Timnas Indonesia U-17 bersiap menghadapi pertandingan penting kedua mereka di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Kali ini, Garuda Muda akan bertemu Uzbekistan U-17 dalam laga yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (15/8/2025) pukul 19.30 WIB di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang.
Pelatih Nova Arianto yang menahkodai pasukan Merah Putih itu memastikan bahwa seluruh pemain dalam kondisi bugar dan siap tempur. Namun, ia menyampaikan bahwa akan ada rotasi besar dalam komposisi pemain yang akan diturunkan.
“Puji Tuhan, semua pemain dalam kondisi baik dan siap untuk tampil besok. Kita akan lihat siapa yang siap diturunkan, dan semoga hasilnya bisa maksimal,” ujar Nova sebagaimana melansir kitagaruda.id, Kamis (14/8/2025).
Nova menjelaskan bahwa rotasi ini bukan tanpa alasan. Ia ingin memberikan kesempatan bermain kepada para pemain yang belum tampil di laga sebelumnya, serta mengevaluasi performa mereka untuk kebutuhan jangka panjang tim.
“Hampir 50 persen susunan pemain akan berubah. Semoga pemain-pemain yang baru bisa memberikan yang maksimal, karena ini menjadi catatan bagi kami, apakah mereka bisa membantu di Piala Dunia nanti atau tidak,” katanya.
Langkah rotasi juga sejalan dengan prinsip manajemen tim modern. Memberikan kesempatan bermain kepada seluruh pemain sangat penting agar mereka memperoleh pengalaman bertanding yang cukup. Hal ini juga akan membantu membangun kepercayaan diri para pemain pelapis.
Selain itu, dengan jadwal pertandingan yang padat, menjaga kebugaran pemain inti menjadi prioritas. Rotasi dapat mencegah kelelahan dan mengurangi risiko cedera, terutama menjelang turnamen besar seperti Piala Dunia U-17 2025.
Nova dan tim pelatih juga memanfaatkan momen ini untuk menilai kualitas teknik, mental, dan kesiapan pemain pelapis. Dari situ, mereka dapat memetakan kekuatan dan kedalaman skuad secara menyeluruh.
Rotasi besar juga memberi keuntungan taktis lainnya, yaitu menyulitkan pihak lawan dalam membaca susunan pemain maupun strategi. Hal ini bisa menjadi senjata rahasia di fase-fase krusial nanti.
Laga melawan Uzbekistan menjadi salah satu ujian penting bagi Timnas Indonesia U-17. Selain sebagai ajang pemanasan sebelum tampil di Piala Dunia U-17, duel tersebut juga menjadi alat ukur perkembangan tim setelah pertandingan sebelumnya melawan Mali dan Tajikistan.
Salah satu sorotan pada laga sebelumnya adalah selebrasi unik dari Mochammad Mierza Firjatullah. Pemain muda ini merayakan golnya ke gawang Mali dengan berlari ke arah tribun penonton. Namun, ia tidak menyadari adanya parit sedalam tiga meter di balik pagar pembatas dan akhirnya terjatuh ke dalamnya.
Meski sempat membuat cemas banyak pihak, Mierza segera bangkit dan kembali bermain. Ia kemudian diganti di babak kedua akibat cedera ringan. Pelatih Nova Arianto memastikan bahwa kondisi Mierza baik-baik saja dan hanya mengalami kram.
Ultimatum Nova Arianto soal Selebrasi
Terkait insiden tersebut, Nova Arianto memberikan peringatan keras kepada seluruh pemain agar tetap menjaga sportivitas dan tidak melakukan selebrasi yang membahayakan diri sendiri.
“Saya sangat menyayangkan kejadian itu dan berharap ini menjadi yang terakhir apalagi itu bisa merugikan diri sendiri. Lakukan selebrasi seperti biasa, selain itu kita juga harus menghormati lawan,” imbuhnya.
Nova menegaskan bahwa selebrasi memang merupakan bentuk ekspresi emosional, namun harus tetap dilakukan dengan bijak. Ia tidak ingin kejadian serupa terulang dan berdampak pada performa pemain atau tim secara keseluruhan.
Insiden selebrasi ini menjadi pembelajaran penting bagi para pemain muda untuk tetap mengedepankan kontrol diri dan kesadaran situasional di tengah euforia pertandingan.
Dengan rotasi pemain yang akan diterapkan, laga melawan Uzbekistan menjadi ajang uji coba strategi dan pengembangan skuad yang lebih luas. Ini adalah kesempatan bagi para pemain muda untuk membuktikan diri dan menunjukkan bahwa mereka layak masuk dalam skuad inti menuju Piala Dunia U-17.
Tag
Baca Juga
-
Punya Masa Depan Panjang, Lamine Yamal Diminta Temukan Keseimbangan Hidup
-
BRI Super League: Hendri Susilo Sebut Gelar Pelatih Terbaik Terlalu Tinggi
-
BRI Super League: Mirza Mustafic Jamin Bali United Punya Persiapan Matang
-
Bela Timnas Indonesia U-17, Djone Alexandre Nathanael Ungkap Target Pribadi
-
Susul Kim Nam Gil, Park Bo Gum OTW Bintangi Film Adaptasi Lukisan An Gyeon
Artikel Terkait
Hobi
-
Punya Masa Depan Panjang, Lamine Yamal Diminta Temukan Keseimbangan Hidup
-
Flashback, Pecco Bagnaia Ingin Bisa Kompetitif Seperti Dulu Lagi
-
Mengenal Komunitas Jogja Raid Hunter: Dari Berburu Pokemon hingga Bangun Persahabatan
-
BRI Super League: Hendri Susilo Sebut Gelar Pelatih Terbaik Terlalu Tinggi
-
BRI Super League: Mirza Mustafic Jamin Bali United Punya Persiapan Matang
Terkini
-
Ungkapan Rasa Tidak Percaya Diri kepada Kekasih dalam Buku Puisi Silara
-
Kamu Tahu? Mendapatkan Slot Film Tayang di Bioskop, Nggak Semulus Jalan Tol
-
4 Inspirasi OOTD Simpel Tapi Macho Ala Rowoon, Bikin Penampilan Makin Gagah
-
Ulasan Buku A Man Who Kept Stars ini His Eyes, Kisah Pemuda Bermata Bintang
-
Film Merah Putih One for All Lolos Tayang Bioskop, Ini Kata Ifan Seventeen