Jika kamu seorang yang kenal dengan budaya Jepang, pasti familier dengan konsep Ikigai. Secara sederhananya, Ikigai adalah sebuah konsep yang digunakan orang Jepang untuk mencari makna kehidupan. Dilihat dari unsur katanya, Ikigai terdiri dari dua kata, yakni Iki yang berarti hidup, dan Gai yang berarti nilai. Lebih jelasnya tentang Ikigai bisa kamu temukan di bawah ini. Yuk simak!
Konsep Ikigai Adalah?
Konsep Ikigai sudah ada sejak lama. Masyarakat Jepang percaya bahwa seseorang yang mempunyai Ikigai di dalam dirinya akan lebih semangat dalam menjalani kehidupannya dimulai dari bangun pagi sebagai awal. Ikagai terbukti mendorong masyarakatnya lebih bahagia, dan melansir Savvy Tokyo, Ikigai berhasil menjadikan Jepang sebagai negara kedua yang punya harapan hidup tinggi.
Alasan seseorang untuk bangun pagi tidak perlu karena hal-hal besar. Terkadang hal remeh temeh dan sederhana justru menjadi booster bagi seseorang untuk giat bangun pagi, misalnya untuk menikmati sarapan di pagi hari, menyesap secangkir kopi sambil menikmati hangatnya sinar matahari, atau jogging saat matahari terbit.
Ketika seseorang mempunyai Ikigai, ia selalu punya alasan untuk memperjuangkan sesuatu dan memiliki harapan untuk hidup. Jika sekadar hidup, rasanya jadi terasa membosankan dan tidak bermakna.
5 Pilar Penting dalam Ikigai
Sejatinya, Ikigai adalah irisan dari empat elemen, yakni vocation, mision, profesion, dan passion. Dan, Ikigai adalah penyeimbang dari empat elemen tersebut, sehingga saling mengisi dan berkaitan membentuk tujuan hidup yang nyata. Jadi, jika kamu ingin menemukan Ikigai dalam hidupmu, menurut Betterup, pahami lima pilar berikut ini terlebih dahulu.
1. Awali dengan hal yang kecil
Untuk melakukan perubahan, mulailah dari hal yang kecil, contohnya seperti bangun pagi itu. Pasal saat kamu bangun lebih awal, kita akan memiliki persiapan yang lebih matang untuk memulai hari. Selain itu, otak lebih segar dan lebih siap mencerna apa pun yang akan datang di hari itu.
2. Bebaskan dirimu
Layaknya anak kecil, bebaskan dirimu dari semua belenggu. Anak kecil terbiasa berpikir apa adanya. Akan sangat menyenangkan jika kamu bisa mempertahankan pandangan tersebut dalam kehidupan sendiri. Ketika pandangan kita mengalir apa adanya, hidup pun akan terasa lebih ringan dan legowo, sehingga kualitas hidup bisa meningkat.
3. Keselarasan dan kesinambungan
Manusia adalah makhluk sosial di mana akan selalu hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Ini selaras dengan prinsip Ikigai yang menghormati dan menghargai karakteristik setiap orang. Dengan demikian akan timbul segitiga emas antara Ikigai, aliran dan kreativitas. Tanpa hal ini, hidup tidak akan tenang dan damai.
4. Kegembiraan dari hal-hal kecil
Hargai hal-hal kecil dan sederhana sebab hal itu akan menghasilkan sesuatu yang besar. Masyarakat Jepang sudah menerapkan pilar ini dalam keseharian mereka, seperti kegiatan di tempat bisnis, di mana pemiliknya rela bangun pagi untuk mempersiapkan kebutuhan bisnisnya. Mereka juga memperhatikan hal detail sehingga tidak akan merusak kualitas produk yang dijualnya.
5. Hadir di tempat dan waktu sekarang
Menikmati waktu dan kondisi saat ini adalah pilar penting dalam Ikigai. Kesederhanaan yang muncul dari pilar ini membentuk kita menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu yang telah diberikan, dan membuatnya lebih bermakna.
Nah, itulah konsep dan pilar penting dalam Ikigai. Secara keseluruhan, Ikigai itu menjunjung tinggi prinsip kesederhanaan dan menghargai setiap momen yang diberikan. Sudahkah kamu menemukan Ikigai dalam hidupmu?
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
Kurang Dukungan Kemenlu, 40-an Persen Pengungsi dari Afghanistan Tinggalkan Jepang
-
7 Negara yang Mendapat Hukuman FIFA dan Dilarang Tampil di Piala Dunia
-
Sebagian Pengungsi dari Afghanistan Meninggalkan Jepang karena Merasa Ada Tekanan
-
Saksikan Laga Internasional Friendly Match Timnas Futsal Jepang vs Timnas Futsal Brazil, Tayang Sore Ini
-
Sinopsis Noroi The Curse (2005), Film Horor Dokumenter Jepang Seramnya Bikin Merinding
Lifestyle
-
Bye-Bye Kusam! 4 Sunscreen Ekstrak Beras Bikin Kulit Glowing dan Terlindungi dari Sinar UV
-
Anti Lelet, Begini Cara Bersihkan Cache Photoshop agar Ngedit Lebih Sat-Set
-
4 Rekomendasi HP Murah Meriah di Bawah 1 Juta: Baterai Besar, Spek Kencang
-
4 OOTD Keren ala Kang You Seok Buat yang Suka Gaya Low Effort Tapi Stylish!
-
Suka Gaya Soft dan Kalem? Ini 4 Look Park Si Woo yang Cocok untuk Kamu
Terkini
-
Film Insomnia (2002), Karya Christopher Nolan yang Luput dari Sorotan
-
Daftar Kontroversi Gelaran Piala Presiden 2025: Laga Final Pun Tak Luput dari Insiden
-
Ulasan Film Rahasia Rasa: Kuliner dan Sejarah dalam Satu Piring Emosi
-
5 Alasan Kenapa Drama Coroners Diary Bikin Otopsi Jadi Sekeren Itu
-
Cerita Luka yang Menjadi Kekuatan dalam Novel Scars and Other Beautiful Things