Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Vallencia Zhang
Ilustrasi putus cinta.(Pixabay.com)

Putus cinta memang selalu berakhir menyakitkan. Terutama bagi seorang perempuan yang cenderung lebih sering mengandalkan perasaan dibandingkan logikanya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membuat putus cinta yang kita alami semakin menyakitkan. Berikut ulasannya. 

1. Diselingkuhi 

Jenis putus cinta yang paling menyakitkan pertama adalah putus cinta karena diselingkuhi. Siapa yang tidak sakit ketika diselingkuhi oleh orang yang benar-benar kita cintai dan kita percaya? Tentu, semua orang akan merasakan rasa sakit yang mendalam. Apalagi, jika hubungan cinta itu telah dibangun selama bertahun-tahun lamanya. 

Selain itu, putus cinta karena diselingkuhi biasanya juga berpotensi membuat pihak yang diselingkuhi menjadi trauma untuk kembali mencintai atau menjalin suatu hubungan. Pikiran takut diselingkuhi kembali menjadi salah satu momok terbesar bagi mereka.  

2. Tidak mendapat restu

Selain diselingkuhi, tidak mendapat restu orangtua adalah masalah kedua yang cukup berat untuk dijalani. Ketika dua belah pihak dari pasangan telah serius menjalani sebuah hubungan, bahkan telah merancang kehidupan bersama yang indah di masa depan, namun karena perkara restu orangtua, mereka terpaksa harus berpisah. Tentu, ini bukan hal yang mudah. 

Perpisahan karena tidak mendapat restu biasanya akan membuat insan yang terjebak di dalamnya sulit untuk move on. Karena, mereka berpisah bukan karena suatu kesalahan yang mereka perbuat atau dari keinginan mereka sendiri, melainkan karena orangtua mereka. Maka tak heran, bila ada pasangan yang sampai nekat kabur dari rumah karena tidak mendapatkan restu dari orangtua. 

3. Bermain dengan teman sendiri

Diselingkuhi dan dikhianati oleh orang yang kita cintai memang suatu hal yang begitu menyakitkan. Tapi, ada satu hal yang lebih menyakitkan dibanding kedua hal tersebut, yakni pasangan kita bermain dengan teman kita sendiri. 

Tanpa kita sadari, diam-diam pasangan dan juga teman kita menjalin hubungan di belakang kita. Padahal, mereka berdua adalah orang yang sama-sama kita percaya. Maka dari itu, terkadang ada tipe orang yang lebih suka untuk memprivasikan hubungannya karena takut hal ini terjadi, yaitu teman mereka sendiri yang akan menikung pasangan mereka. 

Dari ketiga hal yang telah dijabarkan di atas, apakah kamu pernah merasakannya? 

Vallencia Zhang