Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Diat Anugrah
Ilustrasi media sosial (Pexels.com/kerde-severin)

Berbagi konten di media sosial adalah kebiasaan yang lazim dilakukan masyarakat saat ini. Berbagai hal bisa dibagikan kepada teman maupun pengikut di media sosial. Mulai dari pengetahuan, pendapat, hingga aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi salah satu langkah agar seseorang bisa tetap eksis dan tidak dianggap ketinggalan zaman.

Meski begitu, kerap kali kita tidak menyadari bahwa kita sudah kecanduan berbagi konten. Akibatnya, kita jadi berbagi konten secara berlebihan. Kita bisa menyebutnya sebagai oversharing media sosial. Kebiasaan oversharing media sosial ini bisa membawa dampak buruk pada pelakunya.

Namun, karena tidak ada batasan jelas mana berbagi yang masih wajar dan mana yang sudah oversharing, kita sering kali tidak menyadari kalau kita sudah oversharing di media sosial. Untuk itu, berikut ini adalah 6 tanda kita sudah oversharing di media sosial.

1. Posting Urusan Privat

Tidak semua hal bisa menjadi konten yang kita bagikan di media sosial. Hal ini karena kita tidak bisa mengatur bagaimana netizen atau orang lain memperlakukan konten yang kita bagikan. Salah satu hal yang tidak boleh kita bagikan sembarangan di media sosial adalah urusan dan data privat kita.

Urusan privat seperti masalah rumah tangga serta data privat seperti KTP bisa memancing orang lain untuk melakukan kejahatan. Apabila kita sudah membagikan hal tersebut, berarti kita sudah oversharing.

2. Posting Setiap Kegiatan dari Pagi hingga Petang

Tidak ada salahnya kita berbagi kegiatan kita. Namun ,kita juga harus tahu batasannya. Jangan bagikan hal-hal yang tidak penting. Misalnya, kita membagikan setiap kegiatan dari pagi hingga petang. Hal tersebut selain bisa mengganggu orang lain, juga membuat kualitas momen kita di kehidupan nyata berkurang.

3. Rutin Posting Makanan

Boleh saja kita memotret makanan lalu membagikannya di media sosial. Tidak ada yang melarang hal tersebut. Namun, apabila kita selalu posting makanan meskipun tidak terlalu menarik dan penting, hal tersebut bisa dibilang sudah berlebihan. 

4. Tidak Malu Posting Konten Memalukan

Meskipun media sosial adalah dunia maya, namun hendaknya kita tetap memiliki rasa malu. Namun, apabila kita sudah memiliki kebiasaan oversharing, kita bisa kehilangan rasa malu tersebut. Akibatnya, kita tidak sungkan membagikan konten aib atau yang memalukan. Hal tersebut bisa berdampak buruk pada kita karena bisa memancing cyber bullying.

5. Menjadi Gelisah Jika Tidak Posting

Posting konten di media sosial bagi orang biasa seperti kita bukanlah sebuah kewajiban. Jadi tidak masalah apabila kita tidak memposting konten dalam sebuah momen atau waktu tertentu. Namun, jika kita sudah kecanduan dan memiliki kebiasaan oversharing di media sosial, maka kita akan gelisah jika tidak posting konten tertentu.

6. Like dan Share menjadi Tolok Ukur

Jumlah like dan share di media sosial hendaknya hanya dijadikan informasi saja. Namun, jika kita memiliki kebiasaan oversharing, like dan share bisa menjadi tolak ukur dalam berbagai hal, misalnya popularitas kita. Akibatnya jika kita hanya mendapat like dan share yang sedikit, maka kita akan gelisah.

Demikian 6 tanda kita sudah oversharing di media sosial. Bagaimana dengan dirimu?

Diat Anugrah