Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi anak dan orang tua (freepik.com/ jcomp)

Dalam keseharian, seringkali kita menjumpai anak yang menunda-nunda aktivitasnya. Seperti mandi, beribadah, belajar, makan, atau hal yang lainnya. Hal tersebut tentu sedikit menyadarkan kita untuk memperbaiki sikap anak yang seperti itu. Karena kita memahami bahwa menunda-nunda bukanlah hal yang baik. Sayangnya, anak-anak adalah anak-anak. Kalau kita tidak bisa sabar, bagaimana dengan anak kita. Maka kita harus menarik nafas panjang dan berusaha untuk memikirkan solusi. Jangan hanya marah-marah, karena marah tidak menyelesaikan masalah. Beberapa poin di bawah ini merupakan hal yang bisa kita terapkan untuk mengatasi anak yang senang menunda-nunda aktivitasnya. 

1.  Komunikasikan

Cara pertama, kita harus mengajak anak berbicara. Mencari situasi yang pas dan meraba moodnya yang semoga sedang baik. Kita harus mulai memberinya pertanyaan yang membuatnya menjelaskan kenapa dia senang menunda-nunda kegiatannya. 

Ingat, jangan marah. Kita hanya sebatas bertanya sebagai pengamatan terhadap alasan anak melakukan hal itu. Apapun jawabannya, terima dan telan. 

2. Pahami alasan

Ketika anak sudah berkenan mengatakan alasannya, maka waktunya kita untuk menelaah apa yang dirasakan anak dan bagaimana solusi yang tepat untuk membantunya mengubah kebiasaan yang buruk itu. 

Misalnya, karena alasannya adalah malas, maka kita harus mengajarkan kepada anak dengan lebih menyenangkan dan cara yang berbeda. Kalau anak menunda-nunda sesuatu karena mencontoh seseorang, maka kita harus memberikan contoh yang baik untuk anak dan menjauhkan contoh yang buruk. 

3. Ajari kedisiplinan

Mengajarkan kedisiplinan kepada anak bisa dimulai dengan membiasakan sesuatu secara rutin dan teratur setiap hari. Butuh waktu, tapi jangan langsung menyerah hanya karena belum berhasil selama satu minggu. 

Sebagai orang tua kita harus sabar dan banyak menelan sabar. Kuatkan diri kita dan landasi niat tersebut adalah demi kebaikan. 

Aktivitas yang harus dilakukan dengan rutin tersebut tidak mengapa jika diberikan sanksi ketika tidak bisa menyanggupinya. Tentu saja, sanksi yang menyenangkan dan lagi-lagi membuat anak mau belajar untuk disiplin. 

4. Ajarkan memecahkan masalah

Kita juga harus mengajarkan kepada anak untuk memecahkan masalahnya sendiri. Misalnya ketika anak membuat masalah seperti menumpahkan makanan, maka kita harus mengajarkan bagaimana cara membersihkannya. Suatu saat ketika anak mengulangi masalah yang sama, dia akan bisa menyelesaikannya sendiri. 

Menyayangi anak bukan berarti terlalu memanjakannya. Anak juga harus belajar memecahkan masalah. Sehingga ketika dia memiliki sebuah masalah, dia tidak akan bergantung kepada orang lain. 

Itu dia 4 cara mengatasi anak yang suka menunda-nunda aktivitasnya. Semoga bermanfaat. 

Mutami Matul Istiqomah