Teman merupakan salah hal terpenting dalam kehidupan bersosial manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain di sisinya. Namun, tidak semua pertemanan membawa hal positif, bahkan cenderung merugikan dan menghambat kita. Janji ‘Bestie selamanya’ terkadang menjadi pengikat kita dalam toxic friendship, dan ketika kita ingin keluar dalam lingkaran itu.
Pemikiran "Jika tidak berteman dengannya, saya tidak punya teman lain," membuat kita kembali menelan sakit hati dan tetap bertahan dalam pertemanan yang menyakitkan itu. Akan tetapi, sampai kapan kita akan bisa bertahan dalam lingkungan yang tidak sehat itu?
Yuk cari tahu 4 cara keluar dari pertemanan toxic tersebut.
1. Beri jarak sejenak dari pertemanan itu
Keluar dari toxic friendship memang tidak mudah, apalagi kita terlalu takut tidak memiliki teman lain. Tidak harus melakukan tindakan ekstrim seperti putus hubungan seutuhnya, beri waktu untukmu beristirahat dari pengaruh teman-temanmu. Lakukan hal-hal yang kamu senangi tanpa rekan-rekanmu. Sebelum memikirkan kembali pertemanan kalian.
2. Jangan ragu memperjelas dan menegaskan batas pertemananmu
Dalam hubungan pertemanan yang buruk, mereka cenderung mengabaikan batas personal yang kita miliki, terutama ketika sering menyinggungmu dengan dalih ‘candaan’ dan menyebutmu ‘baperan’ ketika tersinggung. Jangan ragu mempertahankan batasmu! Katakan dengan tegas hal yang membuatmu tersinggung ketika mereka melewati batas. Ingat! Kamu berhak tersinggung ketika mereka menyakitimu.
3. Jelaskan permasalahanmu
Kita perlu keberanian yang besar untuk keluar dari toxic friendship. Jelaskan permasalahanmu dan perasaanmu terhadap pertemanan kalian. Katakan segalanya sejelas mungkin sehingga mereka tidak berasumsi yang salah tentangmu. Sebaiknya mereka mendengar permasalahan itu langsung darimu, bukannya dari pihak ketiga.
4. Take your time
Pribadi manusia tidak berubah dalam semalam. Meski rekanmu mengerti tentang permasalahan pertemanan toxic kalian, dia takkan berubah dalam sekejap. Beri waktu untuk kalian sendiri terlebih dahulu dan pertimbangkan baik-baik tentang hubungan kalian. Jika rekanmu memang tulus ingin berteman denganmu, jelaskan kembali batasan kalian dan berteman dengan tetap mempertimbangkan perasaan satu sama lain.
Hargai dirimu sendiri. Kamu harus berhenti mengorbankan dirimu demi orang lain yang mengabaikan perasaanmu. Jangan ragu memutus pertemanan bila hubungan itu menyakitimu!
Tag
Baca Juga
-
Tak Hanya Sedap Dilalap, Ini 3 Manfaat Daun Kemangi Bagi Kesehatan
-
Lakukan 3 Hal Ini Bila Kamu Diikuti Orang Tak Dikenal, Jangan Langsung Pulang!
-
Susah Fokus? Lakukan 3 Hal Ini agar Kamu Lebih Mudah Berkonsentrasi
-
3 Cara Menolak Teman Ketika Meminta Harga Teman
-
Pacar Virtual Semakin Marak, Perhatikan 3 Bahaya Virtual Relationship Ini
Artikel Terkait
-
Efisiensi Anggaran, Transportasi Publik Era Prabowo di Ujung Tanduk
-
Ulasan Buku Belajar Kaya dari Teman Lama: Menciptakan Kebebasan Finansial
-
Cara Menghadapi Teman yang Sering Mengeluh
-
Rose BLACKPINK: Toxic Till the End: Jerat Pacar Red Flag yang Buang Masa Muda Bahagia
-
WFH dan Teman Kerja Toksik, Realita yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lifestyle
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
3 Sunscreen dengan Antioksidan untuk Kulit Sehat, Bebas Kusam dan Kerutan!
-
4 Ide OOTD Elegan ala Kai EXO, Tampil Stylish dengan Sentuhan Classy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit ala Park Bo-young, Kasual hingga Formal!
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025