Belakangan ini fenomena quiet quitting di tempat kerja sedang banyak dibicarakan di media sosial. Apakah quite quitting itu? Melansir dari alodokter.com, quiet quitting adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan orang untuk mengerjakan tugasnya dengan porsi secukupnya sesuai dengan job deskripsinya saja pada tempat ia bekerja.
Pasti fenomena semacam ini sering dijumpai di tempat kerja. Umumnya seseorang yang melakukan tindakan quiet quitting memiliki alasan tertentu untuk melakukannya. Lantas apa sebetulnya alasan yang menyebabkan seseorang melakukan quiet quitting?
Alasan Seseorang Melakukan Quiet Quitting
Merangkum dari situs alodokter.com, ada beberapa alasan yang mendasari seseorang untuk melakukan quiet quitting, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tidak mendapat sesuatu yang diinginkan
Biasanya seseorang yang melakukan quiet quitting kecewa karena pada tempatnya bekerja ia tidak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan seperti kenaikan gaji atau promosi jabatan
2. Kekurangan waktu untuk diri sendiri
Seringnya bekerja hingga kelelahan menyebabkan seseorang enggan melakukan quiet quitting karena ia menjadi tidak memiliki banyak waktu untuk kehidupan pribadinya.
3. Teman kerja yang toxic
Memiliki teman-teman kerja yang toxic tentunya membuat seseorang malas untuk menghabiskan waktu berlama-lama di tempat kerjanya. Sehingga lebih baik jika ia melakukan quiet quitting.
3 Dampak positif melakukan quiet quitting
Ada beberapa dampak positif jika seseorang melakukan quiet quitting di tempat bekerja merangkum dari situs alodokter.com berikut adalah daftarnya.
1. Tidak mengalami burnout
Bekerja hingga kelelahan membuat seseorang mengalami burnout hingga bisa menyebabkan depresi hingga penyakit lainnya. Jika seseorang melakukan quiet quitting tentu saja ia bisa menghindari terjadinya burnout dalam bekerja.
2. Pola hidup lebih sehat
Terlalu lama di tempat kerja memacu seseorang untuk bekerja terus menerus hingga tidak memikirkan kesehatan. Jika bekerja seperlunya, maka pola hidup yang lebih sehat bisa lebih mudah diterapkan.
3. Memiliki lebih banyak waktu
Jika selalu pulang tepat waktu dan tidak membiasakan diri bekerja di luar job deskripsinya maka seseorang akan lebih mudah mendapatkan waktu yang lebih banyak untuk dirinya sendiri atau keluarganya.
Walaupun memiliki dampak positif, quiet quitting juga bisa menimbulkan efek negatif karena dapat menjauhi diri seseorang dari pencapaian maksimal di tempat kerja. Seperti kenaikan jabatan atau gaji. Karena itu perlunya keseimbangan agar bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sekian informasi yang bisa disampaikan mengenai fenomena quiet quitting di tempat bekerja. Semoga kamu bisa menerapkannya secara seimbang ya!
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
4 Rekomendasi HP Terbaik 2025 dengan Harga Rp 2 Jutaan, Chipset Kencang dan Baterai Awet
-
Padepopan: Festival Baru yang Menghidupkan Kembali Ruang Budaya Depok
-
5 Inspirasi Outfit Serba Putih ala Namtan Tipnaree, Classy dan Chic Abis!
-
Dari Innisfree hingga COSRX: Panduan Memilih Skincare Korea Halal BPOM
Terkini
-
Bukti Nyata Seni Inklusif: Arif Onelegz dan Lauren Russel Buktikan Setiap Tubuh Bisa Menari
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later