Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Latifah ..
Ilustrasi wanita di padang bunga (unsplash.com/Anthony Tran)

Penafsiran seseorang terhadap kebahagiaan kerap berbeda-beda. Dari penafsiran tadi ada yang bisa diikuti, tapi ada pula yang sebenarnya cuma mitos dan justru bisa jadi penghalang bahagia.

Lalu, mitos kebahagiaan apa saja yang dimaksud? Untuk tahu lebih lanjut, mari ikuti pembahasannya, berikut ini mitos kebahagiaan yang justru menghambat rasa bahagia.

1. “Jika aku punya ... aku pasti bahagia”

Bahagia sebenarnya tak bersyarat, lho. Manusialah yang kadang bikin hidupnya jadi ribet sendiri karena membatasi kebahagiaan tersebut dengan syarat-syarat tertentu.

Misalnya saja, kamu meyakini bakal bahagia bila punya uang banyak. Nyatanya, banyak banget orang yang miliki harta berlimpah tapi malah depresi.

Jadi, sebenarnya letak bahagia itu bukan pada materi atau syarat tertentu, melainkan sikap mentalmu sendiri. Kendati kamu belum punya uang banyak, tapi dengan mensyukuri apa yang telah dimiliki saat ini sudah bisa membuatmu merasa senang.

2. Untuk menjadi positif harus selalu bahagia

Ada pula yang memercayai kalau manusia itu mesti selalu bahagia bila ingin jadi pribadi positif. Pandangan demikian tidak manusiawi, lho. Sudah kodratnya manusia untuk memiliki ragam emosi.

Kadang kamu bisa gembira, tapi lain waktu bisa pula bersedih dan ingin menangis. Itu sangatlah wajar, dan bukan berarti bahagia itu harus selalu tersenyum dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa kendati kondisi hati sedang teriris.

3. Kamu akan bahagia kalau tidak ada masalah

Waduh, kalau ini dipercaya, niscaya gak ada manusia yang bahagia di dunia ini. Karena sudah kodratnya selama manusia hidup akan selalu ada masalah atau ujian.

Layaknya harta yang gak ada sangkut pautnya terhadap kebahagiaan, maka masalah pun tak berkaitan dengan bahagia. Walaupun kamu ditimpa masalah bertubi-tubi, tapi bila kamu memutuskan tidak akan membiarkan semua masalah itu menghalangimu untuk tetap bersyukur, maka kamu bakal bisa tetap bahagia.

4. Trauma masa lalu akan membuat orang gak bahagia

Memang benar, trauma di masa lalu bisa menjadi penghalang kebahagiaan. Tapi, yang orang kerap lupakan bahwa manusia mampu mematahkan mitos tadi. Sekalipun punya trauma berat di masa lalu tapi bila kamu memutuskan untuk memaafkan orang lain serta memaafkan diri sendiri, dan move on, maka kamu bisa merasa bahagia.

Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan terutama berhubungan dengan pola pikir seseorang. Benar kiranya kalau bahagia itu tak bersyarat!

Latifah ..