Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi bullying (pixabay)

Tidak hanya korban yang terlibat dan mendapatkan dampak langsung dari bullying atau perundungan, para pelaku perundungan juga mendapatkan dampaknya. Biasanya para perundung atau pembully itu sendiri memiliki masalah atau latar belakangnya sendiri yang menyebabkan ia menjadi seorang perundung.

Peran kita jika kenal atau tahu tentang si perundung adalah membantunya untuk sadar dan berusaha menggandengnya menjadi manusia yang berempati. Jangan malah menyalahkannya dan bermaksud membuatnya tersudut atas kesalahan yang telah ia lakukan. Jika kita menjadi tempat curhat si pelaku perundungan, menurut tulisan Hambalie, H. C. (2021), berikut empat tindakan yang tepat yang harus kita lakukan.

1. Dengarkan cerita dari sudut pandangnya

Setiap orang pasti memiliki alasan tertentu mengapa ia berbuat sesuatu, termasuk para perundung. Kadang, kita juga tidak bisa asal menyalahkan seseorang jika kita tidak tahu cerita utuhnya seperti apa.

Jadi, tidakada salahnya jika kita mendengarkan cerita dari sudut pandang si perundung. Karena pada dasarnya orang selalu menganggap apa yang ia lakukan itu wajar dan benar, kita jangan langsung menghakimi tapi dengarkan dulu hingga tuntas.

2. Hargai pelaku karena telah berkata jujur

Sama seperti korban bullying yang bersedia menceritakan apa yang ia alami, kita juga harus menghargai niat dan usaha si pelaku yang mau bercerita dan terbuka.

Apalagi jika ia mengaku bahwa apa yang ia lakukan itu salah. kita harus bisa bersikal adil dan menaruh respek terhadap keberaniannya untuk mengakui kesalahan.

3. Tegur perilakunya yang tidak pantas

Ketika si pelaku bercerita kepada kita mengenai apa yang dilakukannya terhadap korban dengan nada yang terdengar puas dan seakan tidak menyesal, kita harus bisa menegur dan memberikan komentar yang tepat agar ia bisa sadar tanpa harus menyinggung perasaannya.

Ingatkan dia bahwa perilaku bullying sama sekali tidak membawa manfaat apapun dan hanya merugikan dirinya sendiri serta korban yang ia bully.

4. Ingatkan bahwa selalu ada konsekuensi

Ketika si pelaku tidak juga sadar dengan apa yang telah ia lakukan, kita bisa meningkatkannya bahwa segala tindakan pasti akan ada konsekuensinya.

Meskipun terdengar mengancam, kita bisa menyampaikannya dengan bahasa dan kalimat yang tepat, agar si pelaku bisa sadar dan mempertimbangkan perilakunya sendiri.

Itulah empat tidakan yang bisa kita lakukan ketika pelaku bullying curhat mengenai perbuatannya pada kita. Hal terpenting adalah kita jangan langsung menghakimi atau malah membully balik dirinya. Bantu ia untuk keluar dari tindakan keliru tersebut dengan cara yang tepat.

Rizky Melinda Sari