Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Milawati Mila
Ilustrasi anak dan ayah. (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap orang punya parenting styles masing-masing. Ada yang bersikap permisif terhadap anak, ada pula yang bersikap otoriter. Masing-masing pasti punya sisi positif dan negatifnya tersendiri. Untuk itulah kamu dan pasangan mesti punya pengetahuan memadai sehingga bisa menerapkan pola asuh terbaik.

Sayangnya, gak semua orang bisa satu pemahaman. Bisa jadi kamu sudah berusaha terbaik sebagai orangtua, tapi ternyata pasangan termasuk orangtua yang buruk bagi si kecil.

Untuk lebih yakin apakah pasanganmu itu sudah benar dalam mengasuh anak, atau malah jadi orangtua yang buruk, berikut akan diulas beberapa tanda orangtua yang buruk seperti dikutip dari laman First Things. Mari disimak.

1. Tidak mau mengurus anak

Sudah menjadi kewajiban orangtua untuk mengurus anak. Harus diakui, mengurus anak itu tidaklah mudah. Banyak hal yang mesti dilakukan.

Mulai dari mengganti popok, membuatkan susu untuknya, menyiapkan makanannya, dan banyak hal lain. Tentunya ini dibutuhkan kerja sama tim agar bisa dijalani dengan baik.

Kalau pasanganmu ogah-ogahan dalam mengurus anak, misalnya merasa sudah menjalani tugasnya untuk memberi nafkah, pertanda ia bukanlah orangtua yang baik. Kenyataannya, menjadi orangtua gak cukup sekadar memberinya makan, memastikan anak bisa bersekolah, dan hal-hal lain berkaitan materi saja, lho.

2. Kurang menunjukkan kasih sayang terhadap anak

Diantara kebutuhan seorang anak yang mesti dipenuhi orangtuanya, adalah perasaan dicintai. Itu sebabnya, anak perlu sering-sering dipeluk, diberi pujian, diberikan perhatian, atau ditemani saat main dan belajar.

Bila pasanganmu tidak menunjukkan hal ini, atau jarang banget menunjukkan kasih sayangnya terhadap anak, maka pertanda ada yang mesti diperbaiki. Coba diskusikan, ya, boleh jadi pasanganmu bukan tidak sayang, melainkan dulunya diasuh di lingkungan keluarga yang kurang menunjukkan cinta kasih sehingga ia kesulitan untuk mengekspresikannya pada anak sendiri.

3. Terlalu berharap tinggi pada anak

Memiliki harapan baik pada anak itu wajar. Misalnya, ingin anak berprestasi. Toh, hal itu untuk keuntungan anak sendiri, kan?

Akan tetapi, kalau sampai memasang ekspektasi terlalu tinggi pada anak, itu berarti sudah melewati batas dan jadi salah satu ciri orangtua yang buruk. Anak bakal tertekan, lho, kalau dituntut untuk memenuhi harapan orangtuanya yang gak masuk akal.

Coba bicarakan dengan pasangan bila tanda-tanda tadi ditunjukkan olehnya. Cobalah beri pengertian agar ia bisa menjadi orangtua yang baik. Demi masa depan anak!

Milawati Mila