Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Jack Miller (Instagram/@jackmilleraus)

Masa depan Jack Miller bersama Pramac Racing saat ini berada dalam situasi yang belum pasti. Meski Sang Pembalap telah diberi waktu hingga paruh musim untuk menunjukkan kualitasnya, kenyataannya keputusan final dari pihak tim belum juga diumumkan.

Bahkan kini mulai beredar kabar bahwa proses penilaian performa Miller akan terus berlangsung hingga dua balapan ke depan, yaitu di Austria dan Hungaria. Hal ini membuat posisi Miller tetap menggantung, meskipun ia sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengisi satu-satunya kursi tersisa di tim satelit Yamaha tersebut.

Seperti yang kita ketahui, bahwa tim satelit Yamaha ini sedang mencari pembalap lagi untuk musim 2025. Mereka sudah memiliki Toprak Razgatlioglu yang direkrut dari ajang WorldSBK, sehingga masih ada sisa satu kursi untuk diperebutkan.

Nama Jack Miller sendiri kini berada dalam persaingan langsung dengan Miguel Oliveira untuk kursi tersebut. Meski keduanya tampil dalam motor yang sama-sama masih dalam tahap pengembangan, Miller dinilai mampu memberikan hasil yang lebih menjanjikan.

Tidak hanya unggul secara catatan balapan, tetapi juga dari sisi kontribusi teknis. Ia dikenal sebagai pembalap yang vokal dalam memberikan masukan kepada tim, suatu nilai tambah yang amat dihargai oleh Yamaha selaku tim induk Pramac saat ini. Melihat dari data yang ada di situs resmi MotoGP, motogp.com, dari seluruh pembalap Yamaha, Miller tercatat sebagai rider dengan performa terbaik kedua setelah Fabio Quartararo.

Namun demikian, perjalanan Miller menuju kursi impiannya itu bukan tanpa hambatan. Ada satu insiden yang diduga masih membayangi keputusan Yamaha dan Pramac untuk menetapkan Miller sebagai pembalap kedua mereka, yakni kejadian yang terjadi saat Grand Prix Prancis beberapa waktu lalu.

Saat itu, kondisi cuaca yang sangat tidak menentu membuat balapan berubah menjadi penuh ketegangan dan ketidakpastian. Mayoritas pembalap memutuskan masuk ke pit untuk mengganti ban basah dengan ban slick, mengantisipasi lintasan yang mulai mengering.

Namun Miller memilih untuk bertahan dengan ban basah, keputusan yang saat itu tampak berani, tapi terbukti jitu ketika hujan kembali turun di lap ketiga.

Dengan kondisi yang kembali basah, Miller pun memimpin balapan dan seketika menjadi kandidat kuat untuk memenangkan seri tersebut. Namun semua harapan itu hancur di lap keenam.

Saat melibas tikungan terakhir, ia kehilangan kendali dan terjatuh. Keunggulan yang sempat ia dapatkan lenyap seketika. Kegagalan ini tidak hanya merugikan secara hasil akhir, tetapi juga diduga menjadi pemicu menurunnya kepercayaan dari tim terhadap Miller. Termasuk untuk memasukkannya ke dalam susunan pembalap 2026.

Meski demikian, semua ini masih sebatas spekulasi. Tidak ada pernyataan resmi dari pihak Yamaha maupun Pramac yang menyatakan bahwa insiden di Prancis menjadi faktor penentu.

Namun jelas, dalam dunia balap yang menuntut kemampuan dan persaingan yang tinggi seperti MotoGP, satu kesalahan bisa membawa dampak besar terhadap penilaian jangka panjang terhadap pembalap.

Oleh karena itu, dua balapan ke depan akan menjadi penentu nasib Miller. Tidak boleh ada kesalahan jika dia ingin meyakinkan Pramac dan Yamaha untuk mempertahankannya.

Apakah ia mampu memperbaiki penampilan dan mengamankan posisinya, ataukah kursi tersebut justru akan berpindah ke pembalap lain. Yang pasti, segalanya masih mungkin terjadi, dan keputusan akhir kini tinggal menunggu waktu.

Kalau menurut kalian, apakah Jack Miller akan dipilih oleh Pramac menjadi tandem untuk Toprak, atau justru Miguel Oliveira yang akan mengisi kursi tersebut? Kita tunggu saja seri berikutnya, yakni GP Austria yang akan hadir usai jeda paruh musim berakhir.

Desyta Rina Marta Guritno