dan sebuah kesabaran kalau bisa tak terbatas. 

Kebanyakan orang tua memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi ketika anak sedang belajar. Padahal, anak yang memiliki kemauan untuk belajar saja sudah luar biasa. 

Lihat saja kini, seberapa banyak anak yang punya kemauan belajar tanpa diingatkan? Tanpa adanya tugas rumah? Kebanyakan anak lebih senang dengan gadget yang dimilikinya. 

Lalu, apa saja yang harus diperhatikan dalam mendampingi si kecil belajar? 

1. Menemani

Anak akan lebih senang dengan orang tua yang memperhatikannya ketika belajar. Orang tua yang mau duduk di sampingnya dan memberi nasihat tentang pembelajarannya. 

Ketimbang hanya berkata dari kejauhan "Dek, belajar sana!", Mungkin akan jauh lebih baik jika kita mengajak anak secara langsung dan memberikan ruang dan waktu untuk menemani anak. 

2. Jangan terlalu mengatur

Anak kecil belum bisa untuk berkonsentrasi secara penuh dengan apa yang ia kerjakan. Misalnya dia sedang belajar menyambungkan garis, mungkin dia juga akan tertarik menggambar pola yang lain. 

Tidak apa-apa. Justru anak sedang menggali daya kreatifnya dan berusaha untuk menunjukkannya kepada orang tua. 

Hindari untuk bersikap terus mengatur meskipun kita adalah orang tua yang memahami anaknya salah. Anak tidak akan suka dengan orang tua yang banyak aturan ketika dia sedang belajar. 

Beri anak kesempatan untuk menuangkan idenya. Coba lah untuk menghapus beberapa aturan dan membiarkan anak mempelajari sesuatu sesuai kehendaknya. 

3. Jangan terlalu berekspektasi

Menemani si kecil belajar akan lebih baik jika kita menghindari sikap terlalu berekspektasi kepada hasil yang dikuasai anak. 

Kita harus bersyukur kepada hal sederhana seperti anak yang berinisiatif dan berkemauan untuk belajar. Tidak perlu kita beri patokan sejauh mana anak harus menguasai beberapa hal. 

Biarkan anak berkelana dengan rasa ingin tahunya. Semakin anak merasa ingin tahu, semakin banyak ilmu yang dia dapatkan. 

4. Memberikan apresiasi

Anak yang sudah mau belajar harus diberi apresiasi agar dia semakin bersemangat untuk belajar. Hal itu bisa dilakukan dengan mengucapkan terima kasih atau memberikan pujian. Misalnya, "Terima kasih ya, nak. Hari ini kamu sudah membuat ibu bangga karena kamu berinisiatif untuk belajar sendiri" 

Kita juga bisa memberi anak sebuah pemberian. Tapi hindari untuk menyampaikan alasannya di depan anak. Maksudnya, misalkan anak menyukai suatu makanan, kita bisa memberikannya sebagai apresiasi karena mau belajar. 

Tapi hindari untuk menyampaikan "Nak, ini ibu buatkan bolu kesukaanmu karena kamu mau belajar". Pasalnya hal tersebut bisa membuat anak mau belajar ketika sedang memiliki keinginan sendiri. Sehingga anak tidak ada rasa tulus dalam belajar, alias belajar kalau ada maunya saja. 

5. Dukung potensi anak

Dalam mempelajari sesuatu, anak biasanya akan mulai menunjukkan ketertarikannya. Misalnya anak lebih senang berhitung ketimbang membaca, lebih suka menggambar ketimbang menulis, dan lain sebagainya. 

Pengamatan orang tua tersebut bisa dijadikan pedoman untuk mendukung anak mengembangkan hal yang dia sukai. 

Misalnya anak gemar berhitung, kita bisa memfasilitasinya dengan memberikan buku-buku tentang angka yang menarik. Atau ketika anak lebih senang menggambar, kita bisa memberikannya peralatan menggambar atau melukis. Sehingga anak akan lebih mengoptimalkan yang menjadi kesukaannya. 

Itu dia 5 hal yang harus diperhatikan dalam mendampingi si kecil belajar. Bukan hal yang mudah dan memang menguras rasa sabar. Tapi dengan kesabaran yang orang tua berikan, anak akan tumbuh menjadi jiwa yang cerdas dan membanggakan. Selamat mencoba!

Mutami Matul Istiqomah