Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sapta Stori
Ilustrasi bingung (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketidaktahuan menjadi awal proses kita dalam belajar untuk mengetahui dan memahami sesuatu. Tidak ada bayi yang langsung tahu bagaimana caranya berjalan, tidak ada pelajar yang mendadak paham suatu bidang tanpa mempelajarinya, tidak ada orang yang bisa langsung begitu saja memahami orang lain ketika mereka tidak saling mengenal. Karenanya, ketidaktahuan pasti dialami oleh semua orang.

Tak jarang, kita menemui seseorang yang tidak mengetahui suatu perkara yang sudah tidak asing bagi sebagian besar orang. Mungkin, kita akan merasa aneh dan tidak habis pikir bahwa masih ada orang yang tidak mengetahui hal tersebut. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk menghadapinya, di antaranya ialah.

Berikut 3 hal yang perlu dilakukan saat menghadapi ketidaktahuan orang lain.

1. Jangan mengejek dan menertawakan

Ketika kita mendapati bahwa seseorang tidak mengetahui atau memahami suatu hal, hindari mengejek atau menertawakannya. Sejatinya, ketidaktahuan bukanlah hal yang memalukan dan kita sendiri pun pasti mengalaminya. Barangkali, ada alasan tersendiri mengapa ia tidak mengetahui hal tersebut.

Jangan sampai ejekan dan tertawaan kita membuatnya minder atau merasa bodoh, karena tidak mengetahui hal yang barangkali telah diketahui oleh sebagian besar orang. Padahal, wajar saja jika ada yang tidak kita ketahui.

Tentunya, kita sendiri pun akan merasakan hal yang sama jika ditertawakan oleh orang lain atas ketidaktahuan kita, bukan? Mengejek dan menertawakan ketidaktahuan orang lain tak ada bedanya dengan bersikap sombong dan merasa kita menjadi orang yang paling mengetahui segala hal.

2. Beri tahu dengan baik

Justru, di sinilah orang-orang yang ada di sekitarnya berperan dan jika kita merupakan salah satunya, sudah menjadi tugas kita untuk memberitahunya. Tentunya, sebisa mungkin kita menggunakan bahasa yang baik dan tutur kata yang halus, agar tidak terkesan menggurui.

Selain itu, kita bisa memulainya dengan menggunakan kalimat, “Sejauh yang saya tahu, ...” untuk menunjukkan bahwa kita menjelaskan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang kita miliki tanpa mengesankan bahwa kita sudah tahu segalanya. Kita juga bisa memintanya untuk bertanya kepada orang lain atau membaca suatu sumber sebagai tambahannya.

3. Jangan menyesatkan

Ketika seseorang tidak mengetahui sesuatu, jangan sampai kita menginformasikan sesuatu atau jawaban yang salah kepadanya, sehingga menyesatkannya. Bukan mustahil bahwa hal itu akan memberikan efek buruk yang fatal bagi dirinya dan.

Misalnya, ketika teman kita tidak memahami arti suatu istilah dalam bahasa daerah, beri tahu ia makna sebenarnya dari istilah tersebut. Jika kita memberinya jawaban yang salah, dikhawatirkan ia akan menanggung malu ketika menggunakan istilah tersebut saat berbicara kepada orang lain.

Demikian tiga cara menghadapi ketidaktahuan orang lain. Semoga bermanfaat!

Sapta Stori