Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
Ilustrasi kegiatan jual beli (Unsplash.com/Alex Hudson)

Saat melakukan kegiatan jual-beli, kita tentu akan merasa senang ketika pedagang memberikan pelayanan terbaiknya dan jujur dalam bertransaksi. Tentunya, kita tak akan segan untuk menjadi salah satu pelanggan tetap yang berbelanja di tempat tersebut.

Namun, kita juga tak boleh lupa bahwa kita sendiri pun harus menjadi seorang pembeli atau pelanggan yang baik dengan menerapkan adab dalam kegiatan jual-beli. Oleh karena itu, simak beberapa tips berikut ini, agar kita bisa menjadi pelanggan yang baik dan menyenangkan hati pedagang.

1. Tidak berlebihan dalam menawar harga

Ketika harga yang ditawarkan oleh pedagang belum cocok atau dirasa terlalu mahal, tawarlah barang yang akan kita beli dengan harga yang pantas. Hindari menawar dengan harga yang tidak wajar. Kalau memang tidak mencapai kesepakatan harga, lebih baik kita mencari toko atau tempat yang lainnya.

Pun, saat kita memiliki kelebihan rezeki, jangan segan untuk membeli tanpa perlu menawar harga, terlebih jika kita membeli dari pedagang kecil.

Ketika kita berbelanja di toserba atau mal, kita tidak ragu untuk membayar belanjaan kita berapa pun jumlahnya tanpa menawar harga. Maka, tak ada salahnya kita berbuat sedikit kebaikan kepada pedagang kecil dengan membeli dagangannya tanpa menawar harga.

2. Jangan lupa berkata “tolong”, “maaf” dan “terima kasih”

Ketika kita ingin membeli sepatu, misalnya, biasakan untuk terlebih dahulu berkata “tolong” saat kita meminta pramuniaga mencarikan ukuran sepatu yang pas untuk kita.

Pun, jika kita tidak jadi berbelanja, karena belum menemukan barang yang cocok, jangan segan untuk meminta maaf, terlebih kepada pramuniaga yang telah membantu kita mencarikan barang yang kita butuhkan.

Jangan lupa juga untuk mengucapkan terima kasih setelah kita selesai berbelanja dan hendak meninggalkan toko.

3. Memperhatikan tata krama kepada pedagang

Memiliki uang dan mampu membeli barang apa pun tidak lantas membuat kita berhak bersikap seenaknya dan berbuat sesuka hati kepada pedagang atau pramuniaga saat berbelanja. Jadilah pelanggan yang memperhatikan tata krama.

Misalnya saja, memberikan uang kepada pedagang dengan sopan. Hindari memberikan uang dengan cara yang tidak terpuji, seperti dilemparkan.

Pun, bersikaplah baik dan santun kepada pramuniaga yang telah melayani. Jangan sampai kita merendahkan mereka atau memperlakukan mereka secara tidak pantas.

4. Tidak mencicipi barang dagangan secara berlebihan

Beberapa pedagang makanan, seperti pedagang buah-buahan, biasanya menyediakan tester atau makanan untuk dicoba pelanggan sebelum membeli. Namun, tak sedikit pelanggan yang meminta lebih dari apa yang diberikan oleh pedagang, bahkan hingga membuat sang pedagang merugi.

Mencicipi barang dagangan secara berlebihan, apalagi tanpa seizin penjualnya, tidak ada bedanya dengan tindak pencurian, karena kita telah mengambil hak orang lain.

Perbuatan tak patut seperti ini tentunya harus kita hindari. Jika hendak mencoba barang dagangan, pastikan sang pedagang telah mengizinkannya. Pun, ambillah secukupnya dan jangan berlebihan.

Ada sebuah ungkapan yang berbunyi, "Pembeli adalah raja". Namun, hal itu tidak berarti kita bisa berperilaku semaunya. Sama seperti pelanggan yang ingin diperlakukan dengan baik dan ramah oleh pedagang atau pramuniaga saat berbelanja, pedagang juga pasti akan senang melayani pelanggan yang baik dan santun.

Sapta Stori