Sepertinya banyak orang yang berbeda-beda jika ingin mengurangi beban pikirannya. Ada yang harus mempunyai ruang ketenangan yang pasti tanpa orang lain di dalam ruangan dan hanya seorang diri untuk bisa menenangkan pikiran agar lebih rileks, ada juga sebagian orang yang mengurangi beban pikiran dengan cara curhat pada seseorang. Mungkin curhat akan membuat beban menjadi sedikit ringan.
Bagi sebagian orang yang ingin curhat pada orang lain, seharusnya untuk lebih bisa menilai mana orang yang bisa dipercaya atau tidak sama sekali. Karena ada beberapa akibat yang akan kamu rasakan jika kamu terlanjur curhat ke orang yang salah.
1. Curhatanmu akan Diketahui Banyak Orang
Saat orang yang kamu pilih untuk mendengar curhatanmu itu bukan orang yang tepat, kemungkinan curhatan yang sudah kamu berikan padanya bisa tersebar ke siapa pun. Kamu mungkin curhat pada orang yang tidak bisa jaga rahasia.
Teman yang seperti itu akan dengan senang mendengar curhatanmu yang pada akhirnya diceritakan lagi pada orang lain dan menjadi bahasan di dalam tongkrongannya. Jadi harus lebih waspada, ya! Jika temanmu seperti itu, akan bisa menjadi sumber keburukan untuk dirimu.
2. Jadi Ajang Adu Nasib
Niat ingin curhat supaya beban pikiran seketika bisa lebih ringan. Kamu curhat pada salah satu teman, tanpa sepengetahuanmu ternyata temanmu jago banget adu nasib. Bukannya malah beban dipikiranmu menjadi sedikit hilang, malah temanmu menambah beban pikiranmu.
Temanmu seperti tidak bisa menerima curhatanmu, dia memilih bahwa dirinyalah yang lebih pantas curhat daripada kamu. Karena dia pikir nasib dia lebih pantas dicurhatkan. Teman yang seperti ini jangan dijadikan sebagai teman curhat lagi, karena tidak baik untuk diminta tolong untuk sekedar mendengarkan keluh kesahmu.
3. Tidak Direspon dengan Baik
Pasti setiap orang yang sedang curhat kepada orang lain, ingin sekali ceritanya direspon bahkan didengarkan dengan baik. Tapi jika kamu curhat ke orang yang salah, akibat yang bisa kamu dapat yaitu tidak direspon baik dengan seseorang yang kamu kira dia akan menjadi pendengar yang baik.
Bisa jadi walau orang tersebut adalah temanmu, tidak menutup kemungkinan temanmu yang satu ini tidak suka mendengarkan curhatan kamu, dan lebih parahnya bisa saja temanmu malah milih bermain gadgetnya saat kamu sedang curhat padanya.
Jadi jika kamu memang sangat membutuhkan teman curhat, cobalah pikir baik-baik, pilihlah teman yang memang sudah terbukti dialah orang yang tepat dan bisa menjadi pendengar yang baik untukmu, agar kamu juga dapat meringankan beban pikiran saat curhatmu telah usai.
Baca Juga
-
3 Rekomendasi Kegiatan saat Libur Akhir Tahun, Tidak Perlu Mewah!
-
3 Tips Memperbaiki Hubungan Komunikasi dengan Pasangan
-
3 Ciri Pasangan yang Sudah Tidak Mencintaimu, Tidak Peduli tentang Kabar!
-
3 Hal yang Tidak Perlu Masuk dalam Ekspektasimu
-
3 Tips Mengurangi Rasa Trauma di Masa Lalu, Pahamilah Kamu Berharga
Artikel Terkait
-
Bukan Cuma Mobil Curhat, Begini Janji Manis RK buat Tangani Stres Warga Jakarta
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
Melalui Bahasa, GERKATIN Junjung Tinggi Nilai Inklusif
-
Alasan Ridwan Kamil Mau Bangun Alat Gym di Pinggir Jalan Diulti Habis-habisan: Biar Bau Ketek?
-
Awal Mula Kedekatan Olla Ramlan dan Baim Wong, Bantah Ada Hubungan Spesial
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua