Anak muda sering kali memiliki pola pikir yang berbeda atau bahkan berseberangan dengan orang tua. Hal tersebut terjadi karena perubahan dan kemajuan zaman serta perbedaan pengalaman hidup yang dilalui.
Namun, memiliki pola yang berbeda bukan berarti bahwa ada yang salah dalam berpikir, melainkan ada beberapa hal yang mungkin baik menurut anak, namun kurang tepat menurut orang tua.
Orang tua sebagai pengendali peraturan di rumah sering kali dianggap toxic karena tidak membiarkan anak untuk melakukan apa yang dia mau. Padahal, dalam beberapa hal, orang tua melakukan dan menerapkan sebuah peraturan agar anak lebih aman dan terjaga serta menjadi orang yang sukses kelak.
Berikut 3 aturan orang tua yang sering disalahpahami sebagai perilaku toxic oleh anak.
1. Membatasi jam keluar malam
Masih ada beberapa orang tua yang membatasi jam keluar malam, terutama untuk anak perempuannya. Meskipun beberapa anak muda akan menganggap bahwa orang tuanya toxic dengan menerapkan peraturan tersebut.
Sebenarnya, hal itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua mengingat semakin maraknya kejadian kriminal di malam hari yang terjadi di luar rumah.
2. Melarang anak memakai pakaian terbuka
Khususnya pada anak perempuan, beberapa orang tua akan melarang anaknya memakai pakaian yang terbuka. Bukan tanpa alasan, orang tua hanya ingin menjaga anaknya dari pandangan nakal laki-laki di luar rumahnya yang bisa saja menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan kejahatan terhadap anak mereka.
Meskipun dicap sebagai orang tua toxic, mereka melakukan hal tersebut demi kebaikan anaknya.
3. Membatasi pergaulan anak
Ada beberapa orang tua yang melarang anaknya untuk berkumpul dengan sembarang orang, dalam artian hanya boleh berkumpul atau bermain dengan orang-orang tertentu saja.
Umumnya, orang tua seperti ini akan melakukan penilaian kepada teman-teman si anak. Meskipun terkesan over protektif bahkan mengarah ke perilaku toxic, hal tersebut mereka lakukan untuk menjaga anaknya dari pergaulan yang salah.
Itulah 3 aturan orang tua yang sering kali disalahpahami sebagai perilaku oleh anaknya. Jadi, apakah kalian juga memiliki 3 aturan di atas?
Baca Juga
-
5 Rekomendasi Kafe Dekat ISI Jogja, Harga Terjangkau Nyaman Buat Nongkrong!
-
5 Rekomendasi Tempat Camping di Purwokerto, Viewnya Memesona!
-
5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Klaten, Seru dan Menyenangkan!
-
4 Kafe di Temanggung dengan View Gunung Sumbing dan Sindoro
-
5 Kafe di Boyolali dengan View Gunung Merapi yang Memesona, Auto Bikin Betah
Artikel Terkait
-
Rahasia Suami Hebat, Ternyata Begini Kata Buya Yahya
-
Ada 540 Ribu Anak Kekurangan Gizi, Pencegahan Stunting di Jawa Tengah Masih Menjadi Perhatian Pemerintah
-
Update Hasil Visum Anak Korban Pelecehan Seksual yang Terinveksi HIV di Medan
-
Suruh Anak Buahnya Gelar Program Orang Tua Ajak Anak ke Pasar, Anies: Agar Tradisi Tawar-menawar Tak Hilang
-
Tega! Duda di Ciamis Mencabuli Tetangganya yang Berumur 12 Tahun
Lifestyle
-
Intip 4 OOTD Kebaya Maudy Ayunda, Simpel tapi Berkelas Buat Wisuda!
-
4 Serum Ekstrak Lemon yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Seketika, Kaya Vitamin C
-
Jangan Sampai Ketipu! Bongkar 7 Trik Jitu Bedakan Sepatu KW vs Ori
-
Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng: Netizen Ribut Soal Duit Ayu Ting Ting!
-
Uya Kuya Nangis! Anak Istrinya Jadi Sasaran Hinaan Pasca Rumah Dijarah
Terkini
-
Stop Asal Pilih! Ini 6 Kandungan Skincare Anti Jerawat yang Direkomendasikan Dokter Kulit
-
Uya Kuya Emosi Rumah Dijarah hingga Dinding Dicoret: Maki Saya, Jangan Keluarga Saya!
-
Tegas! Laman Transfermarkt Langsung Hapus 7 Pemain Bermasalah dari Skuat Timnas Malaysia
-
The Apothecary Diaries Umumkan Musim 3 dengan Misteri Baru di Luar Istana
-
Dia Bukan Ibu: Ketika Komunikasi Keluarga Jadi Horror