Dalam hidup, tidak semua hal selalu berjalan sesuai dengan rencana kita. Ada faktor-faktor risiko yang juga harus kita perhatikan, agar dapat mempersiapkan yang terbaik sekaligus meminimalisir kegagalan yang tidak kita inginkan. Baik tua maupun yang masih mudah, yang kaya ataupun yang miskin, semua orang akan menghadapi dua risiko yang sama, yakni sakit dan meninggal.
1. Sakit
Kita boleh saja memiliki gaji puluhan juta rupiah perbulannya. Akan tetapi, ketika sakit datang, kita tentu tidak bisa mengelak. Gaji dan harta kekayaan kita juga belum tentu cukup membiayai pengobatan dan perawatan kita. Untuk itu, selain berusaha selalu menjaga kesehatan, kita juga harus membuat rencana jika sewaktu-waktu terjadi hal buruk yang tidak kita inginkan.
Meski sudah berusaha menerapkan pola hidup sehat, bukan berarti kita bebas dari risiko penyakit. Misalnya saja penyakit covid-19 yang bisa menular pada siapapun melalui udara maupun sentuhan fisik, atau penyakit bawaan yang ternyata menurun dari keluarga kita sebelumnya.
2. Meninggal
Persoalan tentang kematianpun tidak kalah pentingnya. Oleh sebab itu, ketika benar-benar datang, risiko sakit dan meninggal itu tidak hanya akan mengganggu perencanaan keuangan kita sebagai individu atau keluarga, namun juga akan berdampak pada orang-orang di sekitar kita. Misalnya, kematian orang yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, yang bisa mengancam masa depan pendidikan anak-anaknya. Dan, persoalan kian rumit jika keluarga itu menanggung utang.
Dalam Alquran surat Lukman ayat 34 secara tegas Allah SWT menyatakan bahwa, tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya esok hari atau apa yang akan diperolehnya, sehingga berbekal ayat tersebut kita sebagai manusia diperintahkan untuk melakukan investasi sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat. Serta diwajibkan berusaha agar kejadian yang tidak diharapkan, tidak berdampak pada kehancuran kita dan orang-orang yang kita sayangi.
Selain itu, para perencana keuangan sepakat menyarankan, sebuah keluarga minimal harus memiliki proteksi keuangan yang terkait dengan risiko sakit dan meninggal. Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk membuat rencana keuangan jangka menengah maupun jangka panjang.
Baca Juga
-
4 Bank yang Menawarkan Keuntungan dengan Produk Paylater
-
7 Pelajaran Berharga untuk Hindari Jeratan Pinjol, Belajar dari Kasus Bedu
-
8 Cara Menghindari Penghapusan Akun Gmail oleh Google
-
Ulasan Buku Effortless, Karena Tak Semua Harus Sesulit Itu: Tetap Produktif Tanpa Stres
-
Trik Jitu Mahasiswa: Kuasai Statistik dengan 6 Metode Efektif!
Artikel Terkait
-
Mees Hilgers: Saya Minum Obat Pereda Rasa Sakit
-
Unggah Foto di Makam Ibunda, Dede Yusuf Tulis Pesan Sedih: Jimatku Telah Berpulang!
-
Cak Imin Akui BPJS Kesehatan Belum Bisa Diklaim untuk Pengobatan Judol di Beberapa RS
-
Awas! Infeksi Jamur Ginjal Bisa Ancam Fungsi Ginjal, Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
-
Hemat Tanpa Utang? Paylater Jadi Bantalan Hidup Keluarga Milenial di Tengah Tekanan Ekonomi
Lifestyle
-
4 Pilihan OOTD Chic ala Jang Gyu-ri, Fashionable di Setiap Kesempatan!
-
5 Cara Ampuh Mengusir Keinginan Ngemil di Malam Hari, Bye-bye Badan Melar!
-
3 Cleansing Balm Mengandung Salicylic Acid untuk Pemilik Kulit Berjerawat
-
4 Inspirasi Outfit Kasual ala Oh Ye-ju yang Pas untuk Daily Wear!
-
3 Rekomendasi Milk Cleanser dari Brand Lokal Terbaik, Harga Mulai 8 Ribuan!
Terkini
-
Alvin Lim Tuding Denny Sumargo Biang Kerok Konflik Agus Salim dan Teh Novi: Makanya Nggak Beres-Beres
-
Quick Count vs Hasil Resmi Pemilu: Akurasi atau Sekadar Kontroversi?
-
Politik Uang di Pilkada: Mengapa Masyarakat Terus Terpengaruh?
-
Love is A Promise: Berdamai dengan Trauma Demi Menemukan Cinta Sejati!
-
Meskipun Max Verstappen Juara Dunia, Red Bull Tetap Tak PD Hadapi 2025