Masa kanak-kanak adalah waktu dimana mereka belajar dengan cepat. Pada masa ini, mereka cenderung cepat menerima dan menyerap sesuatu. Selain itu, mereka juga menjadi peniru yang ulung. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara kognitif, fisik, dan sosialnya maka perlu upaya dari orangtua. Keluarga memiliki peran sentral dalam proses tumbuh kembang anak.
Nah, sebagai orang tua tentu perlu memerhatikan buah hati sedemikian rupa dalam tahap perkembangannya. Orang tua juga perlu untuk memberikan teladan yang baik bagi anak, sehingga mereka bisa menirunya. Berikut adalah teladan yang bisa diberikan orang tua kepada anak dalam membantu perkembangnnya. Yuk, simak 5 hal yang penting diajarkan bagi anak!
1. Mengucapkan permisi, tolong, terima kasih, dan maaf
Hal yang pertama adalah membiasakan anak untuk mengucapkan empat kata penting, yaitu permisi, tolong, terima kasih, dan maaf. Kata-kata ini berguna bagi anak dalam pergaulannya. Dengan pembiasaan, anak tentu tidak gengsi mengucapkan keempat hal itu.
2. Biasakan untuk pamit
Nah, hal kedua yang dapat diajarkan pada anak adalah membiasakan mereka untuk pamit ketika hendak berpergian. Selain melatih kesopanan anak, membiasakan diri untuk pamit juga membantu orang tua untuk mengetahui keberadaan anak dan tidak membuat orang tua merasa cemas atau khawatir.
3. Ajarkan menghormati orang yang sedang berbicara
Hal selanjutnya yang perlu ditanamkan pada anak adalah sikap menghormati orang yang sedang berbicara. Misalnya, tidak memotong pembicaraan orang lain atau menyampaikan pendapat dengan sopan. Tentu, hal ini berguna bagi anak saat menjalin komunikasi di lingkungan yang lebih luas.
4. Menghargai makananan
Nah, yang bisa diajarkan pada anak adalah perihal menghargai makanan. Berikan contoh padanya untuk menghabiskan makan dan tidak membuang-buang makanan. Orang tua bisa membiasakan anak untuk mandiri mengambil makanannya sendiri dan biarkan ia memperkirakan porsi makannya. Lalu ajarkan dia untuk bertanggung jawab menghabiskan makanan pada piring atau mangkuknya.
5. Berusaha dalam memperoleh sesuatu
Hal yang bisa diajarkan pada anak selanjutnya adalah melatih mereka untuk berusaha dalam mendapatkan sesuatu. Kebanyakan orang tua selalu ingin memanjakan anak dengan menuruti segala yang diinginkannya. Nah, orang tua perlu lebih bijak dalam menyikapi hal ini. Orang tua bisa mengajarkan anak untuk berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Inilah lima hal penting yang bisa diajarkan pada anak. Teruslah dampingi perkembangan anak dan biarkan ia mengeksplorasi dirinya. Semoga berhasil!
Video yang Mungkin Anda Suka.
Tag
Baca Juga
-
Selain Batik, Intip 7 Keindahan Kain Tradisional Khas Indonesia!
-
Eksplor Makanan Lewat Media, Ini 8 Jenis Konten Kuliner Buat Para Kreator!
-
Panduan Menjadi Reviewer Kuliner yang Profesional, Wajib Catat!
-
Memahami Bahasa Masakan, Intip 10 Istilah Penting dalam Dunia Kuliner!
-
7 Etika di Tempat Umum yang Wajib Diterapkan!
Artikel Terkait
-
Jika Terbukti Ridwan Kamil Ayah Biologisnya, Anak Lisa Mariana Bisa Dapat Jatah Warisan
-
Ucapan Karyawan Saat Dapat THR dari Anak-Anak Nikita Mirzani Disorot
-
Perjuangan Sarwendah Demi Anak: Tutup Telinga Soal Ruben Onsu Mualaf Hingga Bawa ke Psikolog
-
Ketika Wajahmu Bisa Dilacak Lewat Satu Foto: Ancaman Privasi di Balik Kecanggihan AI
-
Detik-detik Anak 10 Tahun Diterkam Buaya di Depan Mata Keluarga
Lifestyle
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
4 Moisturizer dengan Cooling Effect, Segarkan Wajah di Cuaca Panas!
-
Gaya Street Style ala Moon Sua Billlie, Ini 4 Ide OOTD yang Bisa Kamu Coba!
-
4 OOTD Minimalis ala Yerin GFRIEND, Cocok untuk Gaya Harian yang Effortless
-
Penalaran Kata 'Mundhut': Sama-sama Predikat Kalimat, tapi Dilarang Ambigu!
Terkini
-
Terlalu Ringan, Jaksa Ajukan Banding Vonis Bintang Squid Game O Yeong-su
-
Tembus 1 Juta Penonton, 'Jumbo' Resmi Jadi Film Animasi Indonesia Terlaris
-
Sinopsis Generation to Generation, Drama Zhou Yi Ran dan Bao Shang En
-
Siap Lawan Kim Soo-hyun, Keluarga Klaim Kim Sae-ron Punya 5 HP dan 4 Laptop
-
Judi Online, Lebaran, dan Daya Beli yang Tergerus: Tanggung Jawab Siapa?