Sedari kecil, kita dituntut oleh orangtua kita untuk menjadi seseorang yang beretika baik. Selalu mengucapkan terima kasih ketika ditolong oleh seseorang, memanggil orang yang lebih tua dengan panggilan yang sopan, tidak boleh mengeluarkan suara dentingan sendok di meja makan, mendahului orang yang lebih tua, dan masih banyak lagi. Ajaran-ajaran masa kecil ini yang akan berperan penting di masa depan dan menentukan bagaimana pandangan seseorang terhadap kita.
Oleh karena itu, berikut 5 etika yang selalu kita tanamkan di dalam diri.
1. Etika saat bertamu ke rumah orang
Saat hendak bertamu ke rumah orang, terlebih dahulu kita harus memastikan bahwa orang tersebut ada di rumah atau tidak dalam keadaan sibuk. Jika sudah memastikan, jangan lupa untuk membawa buah tangan bagi orang yang kita kunjungi tersebut. Setibanya di sana, jangan masuk ke rumah sebelum dipersilakan oleh tuan rumah. Duduklah di tempat yang dipersilakan. Yang terpenting ialah kita harus menjaga sikap dan lisan kita di rumah orang lain.
2. Etika saat berbicara
Saat berbicara pun kita harus tahu etikanya. Tidak boleh berteriak dengan suara melengking. Karena, kita akan dianggap seperti orang yang tidak berpendidikan. Jika sedang berbicara dengan orang yang lebih tua, kita harus tahu sopan santun. Gunakan kalimat yang enak di dengar. Jangan terkesan kurang ajar.
3. Etika saat makan
Siapa di sini yang ketika makan sering membunyikan dentingan sendok ke atas piring yang menyebabkan suara berisik? Ini adalah salah satu kebiasaan buruk yang akan menentukan pandangan orang terhadap kita. Usahakan saat makan, jangan membunyikan suara sendok apalagi berbicara di depan meja makan. Tahan topik pembicaraan kita sampai acara makan selesai. Jika di meja makan ada orang yang lebih tua, maka dahulukanlah mereka, baru yang lebih muda.
4. Etika saat meminta bantuan
Saat hendak meminta bantuan, pertama-tama jangan lupa untuk mengucapkan maaf karena telah mengganggu orang tersebut, kemudian ucapkan kata tolong. Ketika telah dibantu, maka ingatlah untuk mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut.
5. Etika tertawa di depan publik
Di depan publik, usahakan agar tertawa sewajarnya. Tidak membesarkan suara dan terkesan dibuat-buat. Alangkah baiknya jika kita juga menutup mulut dengan tangan ketika tertawa.
Itu adalah 5 etika yang harus selalu kita ingat untuk kita terapkan di kehidupan kita. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
Gantung Raket di 2020, Mantan Petenis Maria Sharapova Lahirkan Anak Pertama
-
5 Potret Kamar Baru Anak Lesti Kejora, Mirip Taman Bermain
-
Miris, Selama 7 Bulan AL Tega Cabuli Anak Angkatnya, Dibayar Rp 100 Ribu
-
4 Langkah Membentuk Anak yang Pemberani, Orangtua Harus Sabar!
-
Kayak Anak Remaja Gendong Adiknya, Nikita Willy Momong Baby Izz
Lifestyle
-
4 Daily Outfit ala Narin MEOVV yang Siap Jadi Inspirasi Fashion Kamu
-
4 Serum Korea Alpha Arbutin yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Bebas Noda Hitam!
-
Dandan Sat-Set, Tiru 4 Look Anggun Kim Ji Won dengan Dress Simpel Elegan
-
4 Rekomendasi Serum dengan Ekstrak Kaktus untuk Rahasia Kulit Lembap dan Bebas Kusam
-
4 Inspirasi Padu Padan Outfit Minimalis ala Lee Sun Bin, Modis Tanpa Ribet!
Terkini
-
Dua Clean Sheet, Nadeo Argawinata Siap Jaga Momentum Apik Borneo FC
-
Erick Thohir Konfirmasi Nasib Miliano Jonathans di FIFA Matchday September
-
Harry Kane Menggila, Bayern Munchen Gasak Leipzig Lewat Gol Setengah Lusin
-
Mexe oleh Pabllo Vittar & NMIXX: Ekspresikan Diri dengan Lepas dan Bebas
-
Persib Bandung Sambangi Markas PSIM Yogyakarta dengan Semangat Bangkit