Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Hanifa Ramadhanti
Ilustruasi Teman (Pexels.com/mododeolhar)

Kasus bunuh diri kian marak terjadi akhir-akhir ini. Berbagai cara, korban lakukan untuk mengakhiri hidupnya. Penyebabnya tidak jauh dari depresi atau menahan berbagai tekanan masalah yang sulit dihadapi. Bayang-bayang bunuh diri pun selalu menghantui mereka, tidak banyak dari mereka yang ingin buka suara menceritakan segala permasalahan hidupnya ke orang terdekat. Kalau ada yang bersedia mengeluarkan segala isi hatinya, kamu sebagai pendengar jangan lakukan ini, ya.

1. Jangan Mengabaikan 

Pada saat temanmu datang dan menyampaikan keinginan curhat kepadamu. Meskipun telingamu mendengar, jangan mengabaikannya dengan sibuk bermain hp atau melakukan berbagai aktivitas yang membuatmu terlihat sibuk. Coba luangkan waktumu, tataplah kedua matanya, berusahalah sebisa mungkin kalau kamu bersimpati kepadanya. Tunjukkan kalau kamu siap menjadi seorang pendengar yang baik.

2. Jangan Adu Nasib

Ketika temanmu sudah menceritakan masalah kehidupannya, janganlah kamu beradu nasib dengan menceritakan masalah kehidupanmu juga. Padahal saat itu Ia sedang butuh bantuan. Jangan diakhir curhatannya kamu mengatakan ‘Kamu mending,’ ‘Itu mah masalah biasa, aku lebih parah dari kamu’.

Bukannya justru Ia tenang, tetapi itu semakin membuat dirinya merasa tertekan, sebab di setiap permasalahan orang berbeda-beda dan rasa kuat atau tidaknya juga berbeda-beda. Mungkin di kamu itu masalah biasa tapi baginya itu luar biasa. Coba tunjukkan rasa simpati dan empatimu, peganglah kedua tangannya sampaikan kalau kamu siap membantu. Tawarkan bantuan kepadanya mau dibantu dalam hal apa.

3. Jangan Menyalahkannya

Kalau sudah tahu apa permasalahannya, jangan kamu mencoba menyalahkannya dengan mengatakan ‘Kamu sih begitu,’ ‘Sebenarnya dia gak salah, kamu yang salah harusnya kamu,’ ‘Kamu harusnya bersyukur.’

kalimat seperti itu bisa membuat Ia merasa tersudut, rasa bersalah dan tertekan dalam dirinya akan semakin membuncah. Ia akan berpikir tidak ada orang yang peduli dan mendukungnya, semua menyalahkannya. Lakukan validasi perasaannya dengan meng-iya-kan perasaan yang saat ini sedang ia rasakan. Sedih, marah, takut kamu boleh membenarkan perasaan itu, kamu bisa mengajaknya dengan ‘kalau mau nangis, nangis aja gak apa-apa, tumpahin aja semua masalah kamu cuman ada aku di sini.’ Lalu kamu bisa menunjukkan rasa empatimu dengan memeluknya atau memegang ke dua tangannya.

4. Jangan Memotong Pembicaraannya dengan Beralih ke Ceritamu

Saat temanmu sedang bercerita, jangan dipertengahan kamu memotong ucapannya ‘Sama tuh kaya kamu, waktu itu aku juga’ dan berakhir hanya kamu yang bercerita. Kamu harus menyadari, pada saat itu posisi kamu adalah seorang pendengar, jadi biarkan sepenuhnya Ia bercerita kamu cukup diam dan dengarkan. Dengarkan Ia bercerita sampai selesai, kamu boleh berbicara bila Ia meminta pendapatmu.

Nah itu tadi beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan pada saat teman atau orang-orang di sekitarmu curhat tentang depresi yang sedang dialaminya. Meskipun kamu bukanlah seorang ahli profesional, tapi setidaknya dari menunjukkan rasa pedulimu dan berupaya menjadi pendengar yang baik itu bisa membantunya keluar dari rasa depresinya. Semoga bermanfaat!

Video yang mungkin Anda suka

Hanifa Ramadhanti