Penolakan pastinya pernah kamu terima dan tidak semua penolakan bisa kamu respons dengan baik. Kamu pastinya akan berpikir untuk respons agar terlihat baik-baik saja atau tidak canggung setelahnya. Namun kebanyakan orang masih gagal dalam respons penolakan sehingga relasi yang telah dibangunnya hilang begitu saja. Komunikasi yang seharusnya masih bisa berlanjut setelahnya terputus. Berikut lima cara responss penolakan dari seseorang yang mungkin kamu berani coba.
1. Sampaikan dengan Tulus
Ketika kamu menerima penolakan, ada baiknya kamu ucapkan dengan tulus. Kamu bisa mengucapkan terima kasih atas tanggapannya terlebih dahulu, setelah itu sampaikan rasa tulusmu padanya. Biasanya dengan cara ini, kamu masih akan bisa berkomunikasi dan menjalin relasi dengannya. Dengan begitu, kamu tidak memutuskan hubungan dan masih bisa berteman dengannya.
2. Tegas dan Langsung
Setelah penolakan yang diterima, kamu harus bisa bersikap tegas dan mengatakannya secara langsung. Jangan pernah respons penolakan melalui perantara. Itu bisa saja membuat orang yang telah menolakmu merasa kalau cara kamu respons balasannya itu tidak sopan. Maka sampaikan langsung kepadanya dengan sikap yang tegas sehingga kamu juga bisa terlihat baik-baik saja setelah mendapatkan penolakan darinya.
3. Katakan dengan Jujur
Kamu bisa menyampaikan apa yang kamu rasakan setelah ditolaknya dengan jujur. Gunakan kata-kata yang sopan dalam responsnya walaupun kamu sedang tidak baik-baik saja setelah menerima penolakan. Katakan semua hal yang ingin kamu sampaikan seolah itu adalah pertemuan terakhirmu dengannya. Setelah itu, pastinya kamu akan merasa lega dan tenang.
4. Gunakan Sedikit Lelucon
Untuk membuatnya percaya kamu menerima penolakannya, kamu bisa menambahkan sedikit lelucon pada balasannya. Buatlah lelucon ringan yang setidaknya bisa masuk ke dalam selera humornya. Namun jangan sampai kamu mengatakan bahwa apa yang kamu sampaikan sehingga mendapatkan penolakan itu adalah lelucon. Itu bisa membuat apa yang kamu sampaikan sebelumnya tidak serius dan orang yang menerimanya merasa dipermainkan. Kamu harus lebih berhati-hati dalam menggunakan lelucon.
5. Bahas Topik Baru
Suasana canggung pastinya akan terjadi setelah penolakan yang kamu terima. Untuk menghindari itu, kamu bisa respons dengan tanggapan singkat yang menyatakan bahwa kamu menerima penolakannya. Setelah itu, kamu bisa membahas topik baru yang menurutmu bisa membuat suasana tidak menjadi canggung. Kamu bisa membahas isu terkini atau hal-hal yang sekiranya orang tersebut dan kamu suka.
Itulah lima cara respons penolakan dari seseorang. Semoga informasi di atas bisa membantumu agar menjadi orang yang lebih berlapang dada dalam menerima segala hal.
Baca Juga
-
5 Tanda Tidak Bahagia secara Diam-Diam dan Tak Mengakuinya, Pernah Menyadarinya?
-
6 Kesalahan yang Harus Dilakukan agar Lebih Kuat Jalani Hidup
-
5 Tanda Orang Tidak Terkoneksi dengan Diri Sendiri
-
Tampak Sangar, 4 Karakter Anime Ini Ternyata Diam-diam Baik
-
3 Anime Shonen yang Membunuh Karakter Terbaiknya
Artikel Terkait
-
Cara Kirim Uang dari ShopeePay ke DANA dan Sebaliknya, Mudah dan Praktis!
-
Bacaan Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat 2 Kali Salam Lengkap Tata Cara
-
Cara Nonton Bola Online Gratis Lewat Yandex, Aman dan Cepat!
-
Mandi Wajib Sudah Benar? Cek Panduan Lengkap Bacaan Niat sampai Tata Cara
-
Viral! Cara Mudah Bikin Video Transformasi Venom di TikTok Pakai AI
Lifestyle
-
Lagi Viral! 4 Rekomendasi Jelly Blush yang Wajib Kamu Coba
-
3 Rekomendasi TWS dengan Fitur Anti Noise Terbaik, Harga Mulai 159 Ribuan!
-
Orang yang Tepat di Waktu yang Salah Cuma Mitos, Stop Nyalahin Keadaan!
-
Bergaya Chill dan Trendy dengan 4 Ide Outfit Hangout ala Taeyeon SNSD
-
4 Outfit Hangout ala Yoriko Angeline, Padu Padan Rok yang Girly dan Trendy!
Terkini
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
-
Diisukan Hijrah ke Man United, Victor Gyokeres Janji Setia pada Sporting CP
-
Lucu dan Mengharukan! Ulasan Buku Mamomics: Curhatan Emak-emak dalam Komik
-
Mapel Coding dan AI untuk SD, Kebijakan FOMO atau Kebutuhan Pendidikan?