Bagi kita yang terbiasa pergi sendiri, salah satu ketakutan terbesar kita adalah diikuti oleh orang yang tak dikenal. Apalagi untuk kamu yang eksis di media sosial. Entah karena dia hanya ingin mengobrol, mencoba mendekati, atau yang paling parah melakukan tindak kejahatan pada kita, apa pun itu, tentu kita merasa tidak aman, kan?
Bahkan, statistik mengatakan 16 persen wanita pernah diuntit oleh orang yang tak dikenal. Tentu ini merupakan angka yang cukup tinggi, kan? Untuk itu, lakukan tiga hal ini bila kamu merasa diikuti oleh orang yang tidak dikenal.
1. Masuk ke toko atau cafe dan berjalan memutar
Saat merasa diikuti, kita pasti bertanya-tanya, ‘apakah aku benar-benar diikuti?’ karena takut kamu hanya merasa terlalu paranoid. Untuk itu, kamu bisa memasuki toko dan pura-pura melihat-lihat. Tunggu beberapa saat dan pastikan dia pergi.
Bila masih menunggu dan kamu masih tidak yakin, cobalah berjalan memutar sambil berpura-pura menikmati waktu jalan-jalanmu. Namun, ingat! Tetap berjalan di keramaian. Berjalanlah memutari alun-alun atau satu blok gedung. Bila kamu sudah yakin dia mengikutimu. Segera minta bantuan!
2. Minta bantuan pada orang lain
Ketika kamu yakin sedang diikuti, masuklah ke toko yang ramai dan telepon temanmu! Minta dia menjemputmu dengan kendaraan.
Bila ponselmu mati atau tidak ada yang bisa menjemputmu, perhatikan sekitarmu! Carilah seseorang atau sekelompok orang yang terlihat santai dan bersedia membantumu. Lalu bergabunglah dengan mereka seolah kamu merupakan bagian dari mereka. Katakan diam-diam bahwa kamu sedang diikuti dan minta mereka menemanimu sampai dia pergi.
Bagi kalian yang ada di jalan, bila ada seseorang tiba-tiba sok kenal denganmu dan terlihat ketakutan, ikutlah berpura-pura menjadi temannya. Bila kamu melihat seseorang terlalu takut untuk meminta bantuan saat diikuti, berpura-puralah mengenalnya dan ajak dia berjalan bersamamu. Para penguntit cenderung meninggalkan orang-orang yang bersama orang lain.
3. Jangan langsung pulang!
Ketika dalam bahaya, kita pasti merasa rumah adalah tempat yang paling aman. Padahal, langsung pulang ketika diikuti adalah hal yang salah. Apalagi bagi kamu yang tinggal sendiri.Dengan pulang ke rumah, penguntit akan tahu di mana rumahmu dan justru bisa menyusun rencana untuk menyelinap atau menunggumu di sekitar rumah. Tentu kamu tidak ingin itu terjadi, kan?
Diikuti oleh orang yang tak dikenal pasti akan menjadi pengalaman yang sangat mengerikan. Namun, bila kamu merasa sedang diikuti, jangan panik! Lakukan 3 hal di atas dan pastikan kamu tetap di keramaian. Semoga membantu, ya!
Tag
Baca Juga
-
Tak Hanya Sedap Dilalap, Ini 3 Manfaat Daun Kemangi Bagi Kesehatan
-
Susah Fokus? Lakukan 3 Hal Ini agar Kamu Lebih Mudah Berkonsentrasi
-
3 Cara Menolak Teman Ketika Meminta Harga Teman
-
Pacar Virtual Semakin Marak, Perhatikan 3 Bahaya Virtual Relationship Ini
-
Ini 3 Cara Elegan untuk Kamu yang Diselingkuhi, Jangan Beri Kesempatan Kedua!
Artikel Terkait
-
Siswa SMA di Pinrang Jadi Pelaku Sodomi, KPAI Minta Proses Hukum Tetap Pakai UU Peradilan Anak
-
Digaji Puluhan Juta, Dua WNA China Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus SMS Phishing Melalui BTS Palsu
-
Ekspresi Bahagia WNI Korban TPPO Usai Pulang ke Indonesia
-
Eks Kapolres Ngada Dipecat dari Polri Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Predator Anak
-
Eks Kapolres Ngada Jadi Predator Anak, Komnas HAM Desak Hukuman Berat!
Lifestyle
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
-
4 Gaya Andalan Chaeyoung TWICE yang Bisa Kamu Tiru untuk Outfit Sehari-hari
-
Struktur 'Sawang' dalam Daily Conversation, Kata Kerja atau Kata Benda Sih?
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?