Meski dunia sudah banyak berkembang, namun tidak bisa dipungkiri bila masih ada begitu banyak mitos yang ada di sekitar kita. Tak terkecuali, mitos dari kalangan orang Tionghoa.
Ada begitu banyak mitos orang Tionghoa yang masih beredar. Pakaian merah di hari raya imlek dan mie panjang di setiap acara ulang tahun adalah bagian dari mitos yang masih dipercayai.
Penasaran apa saja? Berikut 5 mitos orang Tionghoa yang masih kental.
1. Angka 4 adalah angka sial
Dalam Bahasa Mandarin, pelafalan angka 4 ialah ‘si’ yang memiliki kemiripan dengan kata ‘mati’. Maka dari itu, orang Tionghoa menganggap bahwasanya angka 4 adalah angka yang identik dengan kesialan.
Jangan heran, bila kamu akan menemukan nomor rumah 3A, karena biasanya nomor tersebut digunakan untuk menggantikan angka 4.
Sementara itu, angka 8 dipercaya menjadi pembawa keberuntungan. Seperti penulisan angka 8 yang mengalir dan tidak berujung, maka diharapkan agar angka 8 juga membawa keberuntungan yang tidak ada ujungnya.
2. Makan mie panjang saat ulang tahun menandakan umur panjang
Kalau kamu melihat menu makanan orang Tionghoa saat sedang ada yang berulang tahun, tentu kamu akan selalu menemukan mie panjang.
Orang Tionghoa percaya bila mie panjang adalah simbol panjang umur. Jadi, dengan memakan mie, diharapkan mereka yang berulang tahun akan panjang umur juga.
3. Warna merah pertanda kebahagiaan
Saat hari raya imlek tiba, tentu beranda medsos akan dipenuhi oleh orang Tionghoa dengan pakaian berwarna merahnya. Kenapa orang Tionghoa suka dengan warna ngejreng satu ini? Hal itu dikarenakan, warna merah dianggap melambangkan kebahagiaan serta kesuksesan.
Sebaliknya, warna putih identik dengan duka atau kematian. Sejak zaman dulu, warna putih dominan digunakan dalam upacara pemakaman.
4. Potong rambut sebelum imlek sama dengan buang sial
Saat dekat-dekat hari raya imlek, biasanya orangtua Tionghoa akan menyuruh anaknya untuk menggunting rambut.
Sebab, mereka percaya bahwa menggunting rambut sebelum imlek dianggap membuang kesialan di tahun sebelumnya dan siap menyambut keberuntungan di tahun yang baru.
Sebaliknya, jangan menggunting rambut saat imlek, karena keberuntungan sepanjang tahun bisa ikut terpotong.
5. Memakai baju terbalik sama dengan menyumpahi orangtua agar cepat meninggal
Kadang kala, saat kita terburu-buru atau sedang tidak fokus, kita akan secara tidak sengaja mengenakan baju secara terbalik.
Akan tetapi, sebisa mungkin, hal ini jangan sampai keterusan. Karena, menurut mitos orang Tionghoa, memakai baju secara terbalik itu sama saja dengan menyumpahi agar orangtua cepat meninggal.
Itu adalah beberapa mitos orang Tionghoa yang masih kental. Kalau kamu, bagaimana? Apakah kamu memercayai mitos tersebut?
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
3 Mitos Tentang MSG yang Dipercaya Masyarakat Beserta Jawabannya
-
4 Mitos Salah tentang Pertemanan yang Sering Kamu Yakini, Wajib Sepemikiran
-
Pasutri Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Tentang 8 Alat Kontrasepsi
-
Mitos Ikan Duyung dari Berbagai Belahan Dunia, Benarkah Punya Air Mata Mutiara?
-
Cabut Gigi Atas Bisa Sebabkan Kebutaan, Mitos atau Fakta?
Lifestyle
-
Ini 2 Zodiak yang Disebut Paling Berpeluang Jadi Orang Sukses: Kamu Salah Satunya?
-
Arti Mimpi Gigi Copot: 7 Makna Menurut Psikologi dan Spiritual
-
Prekuel The Hunger Games Siap Tayang 2026, Duet Ikonik Katniss dan Peeta Ada Lagi?
-
Mungil tapi Memikat: Parfum Roll On yang Wajib Ada di Tas Kamu
-
4 Perangkat HP Murah Bawa Chipset MediaTek Helio G99, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Jadwal Bentrok dengan MMA 2025, D.O. EXO Absen di Pernikahan Kim Woo Bin
-
Terbukti Ampuh! 7 Manfaat Mindfulness yang Jarang Diketahui
-
Full Team! Empat Pemeran Utama Narnia Reuni, Rayakan 20 Tahun Film Pertama
-
Bruno Mars dan Lady Gaga Ukir Sejarah Year-End Charts Billboard
-
Komunitas Bermain Yogyakarta: Ruang Rehat Gen Z dari Gempuran Dunia Maya