
Setiap orang punya parenting styles masing-masing. Ada yang bersikap permisif terhadap anak, ada pula yang bersikap otoriter. Masing-masing pasti punya sisi positif dan negatifnya tersendiri. Untuk itulah kamu dan pasangan mesti punya pengetahuan memadai sehingga bisa menerapkan pola asuh terbaik.
Sayangnya, gak semua orang bisa satu pemahaman. Bisa jadi kamu sudah berusaha terbaik sebagai orangtua, tapi ternyata pasangan termasuk orangtua yang buruk bagi si kecil.
Untuk lebih yakin apakah pasanganmu itu sudah benar dalam mengasuh anak, atau malah jadi orangtua yang buruk, berikut akan diulas beberapa tanda orangtua yang buruk seperti dikutip dari laman First Things. Mari disimak.
1. Tidak mau mengurus anak
Sudah menjadi kewajiban orangtua untuk mengurus anak. Harus diakui, mengurus anak itu tidaklah mudah. Banyak hal yang mesti dilakukan.
Mulai dari mengganti popok, membuatkan susu untuknya, menyiapkan makanannya, dan banyak hal lain. Tentunya ini dibutuhkan kerja sama tim agar bisa dijalani dengan baik.
Kalau pasanganmu ogah-ogahan dalam mengurus anak, misalnya merasa sudah menjalani tugasnya untuk memberi nafkah, pertanda ia bukanlah orangtua yang baik. Kenyataannya, menjadi orangtua gak cukup sekadar memberinya makan, memastikan anak bisa bersekolah, dan hal-hal lain berkaitan materi saja, lho.
2. Kurang menunjukkan kasih sayang terhadap anak
Diantara kebutuhan seorang anak yang mesti dipenuhi orangtuanya, adalah perasaan dicintai. Itu sebabnya, anak perlu sering-sering dipeluk, diberi pujian, diberikan perhatian, atau ditemani saat main dan belajar.
Bila pasanganmu tidak menunjukkan hal ini, atau jarang banget menunjukkan kasih sayangnya terhadap anak, maka pertanda ada yang mesti diperbaiki. Coba diskusikan, ya, boleh jadi pasanganmu bukan tidak sayang, melainkan dulunya diasuh di lingkungan keluarga yang kurang menunjukkan cinta kasih sehingga ia kesulitan untuk mengekspresikannya pada anak sendiri.
3. Terlalu berharap tinggi pada anak
Memiliki harapan baik pada anak itu wajar. Misalnya, ingin anak berprestasi. Toh, hal itu untuk keuntungan anak sendiri, kan?
Akan tetapi, kalau sampai memasang ekspektasi terlalu tinggi pada anak, itu berarti sudah melewati batas dan jadi salah satu ciri orangtua yang buruk. Anak bakal tertekan, lho, kalau dituntut untuk memenuhi harapan orangtuanya yang gak masuk akal.
Coba bicarakan dengan pasangan bila tanda-tanda tadi ditunjukkan olehnya. Cobalah beri pengertian agar ia bisa menjadi orangtua yang baik. Demi masa depan anak!
Baca Juga
-
10 Tahun Menanti, MV Mr. Chu Apink Akhirnya Capai 100 Juta Views di YouTube
-
Sheila On 7 Siap Mengguncang Jakarta Desember 2024, Ini Harga Tiketnya
-
4 Alasan Perempuan Cerdas Akan Berhati-hati saat Hendak Membuka Hati
-
4 Sikap yang Bisa Bikin Pasangan Selalu Setia, Anti Selingkuh!
-
3 Alasan Suami yang Selingkuh Tak Mau Cerai, Tetap Bersama Istri Sah!
Artikel Terkait
-
Mobil Ringsek Parah, Bella Shofie Menangis Beberkan Kronologi Kecelakaan Orangtuanya
-
4 Tanda Teman yang Bisa Merusak Mentalmu, Ada di Sekitarmu?
-
Demi Pikat Pelanggan, Viral Promo Cium Pasangan 60 Detik Bisa Makan Gratis di Restoran Ini
-
Wings Air Gagal Mendarat di Bandara Nagan Raya, Ini Penyebabnya
-
3 Ciri Pasangan Belum Siap Jadi Orangtua, Pertimbangkan Baik-baik!
Lifestyle
-
Diperkirakan Bakal Rilis Oktober 2025, Berikut Bocoran Fitur Terbaik Realme GT 8
-
HP Infinix Hot 60 Pro, Usung Chipset Helio G200 Terbaru Demi Dukung Produktivitas dan Gaming
-
Poco M7 Plus 5G Debut di India 13 Agustus 2025, HP Murah Rp 2 Jutaan dengan Baterai 7000 mAh
-
4 Pelembab Panthenol dan Niacinamide, Bikin Skin Barrier Sehat dan Cerah!
-
Biar Look Makin Trendy! 5 Inspirasi Hairstyle Mark NCT yang Wajib Dicoba
Terkini
-
Ulasan Novel Ayahku (Bukan) Pembohong: Tentang Luka Ayah yang Tak Bercerita
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
10 Karakter dalam Drama China The Princess's Gambit, Siapa Favoritmu?
-
Cobaan Rumah Tangga Bisa Datang dari Mana Saja, Termasuk Serangan Mistis
-
Blue oleh Madein S: Rasa Kehilangan dan Emosional Hadapi Perubahan Hidup