Kecanduan media sosial dapat membuat seseorang lupa waktu. Ia juga kerap terlalu banyak membagikan tentang kehidupan pribadinya atau lebih dikenal dengan perilaku oversharing. Namun, tak hanya itu, berikut ini ada beberapa hal yang cenderung sulit dilakukan oleh orang yang kecanduan posting di media sosial.
1. Membedakan urusan pribadinya dengan privasi orang lain
Kecanduan media sosial memang sangat merugikan, terlebih jika sampai menjadikan seseorang memposting semua hal tentang kehidupannya. Ketika hal ini terjadi, dirinya sendirilah yang akan menanggung risikonya.
Namun, lebih dari itu, orang yang sudah kecanduan posting di media sosial juga kerap sulit membedakan urusan pribadinya dengan privasi orang lain.
Ia menyamaratakan semua orang seperti dirinya yang merasa tidak masalah walau kerap oversharing, sehingga ketika ia mengetahui atau terlibat dengan masalah pribadi orang lain yang semestinya ia jaga dengan baik, justru malah ia unggah ke media sosial.
Hal inilah yang membuat orang yang kecanduan posting sulit untuk dipercaya. Teman-temannya yang bersungguh-sungguh dalam menjaga privasi kerap enggan untuk bercerita atau bahkan menjauh darinya, karena takut permasalahannya menjadi konsumsi publik akibat ulahnya.
2. Memilah foto atau video yang diunggah
Orang yang kecanduan posting di media sosial juga kerap asal mengunggah foto dan video. Ia tak peduli meski apa yang diunggahnya berisi hal yang mengerikan atau menjijikan dan membuat orang yang melihatnya merasa tidak nyaman.
Selain itu, ia juga kerap seenaknya mengambil foto orang lain dan mengunggahnya, tanpa bertanya terlebih dahulu apakah orang bersangkutan tidak keberatan fotonya diunggah atau hanya berkenan dipotret hanya untuk kenang-kenangan semata.
Ia juga kerap tidak memedulikan keadaan orang yang diambil fotonya, seperti apakah penampilannya rapi atau berantakan saat dipotret.
Tentu kita akan merasa malu ketika ada orang yang diam-diam mengambil foto kita dan diunggah begitu saja ke media sosial, padahal kondisi kita sedang tidak siap atau tidak berkenan dipotret.
3. Menyebarkan informasi faktual
Orang yang sudah keranjingan memposting berbagai hal di media sosial tidak jeli dalam melihat kebenaran informasi. Ia kerap sembarangan membagikan informasi apa pun yang ia terima. Orang seperti ini sulit untuk menyebarkan informasi yang faktual dan rentan menyebarluaskan hoaks.
Demikian tiga hal yang sulit dilakukan seseorang yang kecanduan posting di media sosial. Jangan sampai kita termasuk salah satu di antaranya.
Video yang mungkin Anda suka:
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Warga Subang Hati-hati Pelaku Begal Payudara Berkeliaran, Korbannya Seorang Santriwati
-
Dibeli Elon Musk, Cerita Awal Mula Twitter Ada
-
Jamboree Forum Admin Media Sosial Sumsel Digelar di Lubuklinggau: Wadah Edukasi Memfilter Hoaks
-
4 Kebiasaan Orang Miskin yang Perlu Kamu Tinggalkan agar Bisa Cepat Kaya
-
Merasa Terganggu, Rian D'Masiv Blokir IG Aldi Taher Langsung di Depan Orangnya; Lu Blokir IG Gue Bro?
Lifestyle
-
4 Sheet Mask Kandungan Salicylic Acid Ampuh untuk Merawat Kulit Berjerawat
-
Rahasia Kulit Kencang dan Glowing dengan 4 Rekomendasi Toner DNA Salmon
-
Daily Look Ahn Eun Jin: Dari Hangout ke Konser, Coba Sontek 4 Gaya OOTD Ini
-
4 Pilihan Foundation Ringan dengan Hasil Natural, Cocok untuk Daily Makeup!
-
4 Sunscreen Panthenol Harga Rp40 Ribu, Proteksi Kulit dan Jaga Skin Barrier
Terkini
-
YG Beberkan Rencana Album Baru BLACKPINK, Comeback BABYMONSTER dan TREASURE
-
Sinopsis Maareesan, Film Terbaru Fahadh Faasil dan Vadivelu di Netflix
-
Review Film Boys Go to Jupiter: Animasi yang Memantulkan Getir Kehidupan
-
Timnas Indonesia Umumkan 27 Pemain untuk FIFA Match Day, Ini Daftarnya!
-
Gustika Hatta Viral usai Sebut Presiden Penculik, Ini Riwayat Pendidikan dan Aktivismenya