Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Milawati Mila
Ilustrasi pasangan menangis (freepik.com/freepik)

Harus diakui, hubungan cinta memang tidak bisa diharapkan bakal mesra terus. Atau gak akan pernah mengalami cekcok. Meski begitu, bukan berarti kamu mesti memaklumi setiap perilaku buruk pasangan, bahkan ketika hubungan cinta sudah menjadi toksik. Setiap orang berhak, lho, mendapatkan hubungan cinta yang bahagia.

Lalu, tipe pasangan seperti apa yang bisa membuat hubungan cinta jadi penuh penderitaan? Berikut akan diulas lebih jauh agar kamu gak terjebak terus di hubungan yang toksik. Mari ikuti.

1. Pasangan yang tidak memberi kebebasan

Di antara tipe pasangan toksik, adalah sulit memberi kebebasan kepadamu. Hal ini bisa dilihat dari sikapnya yang selalu berusaha mengontrol hidupmu, termasuk di ranah pribadi.

Padahal, pasangan yang baik mestinya menghargai privasi, termasuk memberi kebebasan untuk memilih pilihan hidup pribadi. Mungkin sekilas tampak sepele, tapi bayangkan, deh, kalau bertahun-tahun dikontrol. Yakin, kamu bakal sanggup hidup seperti robot yang diatur-atur?

2. Menjadikanmu ‘tempat sampah’

Tipe pasangan toksik lainnya, yaitu kamu hanya dijadikan ‘tempat sampah’ selama menjalin hubungan. Setiap ada masalah selalu mengeluh. Di awal-awal sikap seperti ini memang bikin jatuh hati, karena tandanya dia percaya ke kamu untuk menumpahkan masalahnya.

Akan tetapi, lama-lama jadi sebal juga karena yang keluar dari mulutnya gak jauh-jauh dari keluhan. Giliran kamu yang ingin berkeluh-kesah, respons dari dia seadanya. Langsung diganti dengan permasalahannya. Sikap seperti ini tanda dia egois, lho.

3. Mudah sekali berbohong

Satu dua kali dibohongi dengan alasan yang tampak masuk akal mungkin bisa diterima. Akan tetapi, kalau ini sudah jadi kebiasaan berarti sudah termasuk perilaku gak sehat, lho.

Gimana hubunganmu bisa solid, apabila tidak ada kepercayaan di dalamnya. Bagaimana mau percaya, kalau kamu sulit membedakan perkataannya memang jujur atau sedang berbohong.

4. Tukang kritik

Di antara ciri kritik membangun, adalah tahu kapan saatnya memberi masukan, dan kapan harus diam. Bila kritikan yang terjadi seperti gak ada habisnya, maka dia sudah termasuk pasangan toksik, yang gak puas dan gak bisa menerima kamu apa adanya.

Semestinya semua sadar bahwa hubungan asmara sejatinya saling meningkatkan kebahagiaan, bukan malah sumber penderitaan. Bila ternyata pasangan atau gebetan memiliki ciri-ciri tadi, mending pikir ulang seribu kali, deh, untuk meneruskan hubungan dengannya. Sebelum perasaanmu terlalu dalam!

Milawati Mila