Seseorang yang memiliki gaya hidup materialisme atau lebih dikenal dengan materialistis, cenderung beranggapan bahwa uang, kekayaan materi atau hal yang bersifat duniawi dan kebendaan adalah segalanya dalam hidup. Gaya hidup seperti ini tentulah tidak baik dan dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kehidupannya sendiri. Beberapa dampak buruk tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Cenderung menilai segalanya dengan materi
Sikap materialisme membuat seseorang menjadikan hal yang bersifat materi sebagai tolok ukur segala hal, termasuk caranya dalam menerapkan gaya hidup untuk dirinya sendiri, memandang atau menilai orang lain, dan menentukan standar kebahagiaan atau kesuksesan.
Ia akan sulit berpatokan pada nilai-nilai kemanusiaan. Baginya, status sosial di masyarakat ditentukan oleh seberapa banyak harta bendanya, sebesar apa rumah yang dimiliki dan lain sebagainya yang semata-mata bersifat materi.
2. Erat dengan sifat boros dan konsumtif
Gaya hidup materialisme tentunya tidak terlepas dari sifat boros dan konsumtif. Sebab, gaya hidup ini bisa menyebabkan seseorang membeli apa saja hanya karena ia ingin memiliki, bukan atas dasar kebutuhan.
3. Perasaan dan hati menjadi tumpul
Orang yang bersikap materialisme akan memandang suatu kekerabatan atau persahabatan dari sisi keuntungan materi semata. Ia kerap menyampingkan kasih sayang dan empati. Bahkan, kebahagiaannya sendiri pun didasarkan pada sesuatu yang bersifat kekayaan atau kemewahan. Hal ini juga yang membuatnya sulit bersyukur, karena materi sering kali membuat manusia tidak berpuas diri. Akibatnya, perasaan dan hatinya pun menjadi tumpul.
4. Hilangnya akal sehat
Sikap metarialisme bisa saja membuat seseorang kehilangan akal sehatnya. Tidak sedikit kita temukan kasus di mana seseorang terlilit utang dalam jumlah yang besar, bahkan nekat melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri atau menipu, hanya karena ia ingin membeli suatu barang bermerek atau sedang tren.
Hal ini membuktikan bahwa sikap materialisme dapat menyebabkan seseorang berpikiran pintas dan menghalalkan segala cara untuk bisa tetap terlihat kaya, trendi, modis dan keren. Terlebih, jika dia menginginkan pengakuan orang lain atas semua yang ia miliki.
Demikian empat dampak buruk yang ditimbulkan dari gaya hidup materialisme. Semoga kita terhindar dari gaya hidup seperti ini. Sebab, dalam hidup ini, ada berbagai hal yang lebih berharga dari sekadar materi.
Tag
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
Laba Bersih Tembus Rp 18,7 Triliun di Q3 2024, Kinerja Segmen Gaya Hidup LPKR Tumbuh Signifikan
-
Catat! 10 Tips Memilih Peralatan Outdoor yang Awet dan Tahan Banting
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
Lifestyle
-
Sontek 4 Gaya Outfit Minimalis Lee Seung-woo yang Simple dan Fashionable!
-
Inspirasi Gaya Simpel tapi Kece, Intip 4 OOTD Hangout ala Park Se-wan!
-
4 Produk Some By Mi Berbahan Beta Panthenol untuk Kulit Kering dan Redness
-
4 Padu Padan Daily OOTD ala Park Hyung-sik yang Chic dan Mudah Ditiru
-
Romantisasi Kesehatan Mental Gen Z: Saatnya Berhenti dan Berpikir Kembali
Terkini
-
Mengulik Misteri Denah Rumah Tak Lazim Lewat Buku Teka-Teki Rumah Aneh
-
Panggil 3 Pemain Senior ke AFF Cup, STY Tak Murni Turunkan Skuad U-22?
-
Keluar dari IST Entertainment, The Boyz Resmi Gabung ke One Hundred Label
-
Jadi Cameo, Ini Detail Karakter Jang Hee Jin di Drama Jeongnyeon Episode 11
-
Ujian Nasional dan Tantangan Integritas Pendidikan Indonesia