Penafsiran seseorang terhadap kebahagiaan kerap berbeda-beda. Dari penafsiran tadi ada yang bisa diikuti, tapi ada pula yang sebenarnya cuma mitos dan justru bisa jadi penghalang bahagia.
Lalu, mitos kebahagiaan apa saja yang dimaksud? Untuk tahu lebih lanjut, mari ikuti pembahasannya, berikut ini mitos kebahagiaan yang justru menghambat rasa bahagia.
1. “Jika aku punya ... aku pasti bahagia”
Bahagia sebenarnya tak bersyarat, lho. Manusialah yang kadang bikin hidupnya jadi ribet sendiri karena membatasi kebahagiaan tersebut dengan syarat-syarat tertentu.
Misalnya saja, kamu meyakini bakal bahagia bila punya uang banyak. Nyatanya, banyak banget orang yang miliki harta berlimpah tapi malah depresi.
Jadi, sebenarnya letak bahagia itu bukan pada materi atau syarat tertentu, melainkan sikap mentalmu sendiri. Kendati kamu belum punya uang banyak, tapi dengan mensyukuri apa yang telah dimiliki saat ini sudah bisa membuatmu merasa senang.
2. Untuk menjadi positif harus selalu bahagia
Ada pula yang memercayai kalau manusia itu mesti selalu bahagia bila ingin jadi pribadi positif. Pandangan demikian tidak manusiawi, lho. Sudah kodratnya manusia untuk memiliki ragam emosi.
Kadang kamu bisa gembira, tapi lain waktu bisa pula bersedih dan ingin menangis. Itu sangatlah wajar, dan bukan berarti bahagia itu harus selalu tersenyum dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa kendati kondisi hati sedang teriris.
3. Kamu akan bahagia kalau tidak ada masalah
Waduh, kalau ini dipercaya, niscaya gak ada manusia yang bahagia di dunia ini. Karena sudah kodratnya selama manusia hidup akan selalu ada masalah atau ujian.
Layaknya harta yang gak ada sangkut pautnya terhadap kebahagiaan, maka masalah pun tak berkaitan dengan bahagia. Walaupun kamu ditimpa masalah bertubi-tubi, tapi bila kamu memutuskan tidak akan membiarkan semua masalah itu menghalangimu untuk tetap bersyukur, maka kamu bakal bisa tetap bahagia.
4. Trauma masa lalu akan membuat orang gak bahagia
Memang benar, trauma di masa lalu bisa menjadi penghalang kebahagiaan. Tapi, yang orang kerap lupakan bahwa manusia mampu mematahkan mitos tadi. Sekalipun punya trauma berat di masa lalu tapi bila kamu memutuskan untuk memaafkan orang lain serta memaafkan diri sendiri, dan move on, maka kamu bisa merasa bahagia.
Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan terutama berhubungan dengan pola pikir seseorang. Benar kiranya kalau bahagia itu tak bersyarat!
Baca Juga
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
-
Segera Tayang, Ini Daftar Pemain dan Sinopsis Drama China The Land of Warriors
Artikel Terkait
-
Menemukan Kebahagiaan Sejati dari Buku Bahagia Itu Sederhana Karya Sir John
-
Dari Nabi Musa Hingga Zaman Modern: Misteri dan Fakta di Balik Manusia-Manusia Raksasa
-
Ulasan Novel 11.11: Kisah Cinta yang Berawal dari Mitos Angka 11.11
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Ulasan Buku Berani Bahagia, Raih Kebahagiaan Lewat Nalar Psikologi Sosial
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap