Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Muhammad Hafizh Ramadhan
Ilustrasi wanita belanja (pexels.com/@gustavo-fring)

Pernahkah kamu mendengar kata flexing? Kata itu adalah bahasa gaul yang kini sering digunakan. Flexing diucapkan kepada orang-orang yang suka memamerkan kesuksesan atau kekayaan yang dimiliki.

Orang seperti itu cukup banyak bisa kita temukan, terlebih di era media sosial sekarang ini. Media sosial telah berubah jadi media yang dipakai oleh orang-orang untuk flexing atau pamer. Berikut ini beberapa catatan penting yang harus diperhatikan untuk menghindari sikap flexing.

1. Tidak menikmati hidup

Apakah orang-orang yang suka flexing merasakan kebahagiaan? Justru yang selalu dipikirkan adalah apa yang dapat dia pamerkan di media sosial. Dengan banyak memikirkan hal seperti itu membuat hidupnya tidak tenang.

Perasaan senang yang didapatnya hanya sesaat hingga pujian selesai. Kalau hidup terus begitu, maka perilaku suka flexing belum tentu membuat dirinya akan bahagia selamanya yang ada justru tidak dapat menikmati hidup.

2. Memicu sikap sombong

Pada saat seseorang mempunyai sesuatu atau mencapai hal yang orang lain tidak dapatkan akan lebih mudah menimbulkan sikap bangga diri baginya.

Merasa apa yang dimilikinya merupakan suatu hal yang harus diperlihatkan ke orang lain. Sedangkan, sikap tersebut bisa menyebabkan dampak buruk bagi dirinya.

Salah satu dampak buruknya yaitu memicu sikap sombong, karena merasa dirinya lebih baik atau hebat dari lainnya. Jika tidak ingin dilabeli sebagai orang sombong, jauhilah sikap flexing.

3. Terjebak perilaku konsumtif

Orang yang suka pamer atau flexing sangat erat kaitannya dengan membeli barang. Baginya dengan banyak membeli barang baik itu penting atau tidak bakal menambah perhatian orang-orang agar eksistensinya diakui.

Orang seperti inilah yang akan terjebak dengan perilaku konsumtif. Aspek yang mendasari orang melakukan flexing itu adalah suka membeli barang karena status sosial dan gengsi yang dimiliki. Kalau sifat konsumtif untuk pamer itu tidak lagi bisa dikendalikan, maka akan merugikan dirimu.

Itulah 3 catatan penting yang harus diperhatikan untuk menghindari sikap suka flexing, renungkanlah catatan penting tersebut agar kamu terhindar dari sikap pamer atau flexing yang hanya akan merugikan dirimu sendiri.

Muhammad Hafizh Ramadhan