Sebuah kabar cukup positif diembuskan oleh pemain muda Indonesia yang kini memperkuat PSM Makassar, Zulthan Zaky. Setelah beberapa waktu namanya seolah tenggelam, pemain berusia 19 tahun tersebut kini muncul dengan sebuah kejutan besar, di mana dirinya akan memulai karier abroadnya sebagai pemain sepak bola profesional.
Sepertimana dilansir laman Suara.com (4/8/2025), pemain kelahiran 23 Maret 2006 tersebut kini tengah menatap masa peminjamannya dengan klub kasta tertinggi liga Kamboja, Kompong Dewa. Lebih lanjut, laman Suara.com juga menuliskan bahwa keputusan tersebut membuat Sulthan Zaky akan menjadi bagian dari klub Liga Kamboja itu selama kurang lebih satu musim ke depan.
Memang, jika kita menyadur data yang tertera di laman transfermarkt.com, pemain sepak bola yang juga sepupu dari bek tangguh Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar tersebut mengikat kontrak peminjaman dengan durasi seama kurang lebih satu musim.
Dalam keterangan transfermarkt.com, masa peminjaman Sulthan Zaky akan berlaku per 1 Agustus 2025, dan nantinya akan berakhir pada 30 Juni 2026, atau kurang lebih satu musim dari saat ini.
Awal yang Baik bagi Karier Abroad Sulthan Zaky
Meskipun harus menjalani karier abroad di Liga Kamboja, yang mana tentu saja bukan menjadi negara prioritas bagi kebanyakan pemain dari Indonesia yang menginginkan untuk berkarier di luar negeri, namun keputusan dari PSM Makassar dan Sulthan Zaky untuk bermain di liga Kamboja tersebut perlu untuk diacungi jempol.
Pasalnya, selain karena usianya yang masih tergolong muda yang mana belum genap menginjak 20 tahun, liga Kamboja bisa menjadi batu pijakan bagi pemain bernama lengkap Sulthan Zaky Pramana Putra Razak tersebut untuk berkarier di kompetisi sepak bola negara-negara yang lebih memiliki nama.
Dengan reputasi Liga Kamboja yang secara kualitas dapat dikatakan masih berada di bawah kompetisi Liga Indonesia, kans Zaky untuk bersinar di sana tentunya lebih besar. Dan jika hal itu terjadi, maka bukan tak mungkin klub-klub yang berasal dari negara yang kompetisi sepak bola lebih baik seperti Thailand ataupun Malaysia, bisa melirik kualitas dirinya dan membawanya untuk terbang bersama klub.
Dan lagi, dengan masih mudanya usia yang dimiliki oleh Zaky, pemilihan untuk bermain di Liga Kamboja terbilang cukup tepat. Dengan bermain di liga Kamboja yang persaingannya tak sekeras liga-liga lainnya di kawasan Asia Tenggara, peluang Zaky untuk belajar dan bersaing baik di internal klub ataupun eksternal melawan pemain-pemain dari klub lainnya, lebih kompetitif.
Liga Kamboja yang selama ini terkesan sebagai "liga buangan" bagi para pemain yang tak laku di ekosistem kompetisi Thailand, Malaysia bahkan Indonesia, Singapura dan Myanmar, tentu berisikan para pemain yang secara level tak sebagus di liga-liga tersebut, sehingga dengan kemampuan Zaky yang masih dalam tahap belajar, membuat sang pemain mendapatkan semacam fasilitasi belajar melalui persaingan nyata yang bertahap, tak langsung dari mereka, para pemain yang memiliki kualitas kelas wahid di kawasan Asia Tenggara.
Hal ini juga penting bagi kelangsungan karier dari Sulthan Zaky sendiri. Pasalnya, kebanyakan dari para pemain Indonesia menargetkan untuk langsung abroad ke negara-negara dengan level kompetisi yang lebih tinggi daripada Indonesia, yang mana justru hal tersebut membuat mereka lebih banyak menuai kegagalan karena tak memiliki daya saing yang cukup.
Berbeda halnya dengan Sulthan Zaky kali ini, melalui Liga Kamboja yang tak begitu mentereng prestigenya di kawasan Asia Tenggara, dirinya bisa memulai karier abroad dari tataran level bawah, yang mana selain bisa digunakan sebagai ajang untuk belajar dan memantaskan diri untuk bersaing, juga bisa dijadikan untuk mengukur sampai sejauh mana level permainan yang kini dimilikinya.
Serta yang terpenting, jika dirinya berhasil menjadi pemain yang menonjol di liga Kamboja, maka ketika berpindah ke liga lainnya yang lebih menantang levelnya, Sulthan Zaky sudah memiliki semacam bekal yang berharga untuk "naik kelas".
Semoga sukses, Sulthan Zaky!
Baca Juga
-
Usai Jadi Juara AFF U-23, Media Vietnam Bongkar 3 Faktor yang Bikin Mereka Bungkam Indonesia
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
Artikel Terkait
Hobi
-
Main Futsal Kayak Kalkulator: Dribel Cerdas, Oper Tepat
-
Timnas Indonesia Dinanti Dua Ajang Bergengsi usai Piala AFF U-23, Apa Saja?
-
BRI Super League: Lucas Gama Bawa Misi Katrol Prestasi Persik Kediri
-
Usai Jadi Juara AFF U-23, Media Vietnam Bongkar 3 Faktor yang Bikin Mereka Bungkam Indonesia
-
BRI Super League: Savio Roberto Tambah Ketajaman Lini Serang PSM Makassar
Terkini
-
Ulasan Novel Flip-Flop: Terjebak di antara Aku, Kamu, Jarak, dan Dia
-
Rayakan 10 Tahun Debut, Day6 Siap Rilis Album Baru dan Gelar Konser Stadium
-
Ulasan Film Sihir Pelakor: Drama Perselingkuhan Berbalut Teror Gaib!
-
Membaca Jadi Lebih Hidup: Dari Komunitas hingga Peran Media Sosial
-
Novel Novel Let's Make A Scene: Kisah Dua Aktor yang Terjebak dalam Skenario Cinta