Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sunatus Solikhah
Ilustrasi emas bentuk fisik (Pexels/Michael Steinberg)

Bukan hanya keuntungan, kekurangan investasi emas digital juga penting dipahami untuk dijadikan pertimbangan. Dengan mengetahui kekurangannya, kamu tidak akan kaget bila nantinya terjadi hal-hal di luar ekspektasi. Inilah 4 kekurangan investasi emas dalam bentuk digital.

1. Lebih Berisiko Terhadap Investasi Bodong

Kekurangan pertama, lebih berisiko terhadap investasi bodong. Inilah penyebab para investor terutama pemula perlu lebih selektif dalam memilih aplikasi atau platform. Jangan hanya karena tergiur keuntungan, tapi mengabaikan risiko yang mungkin terjadi.

Semakin banyaknya peminat investasi dalam bentuk digital, membuat para oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan momen ini untuk melancarkan aksi. Bukannya untung yang diperoleh, tapi malah rugi, sehingga kamu perlu sangat berhati-hati.

2. Rawan Terjadi Pembobolan

Kekurangan investasi emas digital selanjutnya yaitu rawan terhadap pembobolan, hacking maupun phising. Tujuan dari aktivitas ilegal yang dilakukan oleh oknum ini yaitu mencuri akun pengguna supaya seluruh aset bisa diambil.

Jadi, pastikan platform yang kamu pilih sudah terjamin keamanannya. Walaupun aplikasi yang kamu gunakan sudah mengklaim menjamin data aman, tetap harus waspada terhadap kemungkinan seperti ini.

3. Ada Biaya Tambahan Bila Ingin Menukarnya dalam Bentuk Fisik

Kekurangan lainnya bisa dijadikan pertimbangan adalah adanya biaya tambahan bila ingin menukar dalam bentuk fisik. Jadi, uang yang sudah kamu investasikan dalam bentuk emas digital, dengan minimal berat tertentu bisa dikonversi dalam bentuk fisik.

Ada yang menyediakan pelayanan cetak emas bentuk fisik dari digital harus ke kantor resminya. Ada juga yang bisa dilakukan melalui transaksi online. Jadi, kamu hanya tinggal menunggu di rumah hingga emas dalam bentuk fisik dikirimkan sesuai alamat tujuan.

Mengenai harga cetak dalam bentuk fisik berbeda-beda untuk setiap platfom. Semakin besar berat emas yang ingin dicetak, akan semakin mahal juga tarif cetaknya. 

4. Belum Bisa Menjangkau Seluruh Lapisan Masyarakat

Kekurangan terakhir, emas digital belum bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal ini relevan dengan belum meratanya perkembangan teknologi internet yang ada di Indonesia. 

Masyarakat yang tinggalnya di area terpelosok atau sulit mendapatkan akses internet, kemungkinan masih minim pengetahuan mengenai jenis investasi dalam bentuk digital ini. Terutama bagi orang-orang yang usianya sudah lanjut.

Tidak heran bila investasi emas dalam bentuk digital lebih akrab penggunaannya untuk kalangan remaja yang menyukai kemudahan transaksi dan kepraktisan. Beberapa kekurangan investasi emas digital tersebut bisa dijadikan acuan pertimbangan supaya pengguna lebih paham dengan risikonya.

Sunatus Solikhah