Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi menghina (pexels.com/keira-burton)

Kekerasan tidak hanya bisa dilakukan melalui kontak fisik. Kekerasan juga bisa dilakukan melalui ucapan atau bisa disebut dengan kekerasan verbal. Sama seperti kekerasan fisik, kekerasan verbal jiga akan membuat korbannya tersakiti. Bahkan, dampak kekerasan verbal pada korban bisa lebih buruk dari kekerasan fisik karena menyerang kejiwaan. 

Kekerasan verbal bisa membuat korbannya menjadi sakit hati, tidak percaya diri, hingga kondisi mentalnya terganggu. Tergantung seberapa parah kekerasan verbal yang dilakukan terhadapnya. Dampak kekerasan verbal ini bisa bertahan lama dalam diri korban, bahkan bisa ada selamanya. Hal ini dikarenakan tidak seperti luka fisik yang bisa diobati, luka hati atau psikis akan lebih sulit untuk diobati.  Oleh sebab itu, kekerasan verbal tidak boleh dianggap remeh. Berikut lima contoh bentuk kekerasan verbal yang masih sering terjadi di sekitar kita.

1. Memberi Sebutan Buruk

Setiap orang sudah memiliki namanya masing-masing. Nama tersebut baik karena diberikan oleh orang tuanya. Namun seringkali sering terjadi orang yang dipanggil tidak dengan namanya melainkan dengan sebutan yang buruk. Misalnya ada yang dipanggil dengan nama binatang seperti monyet, babi, dan lain sebagainya.

Meskipun mungkin maksudnya hanya untuk bercanda, namun bagi korban hal tersebut bisa menyakiti hatinya. Mungkin di luar dia biasa saja karena dia tidak bisa melawan atau berbuat apa-apa agar orang lain tidak menyebutnya dengan sebutan itu.

2. Menghina

Dalam masyarakat kita juga masih sering kita temukan tindakan menghina orang lain. Paling sering terjadi adalah menghina kondisi fisik seseorang. Hal seperti ini tentu merupakan kekerasan verbal karena bisa menyakiti korbannya. Apapun bentuk hinaan atau ejekan yang diberikan, hal tersebut tetap akan membekas dalam diri korban. Terlwbih jika yang dihina merupakan hal yang tidak bisa ia ubah.

3. Memberi Ancaman

Ancaman juga merupakan kekerasan verbal. Misalnya mengancam orang yang lebih lemah untuk mematuhi semua perintah kita. Hal ini akan membuat korban menjadi ketakutan atau khawatir. Ancaman yang diberikan juga bisa membuat korban merasa tidak bisa hidup dengan bebas karena terus dibayang-bayangi dengan ancaman.

4. Menyalahkan Orang Lain

Misalnya terjadi sebuah kesalahan yang kita perbuat, maka kita harus bertanggungjawab atas kesalahan tersebut. Jangan malah melempar kesalahan pada orang lain yang tidak bersalah, hal ini termasuk kekerasan verbal karena bisa menyakiti hati korban yang disalahkan. Selain itu, korban juga harus menanggung sanksi akibat kesalahan yang tidak benar-benar ia lakukan.

5. Melempar Tuduhan atau Fitnah

Sama seperti melempar kesalahan, memberi tuduhan atau fitnah juga merupakan kekerasan verbal. Bahkan bisa dikatakan fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Hal ini karena fitnah bisa membuat korbannya mendapat sanksi sosial yang membuatnya tidak bisa hidup tenang seperti biasanya.

Demikian lima contoh kekerasan verbal yang masih sering terjadi di sekitar kita. Jangan pernah lakukan, ya!

Mutami Matul Istiqomah