Seringkali terjadi, salah satu hal yang membuat kita menolak permintaan orang lain ialah adanya ketakutan di masa depan ketika kita menjadi orang yang membutuhkan bantuan juga, dan ditolak. Kecemasan itu membuat kita otomatis mempertanyakan diri "Bagaimana jika yang membutuhkan bantuan adalah aku?" Kenyataannya, roda kehidupan itu selalu berputar.
Kita tidak selamanya ada, begitupun dengan orang lain, mereka yang sedang meminta pertolongan pun tidak selamanya ada. Harus diakui, perasaan 'tidak enakan' yang kita rasakan adalah sebuah anugrah yang Tuhan beri agar kita mau peduli pada orang lain. Namun, kita bisa mengendalikan perasaan itu.
Inilah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perasaan 'tidak enak' dalam diri kita:
1. Bangun kesadaran diri
Sadari, kita manusia yang punya keterbatasan dalam membantu. Juga bukan tugas kita untuk menolong semua orang. Ambil jarak beberapa saat sebelum memutuskan untuk membantu atau tidak. Tanyakan pada diri kita, misalnya: apakah kita mampu membantunya? Apakah hanya kita yang dapat membantunya? Apakah ia termasuk bagian dari prioritas kita? Apa yang terjadi padanya jika kita tidak membantunya?
2. Jujur pada diri sendiri
Bagaimana mungkin bisa membantu orang lain ketika kita pun masih terbatas? Apakah boleh kita memaksakan diri, meski tidak ada keikhlasan didalamnya? Maka, sebisa mungkin jujurlah pada diri sendiri. Karena sebenarnya hati kecil kita paham, apakah kita sebenarnya mampu atau tidak membantu orang lain.
3. Belajar menyampaikan ketidakmampuan kita dalam membantu
"Maaf ya, untuk saat ini aku belum bisa bantu karena, .." atau "Aku sebenarnya bisa bantu, tapi untuk sekarang ada hal mendesak yang juga harus aku lakukan". Begitulah kira-kira contoh kalimat yang dapat kita sampaikan pada orang lain jika belum bisa membantunya. Suka atau tidak, kita memang harus belajar dan melatih diri menyampaikan ketidakmampuan kita membantu orang lain. Anggap saja sama seperti kita melatih diri berbicara di depan umum, sama-sama butuh latihan yang berulang-ulang.
4. Belajar untuk tidak menyesali
Setelah mengambil dan menyampaikan ketidakmampuan kita, belajarlah untuk tidak menyesali apa yang sudah kita putuskan. Overthinking pasca menolak itu pasti selalu menghantui kita. Biasakan untuk merasakan hal-hal yang tidak enak itu, lama-lama nanti juga kita akan terbiasa. Tak perlu merasa bersalah.
Dengan mengatakan tidak, bukan berarti kita adalah teman yang jahat, karena setiap orang memiliki prioritas hidupnya masing-masing. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
KDRT Finansial, Bentuk KDRT yang Jarang Disadari oleh Perempuan
-
4 Tanda yang Terjadi saat Cowok Menaruh Hati Sepenuhnya Kepadamu
-
5 Cara Mengatasi Rasa Bosan saat Membaca Buku, yuk Dicoba!
-
4 Tips untuk Menghadirkan Perasaan Bahagia dalam Hidup
-
4 Tanda Kamu Mencintai Pekerjaanmu, Bertahan Walaupun Mengalami Kesulitan!
Lifestyle
-
Kulit Glowing Bebas Noda Hitam! 4 Moisturizer yang Mengandung Symwhite 377
-
4 OOTD Soft Chic ala Kang Hanna, Bisa Buat Ngampus Sampai Ngopi!
-
4 Gaya Girly Street Style ala Roh Jisun Buat Inspirasi Daily Outfit-mu!
-
4 Serum Probiotik, Solusi Rawat Skin Barrier Sehat dan Kulit Terhidrasi!
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir
Terkini
-
Ulasan Novel Summer in the City:Cinta Tak Terduga dari Hubungan Pura-Pura
-
Semifinal Piala AFF U-23: 3 Pahlawan Skuat Garuda saat Mengempaskan Thailand, Siapa Saja?
-
Review Anime Tasokare Hotel, Kisah Sebuah Penginapan Antara Dua Dunia
-
Bintangi The Savant, Jessica Chastain Siap Bongkar Kejahatan di Dunia Maya
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada The Fantastic Four: First Steps