Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Husein Fadhilah
Ilustrasi persahabatan (pexels.com/sweetlouise)

Sahabat tidak selamanya hadir dan tidak semua hubungan memiliki akhir yang bahagia. Jika kamu mencoba untuk mengatasi kehilangan sahabatmu karena seorang pria atau wanita, pengkhianatan, atau berurusan dengan teman-teman yang meninggalkanmu, akan sangat sulit untuk move on.

Seperti semua proses berduka, persahabatan yang hilang atau rusak bisa menyakitkan dan membutuhkan waktu untuk pulih. Hal ini terutama berlaku dengan sahabat karena kesedihan meningkat sesuai dengan tingkat kedekatan dalam persahabatan. Seiring berjalannya waktu, rasa sakit, kemarahan, dan kesedihan cenderung berkurang, dan kebanyakan orang dapat melanjutkan hidup. 

Berikut tips mudah yang dapar kamu lakukan untuk mengatasi rasa kehilangan sahabat yang sangat kamu sayangi.

1. Luangkan waktu untuk menenangkan diri

Emosi yang kuat dapat membuat sulit untuk melihat sesuatu dengan jelas. Jika kamu memiliki pertengkaran yang buruk, perlu waktu untuk menyelesaikannya. Sampai itu terjadi, seringkali yang terbaik adalah menghindari berbicara atau bertindak, karena kamu lebih mungkin menyesali keputusan yang dibuat di saat yang panas. 

Bereaksi terlalu cepat dapat memperburuk keadaan, menyebabkan kamu mengatakan atau melakukan hal-hal yang memperburuk keadaan. Untuk menghindari menambahkan lebih banyak rasa bersalah dan penyesalan, ada baiknya untuk tidak menghubungi temanmu sampai kalian memiliki waktu untuk menenangkan diri. Dengan cara ini, kamu akan lebih bisa mengekspresikan diri tanpa bersikap kasar.

2. Nilailah hubungan dengan pikiran yang jernih

Ketika emosi memuncak, sulit untuk melihat sesuatu dengan jelas dan memahami skala masalah yang sebenarnya. Menunggu hingga beberapa waktu berlalu memudahkanmu menilai persahabatanmu dengan pikiran jernih, serta membantumu lebih jelas tentang apakah kamu ingin memperbaikinya.

Terkadang konflik adalah gejala dari masalah atau masalah yang lebih dalam dalam hubungan dan bahkan bisa menjadi tanda bahwa persahabatan itu beracun atau tidak sehat. Konflik sering kali merupakan saat persahabatan dievaluasi ulang dan diuji, dan terkadang dapat membantumu mengetahui perbedaan antara teman sejati dan teman palsu.

3. Akui perasaanmu

Dukacita adalah perasaan sedih, kehilangan, dan kekosongan yang sangat menyakitkan yang dirasakan seseorang ketika mereka kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat mereka cintai dan sayangi.

Kesedihan melibatkan berbagai emosi yang berbeda yang terjadi selama periode waktu setelah seseorang mengalami kehilangan. Adalah normal untuk mengalami keterkejutan, kesedihan, kerinduan, kemarahan, dan penyesalan, dan perasaan ini juga dapat berfluktuasi dan berubah selama proses berduka. Karena itu, akuilah perasaan itu.

4. Pahami apa yang salah

Meskipun mungkin kamu merasa hubunganmu dengan sahabatmu sangat kuat, kenyataannya persahabatan itu rapuh dan mudah rusak . Penyebab paling umum dari putusnya hubungan antara sahabat adalah kekecewaan, tidak ada saat dibutuhkan, perseteruan keluarga atau konflik dengan pasangan sahabat, tumbuh terpisah, transisi hidup, atau tidak berusaha untuk tetap berhubungan, keyakinan atau nilai yang bertentangan, mengkhianati atau merusak kepercayaan, kata-kata atau tindakan yang menyakitkan, dan ketidaknyamanan pribadi.

Dengan merenungkan apa yang salah dengan persahabatanmu, kamu akan dapat memperoleh wawasan yang membantumu menerima dan berdamai dengan apa yang terjadi. Selain itu, mencari tahu apa yang salah dapat memberikan pelajaran penting yang dapat membantumu tumbuh, berkembang, dan menghindari kesalahan yang sama lagi. 

5. Gunakan support system-mu

Kamu tidak dapat menggantikan sahabatmu atau tempat khusus yang mereka miliki dalam hidupmu, tetapi bersandar pada support systen dapat membantu meringankan kesepian karena putus hubungan. Jika kamu tidak memiliki support system dan perlu mengembangkan lingkaran sosial, bertemu orang dan mencari teman baru yang bermanfaat. 

Bersikaplah jelas dan mintalah jenis bantuan dan dukungan yang kamu butuhkan dari orang lain, alih-alih berasumsi bahwa mereka tahu hal yang benar untuk dilakukan atau dikatakan. Misalnya, beri tahu mereka jika kamu ingin mereka mendengarkan untuk memberi nasihat saat kamu curhat atau meminta mereka datang untuk hang out jika kamu merasa kesepian.

6. Ketahuilah bahwa penyembuhan membutuhkan waktu

Menurut penelitian terbaru, ada tahapan tertentu dari kesedihan yang dialami seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai atau mengakhiri hubungan. Proses ini juga memiliki perkiraan waktu, dengan satu penelitian menunjukkan bahwa biasanya diperlukan waktu sekitar 6 bulan setelah kerugian untuk melalui 5 tahap.

Selama waktu ini, kebanyakan orang melalui tahap-tahap berikut:

  • Tahap 1: Ketidakpercayaan, keterkejutan, dan penyangkalan.
  • Tahap 2: Kerinduan dan keinginan untuk terhubung kembali.
  • Tahap 3: Kemarahan terhadap orang/keadaan.
  • Tahap 4: Depresi, merasa sedih, kosong, atau sedih.
  • Tahap 5: Penerimaan kerugian, penutupan (meningkat selama periode 6 bulan).

Jika gejala kesedihanmu parah, bertahan lebih dari 6 bulan, atau mengganggu kemampuanmu untuk berfungsi, itu mungkin merupakan tanda kondisi kesehatan mental, dan konseling atau perawatan profesional sangat diperlukan.

7. Jadilah teman yang lebih baik untuk diri sendiri

Akan lebih mudah untuk sembuh dan pulih dari persahabatan yang berakhir buruk jika kamu baik dan berbelas kasih dengan diri sendiri. Berhentilah terobsesi dengan kesalahan yang kamu buat dan penyesalan yang kamu miliki. Sebaliknya, berusahalah untuk memaafkan diri sendiri dan bergerak maju.

Mungkin sulit untuk memupuk rasa welas asih terhadap diri sendiri, tetapi melakukannya adalah penting. Dalam penelitian, orang yang lebih mengasihani diri sendiri lebih bahagia, lebih sehat, lebih tahan banting, dan juga memiliki hubungan yang lebih baik. 

8. Tetap jalani hidupmu

Terkadang, orang yang sedang mengalami stres, kesulitan, atau kesedihan akan menarik diri dan menghentikan hidup mereka, tetapi ini cenderung membuat mereka merasa lebih buruk. Meskipun kamu perlu meluangkan waktu untuk berduka sebelum kembali bekerja, rutinitas, atau kehidupan sosialmu, jangan biarkan hal ini menjadi norma baru.

Melakukan lebih sedikit, mengasingkan diri, dan menunda aktivitas penting adalah resep untuk depresi. Jika sudah berminggu-minggu, pergilah kepada teman-temanmu, menyisir rambut, atau pergi ke gym. Dorong dirimu untuk kembali normal. Meskipun mungkin sulit pada awalnya, keluar dan menjadi lebih produktif dan sosial adalah salah satu solusi terbaik untuk depresi. 

Itulah keenam tips menanggapi putusnya hubungan antara kamu dan temanmu. Apa kamu sudah menerapkannya?

Husein Fadhilah