Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | aisyah khurin
Novel Serial Killer Games (goodreads.com)

"Serial Killer Games" karya Kate Posey merupakan novel debut bergenre thriller psikologis dengan sentuhan komedi gelap dan romansa tak lazim. Novel ini mengisahkan dua sosok terpinggirkan yang terhubung melalui kekelaman, Dolores “Dodi” dela Cruz, pegawai kantoran yang pendiam dan terobsesi dengan kisah kriminal nyata, serta Jake Ripper, karyawan baru misterius yang namanya saja sudah provokatif.

Dodi langsung mencurigai Jake adalah pembunuh berantai berdasarkan penampilan dan gerak-geriknya, sementara Jake justru tertarik pada kepribadian tajam Dodi. Kedua karakter ini terlibat dalam permainan kucing-dan-tikus yang memadukan interaksi romantis, humor kelam, dan ketegangan mencekam. 

Kemajuan cerita ditandai oleh serangkaian insiden konyol dan mengerikan, boneka Ken berdarah sebagai hantaran misterius, “kencan” absurd untuk membuang boneka rusak, hingga perjalanan mendadak ke Las Vegas. Di sana terungkap kisah masa lalu Dodi sebagai “Blackjack Widow” yang pernah membantu kematian suaminya yang sakit parah, serta kebenaran mengerikan tentang kondisi kesehatan Jake.

Puncak konflik disajikan lewat konfrontasi akhir di atap gedung kantor, yang menggabungkan aksi keras dengan ketegangan emosional. Karakter utama dalam novel ini digambarkan kompleks dan penuh lapisan. Dolores “Dodi” dela Cruz tampil sebagai sosok tegas dan sarkastik, berpakaian remah dan membawa trauma masa lalu.

Di balik luarannya yang tajam, Dodi menyimpan kepedihan mendalam akibat suaminya yang meninggal dan kerinduan pada keluarga yang sempurna. Ia juga sangat protektif terhadap putrinya yang aneh namun pintar, Cat. Jake Ripper awalnya tampak misterius dan seolah mencerminkan dirinya, namun lambat laun terungkap jika ia adalah pria dengan mekanisme koping rumit akibat diagnosa penyakit serius yang ia percayai mengancam nyawanya.

Proses saling terbuka ini membuat Dodi dan Jake secara bertahap “mengupas lapisan” satu sama lain dengan cara yang intens. Karakter pendukung seperti Cat, saudara Jake yang eksentrik dengan koleksi boneka seksnya, dan saudara perempuan Dodi yang cerewet turut menambah warna dalam cerita. 

Gaya penulisan Kate Posey dalam "Serial Killer Games" mendapat pujian karena padat dan tajam. Ia menggunakan sudut pandang ganda yang bergantian antara Dodi dan Jake, sehingga pembaca memahami pikiran dan motivasi masing-masing tokoh.

Bab-bab yang pendek dan punchy memberikan alur yang cepat dengan iringan humor gelap dan ketegangan. Dialog antar tokoh berisi sindiran sarkastik dan referensi horor klasik yang cerdik. Penulis juga berhasil “mengolok-olok” kekakuan dunia korporat melalui deskripsi lingkungan kantor yang sterilis, tanpa melewatkan kesempatan menyisipkan humor tentang pembunuhan, boneka mengerikan, dan acara natal yang luar biasa.

Keseluruhan tone naratifnya gelap namun menghibur, penuturannya ringan saat dibutuhkan tapi mampu menghadirkan ketegangan mendalam. Sebagai contoh, seorang pembaca menggambarkan pengalamannya membaca novel ini sebagai momen “tersenyum, tercengang, dan menahan napas” karena plot yang terungkap dengan cerdik.

Sebagai novel debut, "Serial Killer Games" memiliki sejumlah kelebihan menonjol. Orisinalitas genre-nya sangat diapresiasi, Posey dengan percaya diri menggabungkan thriller, komedi gelap, romansa, dan drama keluarga tanpa kehilangan keseimbangan.

Hubungan antara Dodi dan Jake berkembang secara “slow-burn” dengan banter yang menggelitik, romansa unik mereka terasa hangat dan menyentuh di balik kelakuan absurd, membentuk “cinta mengerikan” yang sekaligus manis. Adegan-adegan lucu seperti pesta Natal dadakan untuk Dodi dan Cat disorot sebagai contoh paduan tender dan seram yang mengesankan. Selain itu, penyelesaian beberapa misteri awal berhasil mengejutkan pembaca namun tetap logis, memuaskan rasa ingin tahu yang dibangun sejak awal.

Di sisi lain, ada juga beberapa kelemahan, pembaca menilai bahwa tempo cerita sempat melambat di bagian tengah, terutama dalam adegan berulang dari beberapa karakter pendukung seperti Grant. Kepercayaan terhadap beberapa elemen cerita kadang terasa dipaksakan untuk komedi, misalnya birokrasi kantor yang caricatural, sehingga menguji imajinasi pembaca. Selain itu, pengembangan beberapa tokoh sampingan kurang maksimal, dan penyelesaian akhir cerita dianggap agak terburu-buru bagi sebagian orang. Walau demikian, sebagian besar pembaca setuju bahwa kekuatan emosional dan orisinalitas novel ini menutupi kekurangan tersebut.

Secara keseluruhan, "Serial Killer Games" adalah novel yang unik dan menghibur. Novel debut Kate Posey ini berhasil menyajikan kisah cinta gelap dengan keseimbangan antara tawa dan kengerian yang langka. Dengan karakter-karakter yang memorable dan penggalian tema kemanusiaan yang mendalam, buku ini menawarkan sesuatu di luar norma genre konvensional, sesuatu yang bisa membuat pembaca tersenyum, terpana, dan terkadang terharu. 

Identitas Buku

Judul: Serial Killer Games

Penulis: Kate Posey

Penerbit: Berkley

Tanggal Terbit: 29 April 2025

Tebal: 384 Halaman

aisyah khurin