Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjalani berbagai macam aktivitas dan mungkin berinteraksi dengan berbagai macam orang. Pikiran berlebihan sering datang di sela-sela aktivitas kita, tak jarang membuat kita merasa takut untuk melakukan sesuatu.
Padahal, belum tentu apa yang kita pikirkan itu benar, meski ada banyak faktor yang menuntun kita pada pemikiran tersebut. Selain membuat kita merasa takut, hal tersebut juga membuang-buang waktu dan menimbulkan dampak negatif pada diri kita.
Nah, berikut 4 hal yang didapat dari overthinking:
1. Kualitas Tidur yang Buruk
Sering kali overthinking datang disaat kita hendak beristirahat. Fase itu membuat otak memproyeksikan apa saja yang terjadi seharian. Ucapan atau perbuatan tak menyenangkan dari seseorang bisa menjadi pemicu kita overthinking.
Jika kita tak bisa mengendalikannya, maka kita akan terus memikirkan hal buruk itu sampai larut malam. Akhirnya kita tidur terlambat dan bangun dengan kondisi tubuh yang tidak prima.
2. Sulit Mengambil Keputusan
Tak jarang overthinking membuat kita memprediksikan hal buruk apa yang nantinya terjadi. Sementara selalu ada risiko di setiap keputusan yang kita ambil dalam beraktivitas. Jika kita terus overthinking, maka kita akan kesulitan memutuskan sesuatu.
3. Masalah Mudah Datang
Terkadang overthinking membuat kita salah dalam bertindak. Misalnya ketika sedang mengirim naskah ke penerbit, entah novel ataupun cerpen. Kemudian kita tak mendapat kabar dari naskah yang sudah dikirim.
Lantas kita menilai bahwa penerbit tersebut hanya menerima naskah dari penulis terkenal, akhirnya kita menarik naskah kita lagi.
Hal itu bisa jadi salah jika ternyata pihak penerbit sedang membaca naskah kita dan belum sempat menghubungi kita. Overthinking bisa membuat kita jadi tidak sabaran dan akhirnya bertindak salah.
4. Stres
Stres adalah bagian terburuk dari hal merugikan dari overthinking. Stres bisa menyebabkan kita jatuh sakit. Bagi orang yang usianya sudah lanjut, jatuh sakit berarti dekat dengan kematian.
Mungkin kita pernah mendengar tetangga kita yang meninggal karena berat memikirkan masalah anaknya, atau masalah apa pun yang membuatnya sakit. Hal itu tidak lain berawal overthinking.
Itulah 4 hal merugikan yang didapat dari overthinking. Salah satu cara menangani overthinking adalah dengan pasrah kepada Tuhan. Sesungguhnya manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, yang memutuskan sesuatu adalah Tuhan.
Cukup terima apa pun hasil dari aksi yang akan kita lakukan. Jika salah diperbaiki, jika benar dipertahankan. Tak perlu memikirkannya berlebih-lebihan.
Baca Juga
-
Cari The Exile? Ini 3 Cara Mengalahkan Xuanwen Beast di Game Genshin Impact
-
Terkenal Gesit, Ini 3 Cara Mengalahkan Geovishap Hachling di Gim Genshin Impact
-
Gampang tapi Hebat, Ini 3 Cara Menggunakan Lyney di Gim Genshin Impact
-
3 Cara Mengalahkan Fatui Snezhnayan Maiden di Gim Genshin Impact
-
Bannyak yang Belum Paham, Ini 3 Cara Menggunakan Noelle di Gim Genshin Impact
Artikel Terkait
-
Stress Bisa Pengaruhi Pikiran Negatif ke Pasangan
-
Tes Kepribadian: Apakah Anda Mengikuti Hati, Pikiran, atau Intuisi? Cari Tahu Jawabannya di Sini
-
Dampak Kepada Anak Jika Orang Tua Bertengkar di Hadapan Mereka
-
Jumlah Penyakit Jantung Meningkat di Indonesia, IDI Kepri Sebut Penyebabnya karena Kebiasaan Ini
-
4 Tips Atasi Tantangan dalam Hidup yang Seperti Tak Ada Habis-habisnya
Lifestyle
-
Filosofi Gowes: Bergerak untuk Seimbang, Mengayuh untuk Bahagia
-
4 HP 1 Jutaan Terbaru yang Lancar Buat Gaming, RAM Gede dan Baterai Awet
-
iPhone 13 untuk Pelajar: Masih Layakkah Dibeli di Tahun 2025 dengan Harga RP 8 Jutaan?
-
Komunitas Bermain Yogyakarta "Ruang Pulang Anak Rantau di Kota Pelajar"
-
Kerja Fleksibel, Ini 5 Rekomendasi Tablet yang Bisa Jadi Pengganti Laptop
Terkini
-
Dinilai Netizen Sia-siakan Gelar S2, Dude Harlino Bela Alyssa Soebandono!
-
Jessica Mila Beberkan Rencana Hamil Lagi di 2026, Karier Sementara Ditahan?
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
Ukir Sejarah, Demon Slayer: Infinity Castle Masuk Nominasi Golden Globe
-
Jessica Mila Ingin Segera Hamil Anak Kedua, Merasa Dikejar Umur?