Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Diat Anugrah
Ilustrasi bertengkar dengan pacar (pexels.com/vera-arsic)

Menjalani pacaran beda agama pasti berbeda dengan menjalin pacaran dengan orang yang agamanya sama. Ada beberapa tantangan atau risiko yang harus dihadapi. Mau tidak mau, kita harus menghadapi tantangan tersebut jika ingin hubungan tetap terjalin dengan baik. Jika tidak siap, maka kemungkinan hubungan tersebut akan putus atau kandas di tengah jalan.

Risiko dan tantangan menjalin hubungan dengan orang yang berbeda agama bisa karena berbagai hal. Mulai dari karena berbagai macam perbedaan yang ada, karena beda agama juga berbeda dalam beberapa prinsip. Selain itu, hubungan beda agama juga akan mendapat penolakan hingga cibiran dari banyak pihak, terutama orang tua yang tidak senang dengan hubungan tersebut.

Meski begitu, karena rasa cinta kita rela menjalani hubungan beda agama. Untuk itu, berikut ini adalah 4 kiat yang bisa dilakukan untuk menjalani pacaran beda agama.

1. Singkirkan Ego

Ketika menjalin hubungan beda agama, sudah pasti kita akan menghadapi berbagai perbedaan. Dalam hal ini, kita harus berlaku bijak menghadapi perbedaan tersebut. Kita harus bisa membedakan mana urusan pribadi dan mana yang merupakan urusan bersama pasangan.

Jangan memaksakan prinsip yang kita anut sesuai agama kita. Tindakan seperti itu hanya akan membuat hubungan menjadi tidak nyaman.

2. Fokus Pada Agama Masing-Masing

Meskipun berpacaran atau menjalin hubungan, namun urusan agama dan ibadah tetaplah urusan pribadi. Kita tidak perlu mencampuri urusan agama pasangan kita, begitu pula sebaliknya. Tidak ada kewajiban kita untuk turut serta dalam peribadatan pasangan kita. Sebaliknya, kita juga tidak boleh memaksa pasangan kita untuk melakukan ibadah kita. 

Kita memang boleh saling mengingatkan untuk beribadah. Namun dengan cara masing-masing tanpa perlu ikut campur.

3. Saling Menyemangati dalam Ibadah

Meskipun agama dan cara beribadahnya berbeda, namun tidak ada salahnya juga untuk saling menyemangati dalam beribadah. Toh menyemangati tidak harus ikut dalam beribadah. Kita bisa mengingatkan pasangan kita untuk beribadah ketika waktunya sudah tiba. Begitu juga sebaliknya. Ketika pasangan kita sedang malas beribadah, maka kita mendorongnya untuk melaksanakan ibadahnya.

4. Tidak Menghalangi Ibadah

Meskipun ibadahnya berbeda dengan ibadah kita, namun kita tidak boleh menghalangi pasangan kita untuk beribadah menurut kepercayaan yang dianutnya. Jangan membuat pasangan kita menjadi orang yang jauh dari ibadahnya sendiri.

Demikian 4 kiat yang bisa kita lakukan ketika menjalin hubungan pacaran beda agama. 

Diat Anugrah