Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi orang sedih (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Putus cinta memang bukan hal yang mudah untuk diterima. Apalagi kalau di sini kitalah yang menjadi korban pemutusan sepihak oleh pasangan. Tentu amat menyakitkan, ya? 

Namun untuk apa terus mengejar seseorang yang bahkan tidak bisa menghargai orang lain? Untuk apa memaksakan cinta kepada seseorang yang sudah tidak lagi memiliki perasaan kepada kita? 

Keputusan yang ada itu hadir untuk diterima. Bukan untuk dilawan atau bahkan dinegosiasikan. Terima saja keputusan itu dengan lapang dada. Meskipun di belakang nanti kita seperti ingin bunuh diri, tapi di depan si dia kita harus menjadi sekuat besi. 

Jangan khawatir, luka itu perlahan akan membaik, kok. Berikut ini merupakan beberapa proses atau tahapan putus cinta yang akan kamu rasakan. Bersabar, ya! 

1. Shock

Yang pertama akan kamu rasakan tentunya merasa shock. Karena seringkali keputusan tersebut sekalipun sudah kamu bayangkan, namun tidak bisa kamu menerimanya sebagai sebuah kenyataan. Mungkin kamu sudah bersiap diri, tapi pada saat masa itu tiba, tidak semudah itu untuk melewatkannya. 

Merasa shock adalah sebuah hal yang wajar. Apalagi mengingat banyak perjuangan, pengorbanan, dan kenangan indah yang sudah dilewati bersama-sama, rasanya sayang sekali untuk melepaskan hubungan itu. 

Pada saat kamu merasakan fase pertama ini, kamu harus terus menguatkan diri. Selain lingkungan yang membantumu, kamu harus menjadi seseorang yang juga kuat dari dalam hati. Kamu harus merasa optimis bahwa kamu akan lebih baik, lebih bahagia, dan penuhi pikiranmu dengan banyak hal positif. 

2. Punya suasana yang buruk 

Kamu akan mengalami suasana hati yang buruk. Mulai dari menjadi lebih sensitif, mudah menangis, mudah tersinggung, malas makan, malas tidur, intinya malas ngapa-ngapain. Itu wajar banget, kok. 

Kamu memang butuh waktu itu. Waktu untuk meluapkan emosi, menangis, memeluk diri sendiri, merenungi banyak hal, meyakini bahwa yang terjadi adalah nyata. 

Hanya saja, jangan berlarut-larut, ya! Kamu harus paham kalau sisi lain dari dunia ini masih banyak keindahannya, kok. Kamu harus paham meski kamu begitu rapuh, tapi ada sisi lain dalam dirimu yang sangat berharga dan harus kamu jaga. 

Seberat apapun masa ini, kamu tetap harus hidup, harus menjaga kesehatan, dan harus mau bangkit. Sesederhana bangun dari tempat tidur dan mengambil nasi untuk makan, kamu harus melakukannya. 

Kamu harus paham bahwa orang yang menyakitimu cuma satu. Tapi banyak orang yang mau membersamaimu untuk berbahagia. Jangan pernah merasa sendiri dan kehilangan harapan. 

3. Bengong 

Siapapun yang telah mengalami putus cinta, pasti akan sering bengong. Karena terkadang dalam hati kita masih belum bisa membedakan mana mimpi dan dunia nyata. Semuanya masih seperti remang-remang yang tidak jelas arah. Belum tau akan seperti apa kedepannya. Seperti hidup tapi tidak bernyawa. 

Ketika kamu berada dalam fase ini, kamu harus mencari teman berbicara. Kamu harus punya tempat yang membuat kamu merasa nyaman. Ibu, saudara, buku diary, psikolog, siapapun itu, kamu harus berbagi perasaan. 

Dengan berkenan untuk bercerita dengan orang lain, kamu akan merasa lebih lega dan mendapatkan kekuatan. Kamu harus paham bahwa segala hal yang berat, selalu sesuai dengan kemampuan kita. Kamu akan memiliki kesadaran untuk melanjutkan perjuanganmu dan membuktikan kepada semua orang bahwa kamu bisa melewati semua ini. 

4. Membaik 

Kalau kamu lolos fase ke tiga, maka kamu akan berhasil merasa lebih baik. Merasa lebih baiknya orang yang sakit hati, mungkin sekedar bisa tersenyum, mau berbaur, dan melanjutkan aktivitas. Itupun sudah sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa. 

Banyak orang yang meremehkan putus cinta sebagai hal yang bisa dipermainkan. Mungkin mereka tidak paham bahwa tidak sedikit orang yang kehilangan kehidupan karena diputuskan. 

Ketika kondisimu sudah mulai membaik, kamu benar-benar harus menjaga dirimu dengan lebih baik. Jangan mudah sayang sama orang, jangan mudah percaya. Kamu harus selalu punya kekuatan pondasi di dalam hati sehingga kamu tidak akan kehilangan kendali. 

Selain itu, kamu harus berbaur dengan orang-orang yang memberi pengaruh positif. Orang-orang yang sama-sama mau berjuang. 

5. Bodo amat 

Fase bodo amat adalah fase di mana kamu akan merasa sembuh seutuhnya. Tidak lagi sakit hati ketika mengingat si dia, tidak lagi peduli dengan keberadaannya. Kamu sudah memahami bahwa kamu hidup dalam duniamu sendiri. Semuanya adalah tentangmu, tidak lagi ada orang lain yang ikut andil dalam kehidupanmu. 

Ketika masa itu tiba, kamu sudah bisa bahagia dengan caramu sendiri. Kamu punya semangat yang kuat untuk memperbaiki hidup dan punya semangat untuk memberikan banyak bukti kepada orang lain. 

Kamu akan tumbuh menjadi orang yang kuat dan penuh dengan semangat. Semoga hal itu akan selalu melekat dalam dirimu dan menjadi cerita yang sangat berarti. 

Itu dia 5 fase saat kamu putus cinta. Semangat selalu, kamu pasti kuat dan bisa melewatinya!

Mutami Matul Istiqomah