Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sapta Stori
Ilustrasi sekelompok orang (unsplash.com/Austin Distel)

Hidup kita pastilah tidak terlepas dari interaksi dengan orang lain yang berbeda-beda sifat dan karakter. Sifat dan karakter ini bisa kita lihat dari ucapan, tindakan, caranya menghadapi suatu situasi, dan lain sebagainya. Namun, kita seringkali mendengar anjuran untuk tidak terlalu cepat memberikan penilaian terhadap seseorang. Hal ini bukan tanpa sebab, tapi dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, beberapa di antaranya adalah:

1. Yang ditampakkan belum tentu yang sebenarnya

Tidak semua orang jujur dalam menunjukkan dirinya yang sebenarnya ketika berkenalan dengan orang baru. Bahkan, tak sedikit pula orang yang hidup dalam kepura-puraan dan tidak menampilkan dirinya yang asli di hadapan orang lain.

Ketika kita berhadapan dengan seseorang, terutama jika kita memang belum lama mengenalnya, ada baiknya jika kita menyediakan dua kemungkinan, yakni kemungkinan baik dan kemungkinan buruk. Bukan berarti kita harus selalu mencurigainya, tapi dua kemungkinan ini menjadi suatu bentuk kewaspadaan yang dapat menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan.

2. Mengenal seseorang perlu objektivitas

Ketika kita menilai seseorang, tak jarang penilaian tersebut didasarkan pada pendapat dan perasaan pribadi kita, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lainnya. Hal ini menyebabkan cara pandang kita terhadap seseorang cenderung subjektif.

Misalnya saja, ada seorang teman yang menyinggung perasaan kita dan kita serta-merta menyimpulkan bahwa ia adalah seseorang yang tidak baik, padahal ia melakukan hal itu tanpa sengaja atau bahkan ia tidak menyadarinya. Penilaian itu lantas terus tertanam dalam diri kita dan membuat kita jadi tidak suka kepadanya.

Rasa tidak suka inilah yang bisa memengaruhi penilaian kita kepadanya. Sebab, meskipun ia benar-benar orang yang baik, kita akan selalu memandangnya salah, bahkan menganggapnya tidak tulus dalam melakukan kebaikan. Padahal, untuk mengenal seseorang, diperlukan penilaian yang objektif dan kesediaan kita untuk menyampingkan perasaan pribadi.

3. Butuh proses panjang untuk memahami seseorang

Kita bisa saja berkenalan dengan seseorang dalam waktu yang singkat, saling mengetahui identitas singkat sampai berbincang akrab. Namun, butuh proses yang panjang untuk bisa memahami orang yang kita kenal.

Sebab, pribadi seseorang juga dibentuk oleh berbagai faktor, seperti latar belakang keluarga, bagaimana cara ia diasuh sejak kecil, apa saja yang sudah ia lalui dan lain sebagainya. Bahkan, meski kita sudah bertahun-tahun mengenal seorang teman, belum tentu kita sepenuhnya bisa memahami seperti apa dan bagaimana dirinya.

Demikian tiga alasan kita tak boleh terlalu cepat menilai orang lain. Hindari terlalu cepat menilai seseorang adalah orang yang baik atau tidak baik. Berikan waktu pada diri kita sendiri untuk mengenalnya lebih jauh sebelum menyimpulkan tentang dirinya.

Sapta Stori