Kekerasan tidak hanya bisa dilakukan melalui kontak fisik. Kekerasan juga bisa dilakukan melalui ucapan atau bisa disebut dengan kekerasan verbal. Sama seperti kekerasan fisik, kekerasan verbal jiga akan membuat korbannya tersakiti. Bahkan, dampak kekerasan verbal pada korban bisa lebih buruk dari kekerasan fisik karena menyerang kejiwaan.
Kekerasan verbal bisa membuat korbannya menjadi sakit hati, tidak percaya diri, hingga kondisi mentalnya terganggu. Tergantung seberapa parah kekerasan verbal yang dilakukan terhadapnya. Dampak kekerasan verbal ini bisa bertahan lama dalam diri korban, bahkan bisa ada selamanya. Hal ini dikarenakan tidak seperti luka fisik yang bisa diobati, luka hati atau psikis akan lebih sulit untuk diobati. Oleh sebab itu, kekerasan verbal tidak boleh dianggap remeh. Berikut lima contoh bentuk kekerasan verbal yang masih sering terjadi di sekitar kita.
1. Memberi Sebutan Buruk
Setiap orang sudah memiliki namanya masing-masing. Nama tersebut baik karena diberikan oleh orang tuanya. Namun seringkali sering terjadi orang yang dipanggil tidak dengan namanya melainkan dengan sebutan yang buruk. Misalnya ada yang dipanggil dengan nama binatang seperti monyet, babi, dan lain sebagainya.
Meskipun mungkin maksudnya hanya untuk bercanda, namun bagi korban hal tersebut bisa menyakiti hatinya. Mungkin di luar dia biasa saja karena dia tidak bisa melawan atau berbuat apa-apa agar orang lain tidak menyebutnya dengan sebutan itu.
2. Menghina
Dalam masyarakat kita juga masih sering kita temukan tindakan menghina orang lain. Paling sering terjadi adalah menghina kondisi fisik seseorang. Hal seperti ini tentu merupakan kekerasan verbal karena bisa menyakiti korbannya. Apapun bentuk hinaan atau ejekan yang diberikan, hal tersebut tetap akan membekas dalam diri korban. Terlwbih jika yang dihina merupakan hal yang tidak bisa ia ubah.
3. Memberi Ancaman
Ancaman juga merupakan kekerasan verbal. Misalnya mengancam orang yang lebih lemah untuk mematuhi semua perintah kita. Hal ini akan membuat korban menjadi ketakutan atau khawatir. Ancaman yang diberikan juga bisa membuat korban merasa tidak bisa hidup dengan bebas karena terus dibayang-bayangi dengan ancaman.
4. Menyalahkan Orang Lain
Misalnya terjadi sebuah kesalahan yang kita perbuat, maka kita harus bertanggungjawab atas kesalahan tersebut. Jangan malah melempar kesalahan pada orang lain yang tidak bersalah, hal ini termasuk kekerasan verbal karena bisa menyakiti hati korban yang disalahkan. Selain itu, korban juga harus menanggung sanksi akibat kesalahan yang tidak benar-benar ia lakukan.
5. Melempar Tuduhan atau Fitnah
Sama seperti melempar kesalahan, memberi tuduhan atau fitnah juga merupakan kekerasan verbal. Bahkan bisa dikatakan fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Hal ini karena fitnah bisa membuat korbannya mendapat sanksi sosial yang membuatnya tidak bisa hidup tenang seperti biasanya.
Demikian lima contoh kekerasan verbal yang masih sering terjadi di sekitar kita. Jangan pernah lakukan, ya!
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Rekomendasi Kolam Renang di Jambi Buat Rekreasi Keluarga
-
4 Inspirasi Hairstyle Cute dan Feminim Ala Liz IVE, Auto Makin Menawan!
-
6 Produk Rambut Terbaik Versi Female Daily Best of Beauty Awards 2025
-
Hemat Waktu dan Tenaga, Ini 7 Cara Efektif Membersihkan Rumah
-
4 Cleanser Korea dengan Kandungan Yuja untuk Wajah Sehat dan Glowing
Terkini
-
Saat Komedi Menjadi Cermin: Agak Laen 2 Menyala Pantiku dan Ketidakpercayaan pada Pejabat
-
Taeyong NCT Umumkan Tur Asia 2026 Usai Rampung Wajib Militer, Ada Jakarta!
-
Rob Rainer dan Istri Meninggal, Anak Kandung Dituding Jadi Pelaku Pembunuhan
-
Skuad Mewah dan Persiapan Matang, Kegagalan Timnas Indonesia U-22 Jadi Misteri
-
16 Tahun Penantian, Anime Legendaris Sgt. Frog Siap Kembali lewat Film Baru