Tanggung jawab orang tua memang besar. Kamu dan pasangan gak hanya perlu memastikan anak bisa mendapatkan makan minum yang cukup, pendidikan yang bagus, serta penting juga mempersiapkan karakternya agar bisa sukses di masa depan.
Sudah bukan rahasia lagi jalannya kehidupan seseorang sangat berkaitan dengan mental. Untuk itu, berikut akan diulas beberapa alasan penting kenapa orang tua arus membentuk mental yang kuat pada anak. Mari ikuti penjelasannya lebih lanjut.
1. Anak mampu mengendalikan emosi
Di antara cara membedakan orang yang bermental kuat dan lemah bisa dilihat dari caranya mengendalikan emosi. Sebagai contoh, orang yang bermental lemah mudah sekali terprovokasi atau marah. Sebaliknya, mental yang kuat tetap bisa tenang meski sedang emosi.
Inilah alasan kenapa orang tua perlu melatih mental anak agar kuat. Itu bisa dilakukan, misalnya ketika anak tidak sabaran berikan ia ketegasan untuk menunggu. Dari sini si kecil akan belajar bahwa tidak semua hal bisa didikte olehnya.
Begitu juga ketika ia sedih, orang tua bisa mengajarkan bagaimana agar ia mengendalikan kesedihannya. Misalnya, dengan menginstruksikan anak untuk menarik napas dalam-dalam sampai ia tenang. Kalau ia sudah terlatih, nantinya bisa lihai mengendalikan emosi.
2. Anak bisa mandiri
Alasan selanjutnya kenapa anak perlu dilatih untuk bermental kuat, yakni agar kelak ia bisa mandiri. Itulah kenapa sebagai orang tua disarankan untuk tidak terlalu memanjakan anak.
Kalau sejak kecil tidak dilatih untuk mengerjakan sesuatu sendiri, nantinya ia akan bergantung terus pada orang lain. Selain itu, anak yang terlalu dimanja akan rentan sekali playing victim. Terbiasa tidak diberi tanggung jawab, membuatnya selalu menyalahkan sekitarnya.
3. Tidak ciut dengan kegagalan
Dalam kehidupan kamu akan selalu bertemu dengan kegagalan. Begitu pula saat hendak meraih kesuksesan, kamu pun mau tak mau mesti berteman dengan kegagalan atau kekecewaan. Itulah kenyataan hidup yang mesti diterima.
Oleh karena itu, hendaknya orang tua membangun mental anak supaya kuat sejak sekarang. Biarkan dia belajar jatuh bangun agar tumbuh kepercayaan dirinya di tengah berbagai kegagalan yang dihadapi. Nantinya, ia gak akan melihat kegagalan sebagai musuh, tapi progress.
Dari uraian tadi semoga bisa memotivasi orang tua untuk membiasakan anak dengan berbagai perilaku yang dapat menguatkan mental mereka. Demi masa depannya!
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
Lifestyle
-
AI Disebut Bakal Bikin Banyak Pekerjaan Hilang, Tapi 7 Profesi Ini Malah Makin Dicari!
-
Kulit Cerah, Bebas Kusam! 6 Pilihan Tinted Sunscreen SPF 50 Buat Daily Look
-
Biar Gak Cuma 'Wacana', Ini 7 Langkah Simpel Merencanakan Liburan Anti-Gagal
-
No Ribet, No Drama! 4 Ide OOTD Nongkrong ala Pyo Ye Jin yang Bisa Kamu Tiru
-
Easy Chic! 4 Padu Padan OOTD Celana Panjang ala Giselle aespa yang Stylish
Terkini
-
4 Rekomendasi Novel Percintaan Remaja, Bacaan Ringan dan Bikin Baper!
-
Mengarungi Trauma Sejarah di Gerbong Arwah: Ulasan Novel Kereta Semar Lembu
-
SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Gelar Career Day Bersama UGM, UNY, dan UPN
-
French Open 2025: Ganda Putra Indonesia Hadapi Malaysia di Perempat Final
-
Jujutsu Kaisen: Execution Perkenalkan Visual Naoya Zenin, Ini Potretnya