Sadar akan pentingnya uang itu penting. Kesadaran akan arti penting uang bisa mendorong seseorang untuk bekerja keras agar tak jadi beban orang sekitarnya. Yang keliru, adalah kalau materi jadi hal utama atau dikenal dengan istilah matrealistis. Sikap matrealistis ini juga bisa dipunyai oleh anak kecil, lho. Tentunya sebagai orangtua kamu enggak mau, dong, si kecil tumbuh jadi pribadi yang terlalu mementingkan materi di atas segalanya?
Agar tahu letak permasalahannya, sebaiknya kenali beberapa penyebab anak jadi bersikap matrealistis seperti dilansir dari laman SehatQ.
1. Saat anak berprestasi selalu diberi hadiah berupa uang
Salah satu pemicu sikap matrealistis pada anak, adalah kebiasaan orangtua yang selalu memberi hadiah berupa uang pada anak. Berhasil meraih prestasi, dihadiahi uang. Berhasil naik kelas, diberi uang. Akhirnya, pola pikir anak akan membaca kalau uang itu segalanya.
Cobalah lebah variatif saat memberi reward ke anak. enggak selalu berupa materi, lho. Ayah bunda bisa memberi hadiah pelukan saat anak mau melakukan sesuatu yang diminta orantuanya. Bisa pula waktu tambahan menonton acara favoritnya saat berhasil mencapai nilai ulangan bagus. Jadi, jangan melulu uang.
2. Kebiasaan memberikan hadiah
Memberikan hadiah terhadap anak memang perlu. Hal demikian bisa mendongkrak kepercayaan diri anak serta membuatnya termotivasi. Mendapat apresiasi berupa hadiah dari orangtuanya akan membuatnya bahagia dan jadi pemicu supaya ke depannya bisa berprestasi lagi.
Hanya saja, hati-hati jangan sampai kelewatan dalam memberi hadiah. Nantinya anak malah ketergantungan dan malas, lho. Anak jadi enggak mau melakukan sesuatu kalau enggak ada imbalan. Akhirnya, sikap si kecil pun jadi matrealistis.
3. Memberi hukuman dengan mengambil barang miliknya
Penyebab lain kenapa anak bisa jadi matrealistis, yaitu pemberian hukuman yang tidak tepat. Misalnya, dengan mengambil barang-barang yang ia sayang. Hal demikian bisa membuat anak jadi ketergantungan terhadap barang tersebut, dan meletakkan kebahagiaannya pada barang kepemilikan.
Cara paling efektif dalam mendisiplinkan anak, adalah dengan menyuruhnya duduk diam (biasanya menghadap tembok) selama beberapa menit. Hal tersebut bikin anak jadi frustrasi, dan akhirnya kapok untuk berbuat kesalahan yang sama, lho. Selain itu, dia pun jadi enggak tergantung pada materi.
Itu dia beberapa penyebab kenapa anak jadi matrealistis. Semoga dengan ulasan tadi bisa membantu ayah bunda untuk menerapkan pola asuh yang tepat.
Baca Juga
-
10 Tahun Menanti, MV Mr. Chu Apink Akhirnya Capai 100 Juta Views di YouTube
-
Sheila On 7 Siap Mengguncang Jakarta Desember 2024, Ini Harga Tiketnya
-
4 Alasan Perempuan Cerdas Akan Berhati-hati saat Hendak Membuka Hati
-
4 Sikap yang Bisa Bikin Pasangan Selalu Setia, Anti Selingkuh!
-
3 Alasan Suami yang Selingkuh Tak Mau Cerai, Tetap Bersama Istri Sah!
Artikel Terkait
-
4 Penyebab Kelumpuhan Wajah, Tak Cuma Ramsay Hunt Syndrome yang Menyerang Justin Bieber
-
4 Penyebab Stres yang Sering Tak Disadari, Salah Satunya Masalah Keuangan
-
Bobby Nasution ke PUD Pasar: dalam 2 Bulan ke Depan Pasar di Medan Harus Bisa Jadi Penghasil Maggot
-
Awas! 8 Kebiasaan Ini Membuat Laptop Cepat Rusak
-
Sudah Jadi CEO di Usia 22 Tahun, 5 Sumber Kekayaan El Rumi
Lifestyle
-
Jarang Diketahui! Ini 5 Cara Efektif Pahami Fitur dan Layanan Aplikasi BMKG
-
Clean dan Stylish! Sontek 4 Ide OOTD Smart Casual ala Kim Min Kyu
-
4 Daily Outfit Simpel ala Winwin WayV yang Gampang Buat Kamu Sontek!
-
4 Ide Mix and Match Celana Pendek ala Selebgram Pimtha, Fresh dan Trendi!
-
4 Ide OOTD Edgy ala Dino SEVENTEEN, Gaya Bold yang Siap Curi Perhatian!
Terkini
-
Ulasan Novel Built to Last: Pertemuan Dua Hati di Tengah Renovasi
-
Review Novel Ikhlas Penuh Luka: Bukan tentang Melupakan, Tapi Merawat
-
Lemon Drop oleh ATEEZ: Pengakuan Cinta yang Manis dan Menyegarkan
-
Media Italia Bongkar Masa Depan Jay Idzes Bersama AC Venezia, Seperti Apa?
-
25 Tahun Sanggar Anak Alam: Ada Pasar Pangan Sehat hingga Sinau Bareng Kiai Kanjeng dan Sabrang MDP