Perasaan trauma mungkin tidak jauh-jauh amat dan pernah dialami pada tiap orang. Tergantung lagi sih perasaan trauma bisa berbeda-beda tiap orang, mungkin ada yang ngerasainnya berat, sedang, maupun ringan. Dan cara ngilangin trauma itu pun tidak bisa secara langsung dan seketika, tetapi butuh yang namanya proses.
Trauma itu umumnya tentang kejadian yang kamu alami di masa lalu. Contohnya, diselingkuhin, dibohongin, dikhianatin orang lain, jadi korban bully di lingkungan, jadi korban kekerasan fisik maupun verbal, ataupun trauma kecelakaan.
Pada dasarnya trauma itu gak melulu datang dari orang lain atau musibah alam saja. Tetapi perilaku kamu sendiri juga bisa bikin trauma. Mengutip dari akun instagram @mudahbergaul, berikut setidaknya ada tiga perilaku yang mungkin pernah atau sering kamu lakukan dan sebenarnya bisa bikin kamu trauma.
1. Terlalu banyak atau berlebihan
Misalnya saja, peduli yang berlebihan, marah yang berlebihan, kepo yang berlebihan, dan apapun itu yang berlebihan. Pokoknya sesuatu itu kalau sudah berlebihan memang gak baik, percaya deh, kecuali amal baik yang berlebihan, wkwkwk. Sering dengar kan? Perilaku yang berlebihan juga bisa bikin kamu trauma, atau pernah ngerasain hal yang demikian?
2. Terlalu sedikit atau kurang
Hal ini tidak jauh beda yang berlebihan. Segala sesuatu yang kurang atau gak cukup juga bisa bikin kamu trauma. Misalnya saja, kurang komunikasi atau ngobrol, kurang ngungkapin perasaan, kurang curhat, kurang interaksi secara nyata sama orang lain, dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini bisa saja hanya membuat kamu merasa asing di tengah-tengah lingkungan pertemanan kamu atau bahkan lingkungan keluarga kamu sendiri.
3. Terlalu cepat
Terlalu cepat dalam tanda kutip juga bisa bikin kamu trauma. Misalnya, terlalu cepat bikin keputusan karena emosi sesaat, terlalu cepat ngambil pilihan tanpa pikir panjang. Perilaku yang terlalu cepat bisa saja munculin kekecewaan berat yang berujung trauma. Nah, kondisi demikian itu mengerikan bukan?
Nah, itulah tiga perilaku diri sendiri yang kadang bikin trauma. Maka dari itu untuk mengatasi rasa trauma ini bisa dengan mulai belajar kendalikan emosi, jangan asal bertindak kalau lagi emosian. Biasain pikir panjang sebelum mengambil pilihan. Kemudian berikan kecukupan bukan kamu sendiri, mulai dari ngungkapin perasaan, ngobrol dan ketemu orang. Kira-kira sobat pembaca yang budiman, apakah siap untuk menghilangkan rasa trauma?
Baca Juga
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Estafet Jokowi ke Prabowo, Bisakah Menciptakan Rekrutmen Kerja yang Adil?
-
6 Alasan Kenapa Banyak Orang Lebih Memilih WhatsApp Dibanding yang Lain
-
6 Pengaturan di Windows yang Dapat Memaksimalkan Masa Pakai Baterai Laptop
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
Artikel Terkait
-
Gegara Bikin Surat Dukungan Tanpa Tanggal, Prabowo Dinilai Rendahkan Diri Sendiri
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma
-
Ulasan Novel Dari Arjuna untuk Bunda, Kisah Luka Seorang Anak
-
Menggali Potensi Diri Lewat Buku 10 Jalan Memahami Diri Sendiri
-
Ulasan Buku 'I DO', Siapkan Pernikahan dan Putus Rantai Trauma Keluarga
Lifestyle
Terkini
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik