Pernah mendengar tentang ilusi optik? Tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Ilusi optik biasanya terdiri dari gambar atau ilustrasi yang mampu 'menipu' mata kita. Bisa saja kita melihat bahwa gambar tersebut bergerak, tetapi sebenarnya tidak.
Begitu pula dalam sistem sosial. Ada istilah yang namanya 'ilusi sistem sosial'. Hal ini berkaitan dengan berbagai standar yang diciptakan dalam sebuah sistem sosial. Sama seperti ilusi optik, ilusi sistem sosial ini juga dapat membuat kita jadi salah kaprah atau salah pengertian.
Berdasarkan postingan @sekolahjiwa, berikut empat contoh ilusi sistem sosial yang tanpa sadar menjebak diri kita.
1. Terbiasa melakukan rutinitas
Melakukan rutinitas sehari-hari memang tidak bisa kita hindari. Namun, sadarkah kita bahwa sebenarnya itu semua hanyalah ilusi. Melakukan rutinitas tanpa diselingi kegiatan lain secara tidak sadar dapat membatasi kreativitas kita dalam memahami diri sendiri. Kita perlu melakukan beberapa hal di luar rutinitas agar kita tetap berkembang.
2. Memiliki pasangan
Ketika seseorang mencapai usia tertentu, ada banyak tuntutan dan konsep kebahagiaan yang menjadi standar di masyarakat bahwa mereka harus memiliki pasangan, menikah, dan berkeluarga. Hal ini sebenarnya hanya ilusi kebahagiaan yang diciptakan oleh standar masyarakat. Dengan adanya standar ini, banyak orang yang jadi takut dengan kesendirian.
3. Status sosial tertentu
Tidak akan ada orang kaya jika tidak ada orang yang miskin. Apa sebenarnya maksud dari status sosial? Latar belakang keluarga, kasta, hingga harta benda merupakan ilusi yang diciptakan dalam masyarakat yang justru dapat memecah-belah atau mengelompokkan masyarakat dalam kategori tertentu. Ilusi ini menjadi pegangan masyarakat dan dijadikan sebagai identitas palsu.
4. Pencitraan di media sosial
Berbagai postingan yang memperlihatkan kehidupan serba mewah, selalu bahagia, tidak pernah kesulitan, dan selalu berhasil melakukan segala hal pada kenyataannya belum tentu terjadi demikian. Semua itu bisa jadi hanya sebuah ilusi. Segala konten yang kita lihat dapat dimanipulasi untuk mendapatkan pengakuan dari luar.
Itulah empat ilusi yang terdapat pada sistem sosial. Kita harus bisa memilih dan memilah hal-hal apa saja yang memang pantas mendapat perhatian penuh dalam hidup kita. Jangan mudah terjebak dalam ilusi yang tidak nyata.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Paling Worth It untuk Kerja Harian, Produktivitas Naik 10 Kali
-
Vivo X200T Siap Meluncur Awal Tahun 2026, Ukuran Compact dan Performa Kencang
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
4 Rekomendasi HP Terbaik 2025 dengan Harga Rp 2 Jutaan, Chipset Kencang dan Baterai Awet
-
Padepopan: Festival Baru yang Menghidupkan Kembali Ruang Budaya Depok
Terkini
-
Bukti Nyata Seni Inklusif: Arif Onelegz dan Lauren Russel Buktikan Setiap Tubuh Bisa Menari
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later