Ketika berbelanja, penting bagi kita untuk menjaga agar kita membeli sesuatu dengan memprioritaskan kebutuhan. Sebab, membeli barang hanya berdasarkan keinginan dan bukan didasarkan pada kebutuhan dapat membuat seseorang terjebak pada perilaku boros dan konsumtif. Dalam hal ini, perilaku seseorang yang kerap membeli barang yang sebenarnya tidak ia butuhkan dapat dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, beberapa di antaranya adalah:
1. Ingin menyamai orang lain
Ada orang-orang yang membeli suatu barang, bukan karena ia membutuhkannya, tapi karena ia hanya ingin menyamai orang lain yang memiliki barang tersebut. Hal ini bisa berawal dari kekaguman. Misalnya saja, seseorang yang membeli sepatu baru, karena ia melihat idola yang dikaguminya mengenakan sepatu tersebut. Jadilah ia ingin memilikinya juga, walaupun sebenarnya dia masih punya banyak sepatu yang bisa dikenakan.
Hal ini juga bisa bermula dari rasa iri hati. Contohnya adalah seseorang yang membeli suatu barang, karena ia melihat tetangganya membeli barang itu atau mendapati rekan kerjanya memakai barang tersebut, meski sebenarnya ia tidak membutuhkannya.
2. Takut ketinggalan tren
Beberapa orang membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, hanya karena mereka takut ketinggalan tren. Mereka merasa bahwa jika mereka tidak memiliki barang terbaru atau populer, mereka akan tertinggal dari orang lain.
Kekhawatiran lain yang mereka rasakan adalah takut tidak mendapatkan pengakuan atau tidak diterima di lingkungan sosialnya saat ia tidak memiliki barang tersebut. Ponsel, misalnya. Tak sedikit orang yang merasa harus selalu membeli ponsel keluaran terbaru, padahal ponsel yang ia miliki pun belum lama dibeli, sama sekali tidak rusak, sudah sesuai dengan kebutuhannya dan masih sangat layak dipakai.
3. Banyaknya godaan
Ada pula orang yang membeli barang-barang yang tidak ia butuhkan, karena ia tidak bisa mengendalikan diri dari godaan yang marak muncul di sekitarnya, seperti kemudahan dalam berbelanja dan bertransaksi, banyaknya diskon dan promosi yang ditawarkan, atau tampilan barang-barang yang lucu dengan harga murah. Hal inilah yang mengundang perilaku konsumtif dan tidak bisa menahan diri untuk membelanjakan uang yang dimilikinya.
Demikian tiga alasan seseorang kerap membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Ada baiknya jika kita bisa mengatur pengeluaran kita dan memprioritaskan kebutuhan kita dalam berbelanja.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Dicetak Saat Masih Menjabat, Permintaan Uang Kertas Bergambar Jokowi Dibandingkan dengan Soeharto: Apa Hebatnya?
-
Permintaan Uang Kertas Bergambar Jokowi Meningkat, Netizen Malah Nyinyir: Rupiah Makin Gak Bernilai
-
Ingat Lagi Soeharto Pernah Muncul di Uang Kertas Rp50 Ribu, Diterbitkan BI saat Ia Masih Hidup dan Berkuasa
-
Daftar Pahlawan yang Diabadikan di Uang Kertas, Jokowi Bisa Dibuatkan Juga? Bank Indonesia Bilang Begini
-
Pekerjaan Mentereng Suami Nia LIDA, Pantas Bisa Kasih Uang Panai Rp1,5 M dan Hadiahi Istri Perusahaan
Lifestyle
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Gambarkan Kepribadian Ceria dan 'Ekstrovert' Lewat Aroma Parfum yang Tepat
-
3 Serum Korea Mengandung Ekstrak Beras, Bikin Kulit Cerah dan Awet Muda
-
Pilihan Hemat nan Bijak! 4 Jenis Barang yang Aman Dibeli Preloved
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan
-
Berbau Seksual, Lirik Lagu Tick Tack English Ver. Karya ILLIT Dikecam Penggemar