Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi gender (pexels.com)

Ada banyak sekali jenis shaming yang dianggap wajar. Mudahnya akses ke kehidupan pribadi seseorang melalui media sosialnya membuat kebiasaan shaming semakin berkembang dan merajalela. Salah satu jenis shaming yang paling terkenal adalah body shaming.

Berdasarkan pengertian dari kamus, shaming memiliki arti mempermalukan. Tanpa sadar, masyarakat sekarang semakin mudah melakukan shaming terhadap kehidupan orang lain, mulai dari kisah asmara seseorang, hingga bentuk tubuh.

Berikut ini adalah beberapa jenis shaming yang sering dianggap wajar, jangan sampai kita ikut-ikutan!

1. Physical shaming

Physical shaming atau body shaming merupakan salah satu jenis shaming yang paling umum dan paling sering dilakukan oleh para netizen di media sosial. Mengomentari bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, hingga nyinyir terhadap kondisi wajah seseorang termasuk ke dalam physical shaming.

2. Hobby shaming

Tidak hanya physical shaming, hobi pun bisa dijadikan sasaran oleh beberapa orang untuk menjatuhkan seseorang. Komentar dan kalimat seperti, "Kok baca buku romance terus, sih?", "Payah banget lagu favoritnya galau-galau semua", dan kalimat-kalimat sejenis lainnya yang menganggap remeh serta rendah hobi dan selera orang lain.

3. Healthy shaming

Healthy shaming merupakan tindakan atau ucapan yang dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan mental orang yang sedang berjuang dalam hal kesehatan tubuhnya, seperti misalnya, "Diet mulu tapi gak kurus-kurus", "Makan salad mulu, kambing ya?", dan kalimat senada lainnya. 

4. Gender shaming

Meskipun sekarang isu kesetaraan gender sudah mulai diperhatikan, tetapi ada saja orang-orang yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh melakukan hal ini, laki-laki harus berbuat demikian, dan sebagainya. Beberapa contoh gender shaming melalui ucapan misalnya, "Cowok kok nangis?", "Cewek kok nggak bisa masak?". 

5. Single shaming

Ucapan atau tindakan yang bertujuan merendahkan orang yang berstatus sendiri atau lajang. Kebiasaan masyarakat kita yang menganggap umur sekian masih lajang merupakan hal yang tidak wajar semakin membuat single shaming ini semakin sering dilakukan. Contoh single shaming melalui ucapan misalnya, "Sendirian aja, jomlo ya?", atau "Marah-marah mulu, maklum perawan tua".

Itulah lima jenis shaming yang sering dianggap wajar oleh masyarakat. Padahal, yang namanya shaming dalam kamus saja memiliki arti mempermalukan. Jangan sampai kita ikut-ikutan dan terbiasa melakukan shaming kepada orang lain. Mari hidup dengan damai dan saling menghargai keputusan masing-masing.  

Rizky Melinda Sari