Menentukan harga jual suatu produk atau jasa memang gampang-gampang susah. Terlebih bila kamu adalah pebisnis pemula, pasti akan mengalami sedikit kebingungan.
Namun, sekarang kamu tidak perlu bingung lagi karena ada 3 rumus berbeda untuk menentukan harga jual produk atau jasa yang bisa diterapkan.
Simak penjelasannya dalam uraian berikut ini, ya!
1. Rumus Menentukan Harga Jual Barang
Harga jual = modal + ongkir + keuntungan + biaya iklan
Contoh: modal 1 buah tas adalah Rp 100.000, dan ongkir dalam 1 kg yang muat 3 tas, harganya Rp 12.000.
Sehingga, ketika kamu membeli 1 buah tas, maka ongkirnya menjadi Rp 4000.
Kemudian, tentukan keuntungan yang diinginkan dari setiap tas yang terjual. Bila kamu ingin mendapatkan keuntungans sebesar Rp 25.000, dan biaya iklan yang kamu keluarkan Rp 10.000.
Maka, harga jualnya menjadi, Rp 100.000 (modal) + Rp 4000 (ongkir) + Rp 25.000 (untung) + Rp 10.000 (biaya iklan) = Rp 139.000.
Namun, meskipun kamu sudah mempraktikkan rumus ini, jangan lupa untuk mencari tahu harga pasaran untuk produk sejenis sebagai referensi. Hal ini bisa menjadi pertimbangan apakah harga yang sudah kamu terapkan sudah tepat atau tidak.
2. Menentukan Harga Jual Jasa Metode Cost-Plus Pricing
Rumus dari metode ini adalah:
Harga jual = jumlah biaya suatu jasa + margin laba yang diinginkan.
Sebagai contoh, misalnya kamu menawarkan jasa pembersih rumah dengan biaya perawatan alat dan gaji pegawai sebesar Rp 200.000. Sedangkan, perusahaanmu mengharapkan margin laba sebesar 10%. Sehingga, harga jual jasa pembersih rumah ini menjadi Rp 220.000
3. Metode Mark-Up Pricing
Metode lain untuk menentukan harga jual dari produk jasa adalah Mark-Up Pricing. Rumusnya adalah:
Harga jual ditentukan dengan menambahkan kelebihan harga dari harga dasar. Contoh, biaya dasar suatu jasa adalah 100.000, kemudian kamu ingin agar bisnismu mendapat keuntungan sebesar Rp 15.000. Sehingga, harga jual produk jasa ini adalah Rp 115.000
Kedua metode ini masing-masing memberikan keuntungan. Perbedaannya adalah, cost-plus memberikan keuntungan berdasarkan persentase, sedangkan mark-up berdasarkan nominal.
Demikian tips menentukan harga jual baik produk barang maupun jasa yang bisa kamu terapkan. Meski ingin mendapatkan untung sebanyak-banyaknya, tetapi tetap perhatikan harga yang ditawarkan pesaing. Jangan mematok keuntungan terlalu tinggi yang akan membuat pelangganmu kabur, ya!
Video yang mungkin Anda suka:
Baca Juga
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Gebrak Fanmeeting Perdana: TWS Bikin Pangling saat Cover Lagu 'Bang!'
-
Bukan Sekadar Lagu Ulang Tahun, Ini Makna Lagu NCT U 'Make A Wish'
-
Lagu SEVENTEEN BSS CBZ (Prime Time): Anthem 2025 untuk Merayakan Masa Muda
-
Lagu Eunhyuk 'Up and Down': Hidup Santuy Nggak Usah Terlalu Overthinking
Artikel Terkait
-
Dibanderol Mulai Sejutaan, Segini Harga Jual Samsung Galaxy A06 5G
-
Laba Bank Danamon di Sepanjang 2024 Turun 8,6 Persen
-
Raup Laba Rp 3,6 Triliun, Bank Permata Hati-hati Kelola Kredit
-
Elon Musk Tawarkan 97,4 Miliar Dolar AS untuk OpenAI, tapi Siap Mundur dengan Syarat
-
Ci Mehong Jualan Dimana? Viral Tasyi Athasyi Review Ada Kutu Bika Ambon Miliknya
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?