Tak bisa dimungkiri, melihat anak dengan kepribadian berbeda-beda, terkadang orangtua timbul kecenderungan untuk lebih sayang terhadap anak yang lebih penurut. Soalnya untuk mengasuhnya gak menghabiskan begitu banyak energi.
Sayangnya, sikap pilih kasih seperti ini bisa berdampak buruk, lho, bagi perkembangan anak. Melansir laman SehatQ, ada beberapa hal negatif yang bisa terjadi apabila orangtua pilih kasih terhadap anak. Apa saja? Mari simak pembahasannya di bawah ini!
1. Memicu konflik antara kakak adik
Dampak buruk pertama dari perilaku pilih kasih orangtua terhadap anak, yaitu bisa memicu rusaknya hubungan antara kakak adik. Pihak yang dianaktirikan akan merasa cemburu dengan anak emas yang paling disayang orangtua.
Yang parah, konflik antara saudara ini bisa terus berlangsung hingga mereka dewasa. Hubungan saudara yang harusnya bisa saling suportif malah sangat kompetitif. Anak yang kurang disayang akan berusaha menjatuh si enak emas demi mendapat cinta orangtuanya.
2. Menyebabkan inner child yang terluka
Gak sedikit orang dewasa bermasalah akibat punya luka masa kecil yang belum sembuh. Salah satunya disebabkan perilaku pilih kasih orangtua.
Merasa diperlakukan dengan tidak adil, bukan tak mungkin anak jadi selalu diliputi kemarahan hingga dewasa nanti. Hal tersebut menyebabkan anak sulit mengontrol emosi, sehingga bisa merusak berbagai sisi kehidupannya. Tentu sebagai orangtua yang baik, kamu gak mau, kan, anakmu nantinya bakal alami kesulitan seperti itu?
3. Kamu akan dibenci anak
Jangan salahkah anak ketika mendapati kalau anak yang dulu sering diperlakukan dengan pilih kasih kemudian menjaga jarak dari orangtuanya sendiri. Bayangkan kamu di tempat kerja, sudah bekerja dengan maksimal, tapi atasan hanya mengapresiasi rekan kerja lain. Pasti bakal sakit hati dan sebal dengan perlakuan atasan tersebut, kan?
Anak pun punya perasaan sama. Mereka akan sakit hati saat melihat orangtuanya pilih kasih. Bukan tak mungkin anak jadi membenci orangtuanya sendiri karena sudah sering membuatnya terluka.
4. Anak jadi kurang percaya diri
Jika alasan pilih kasih untuk memotivasi anak yang dirasa ‘kurang’, hal itu benar-benar keliru. Yang terjadi malah si anak akan rusak kepercayaan dirinya. Orangtua sebagai pihak terdekat yang harusnya bisa memberi dukungan malah lebih sayang kakak atau adiknya. Ia akan merasa gak layak untuk mendapat cinta dan perhatian.
Dari uraian tadi semoga bisa menyadarkan para orangtua bahwa bersikap pilih kasih sangat berbahaya bagi mental anak. Jadi, sebaiknya jangan dilakukan lagi, ya!
Baca Juga
-
10 Tahun Menanti, MV Mr. Chu Apink Akhirnya Capai 100 Juta Views di YouTube
-
Sheila On 7 Siap Mengguncang Jakarta Desember 2024, Ini Harga Tiketnya
-
4 Alasan Perempuan Cerdas Akan Berhati-hati saat Hendak Membuka Hati
-
4 Sikap yang Bisa Bikin Pasangan Selalu Setia, Anti Selingkuh!
-
3 Alasan Suami yang Selingkuh Tak Mau Cerai, Tetap Bersama Istri Sah!
Artikel Terkait
-
Benarkah Hotman Paris Tuntut Semua Anaknya Jadi Pengacara?
-
4 Manfaat Menonton TV Bareng Keluarga, Bagus untuk Anak!
-
Potret Wulan Guritno Bersama Shalom saat akan Bermain Tenis, Warganet: Aku Pilih Mamahnya
-
5 Tips Menasihati Anak yang Efektif agar Ia Mau Menurut, Layak Dicoba!
-
Jadi Pro-Kontra, Peneliti Laktasi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Tingkatkan Produktivitas Kerja 8 Kali Lipat
Lifestyle
-
Jangan Salah Pilih Warna! 4 Cat Rambut untuk Kulit Sawo Matang
-
Cozy Boy Alert! Intip 4 Daily OOTD ala Soobin TXT yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Inspirasi Outfit Dress ala Yoona SNSD untuk Tampil Elegan di Segala Momen
-
Bukan Egois tapi Self-Love: Kenapa Punya 'Boundaries' Itu Penting Banget
-
Stop SKS! Ini 10 'Jurus Sakti' Belajar ala Harvard Biar Gak Cuma Hafal tapi Beneran Paham
Terkini
-
Cerai dengan Sabrina Chairunnisa, Deddy Corbuzier Masih Anggap Mantan Istrinya Adik
-
Nostalgia Era Tahun 2000, Kiss of Life Resmi Debut Jepang Lewat Lagu Lucky
-
Onad Ditangkap Kasus Narkoba, Deddy Corbuzier dan Habib Jafar Bahas Masa Depan Podcast 'Login'
-
Pengen Berkiprah di Pekerjaan Hijau? Ini Tiga Sektor Pekerjaan Hijau Paling Menjanjikan
-
Baim Wong Akui Pernah ke Psikolog dan Jalani Tes NPD, Begini Penjelasannya!