Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Vallencia Zhang
Ilustrasi berkenalan (Pexels.com/fauxels)

Semakin dewasa, kita akan semakin banyak bertemu dengan orang-orang baru. Entah itu karena urusan pekerjaan, kenalan antar teman, atau bahkan pertemuan-pertemuan tidak disengaja.

Tentunya, saat berkenalan dengan orang baru, kita akan berusaha untuk menampilkan sifat ramah atau hal-hal lain yang memberikan citra baik terhadap diri kita. 

Akan tetapi, terkadang saking banyaknya berbincang, timbul satu atau dua pertanyaan yang tanpa kita sadari dapat menyinggung lawan bicara.

Maka dari itu, sebisa mungkin kita harus menyaring setiap pertanyaan yang ada di pikiran kita sebelum kita mempertanyakannya kepada orang lain.

Berikut 4 hal yang tidak patut dipertanyakan kepada orang yang baru dikenal. Simak baik-baik. 

1. Agama

Hal pertama yang tidak boleh kita pertanyakan ialah agama. Terkadang, hal yang satu ini dapat berubah menjadi pertanyaan yang sensitif bagi sebagian banyak orang.

Tak jarang, ketika kita mempertanyakan hal ini, orang-orang akan menganggap kita sebagai seseorang yang rasis. Mereka pribadi juga tentu akan merasa tidak nyaman. Maka dari itu, sebisa mungkin hindari pertanyaan dengan topik yang satu ini. 

2. Pekerjaan dan gaji

“Eh, ngomong-ngomong, kamu kerja di mana?”

“Oh, di sana, gajinya gimana? Besar, nggak? Soalnya, kemarin aku sempat mau ngelamar kerja di sana.”

Sebagian dari kita pasti pernah mempertanyakan hal yang serupa, yakni tentang pekerjaan serta gaji. Mungkin, ini terlihat sederhana.

Namun, pertanyaan ini bisa saja membuat orang yang baru kita kenal merasa tidak nyaman dan justru merasa terintimidasi dengan pertanyaan yang kita lontarkan. 

3. Usia

“Umur kamu berapa?”

“Oh, masih 20an tahun. Kirain, udah nginjak kepala 3. Soalnya, muka kamu kelihatan dewasa. Berarti aku manggil kamu nama aja, ya, kan kita seumuran.”

Hal ketiga yang tidak patut dipertanyakan kepada orang baru ialah usia. Kalau tujuan kita menanyakan usia hanya karena ingin memastikan panggilan yang cocok untuknya, maka lebih baik tidak usah.

Untuk berjaga-jaga, kita bisa menambahkan embel-embel panggilan “Kak” atau panggilan universal lainnya. Sebab, terkadang usia juga termasuk pembahasan yang cukup sensitif.

4. Status

“Kok sendiri aja? Pacarnya ke mana?”

“Masa cantik-cantik nggak punya pacar?”

Jangan pernah mempertanyakan perihal status kepada orang yang baru kita kenal. Sebab, kita tidak tahu apakah pertanyaan tersebut aman dipertanyakan atau tidak.

Bisa jadi, orang yang kita tanyai itu baru ditinggal oleh pasangan dan justru pertanyaan kita hanya membuatnya teringat kembali dengan kegagalannya dalam menjalin hubungan. 

Sebagai seseorang yang beretika, kita harusnya dapat mengetahui batasan-batasan pertanyaan yang tidak boleh dipertanyakan. Semoga artikel ini bermanfaat. 

Vallencia Zhang